—
Gedung AP Entertainment, Seoul, South Korea.
July, 19, 2024. 07:45 KST."Aku berani bersumpah bahwa aku tidak memiliki hubungan apapun dengan Karina!!"
Ruangan CEO bergema dengan kalimat sumpah dari wanita tampan yang kini berada di hadapan Sang Pemimpin. Wajahnya benar-benar menggambarkan ekspresi serius, tanpa terbesit unsur kebohongan sedikitpun. Walaupun rasa khawatir sangat mendominasi raut wajah tampannya itu.
"Lalu, bisa kau jelaskan maksud dari video yang tersebar itu, Kim Winter?" tanya Sang Pemimpin dengan nada yang menginterogasi. Matanya menatap Winter dengan begitu menusuk. Ia hanya ingin tahu kebenarannya. Ia percaya kepada Winter.
"Aku tidak tahu," cicit yang ditanya alias Winter dengan pelan dan ragu, karena ia memang tidak tahu maksud dari video itu. "Karina yang mencium ku lebih dulu secara tiba-tiba. Aku sendiri terkejut dan langsung mendorongnya dengan kuat."
Sang Pemimpin yakni Mrs. Chaikong menoleh kearah wanita lain yang sedari tadi hanya menyimak dengan diam. "Karina, bisa kau jelaskan mengapa kau tiba-tiba mencium Manajer mu?"
"Aku hanya tidak suka dengan sikap Winter hari itu. Aku tersinggung," jawab Karina tanpa menatap Mrs. Chaikong. Beliau menunduk.
"Mengapa kau tersinggung?" Mrs. Chaikong bertanya lagi.
"Dia terlalu fokus dengan Pharita, sampai-sampai ia melupakan keberadaan ku."
"APA-APAAN KAU INI?" Winter tiba-tiba menyanggah ucapan Karina. Menurutnya, alasan Karina sangat aneh. "Aku dan Rita memang sudah dekat sedari dulu!! Seharusnya kau tahu itu!!"
"Aku tahu!! Dan aku tidak suka!!"
Winter hendak memberi pertanyaan untuk Karina, namun disalip oleh Mrs. Chaikong. "Mengapa kau tidak menyukai kedekatan Anakku dengan Winter?"
Sedikit tergagap, Karina memberanikan diri untuk menjawab. "A-aku adalah tanggung jawab Winter. Seharusnya, dia lebih dekat dengan ku dibanding dengan Pharita."
Winter tertawa kecil mendengar itu. "Bodoh. Kau saja selalu mengusir ku ketika aku berada di dekatmu. Bagaimana kita bisa dekat jika kau saja selalu menyuruhku untuk menjauh?"
"Setidaknya, kau harus berusaha untuk mendekati ku!!"
Winter sedikit menganga. "Apakah usahaku selama ini kurang?" Ia bertanya dengan nada tidak percaya. Ia benar-benar tidak habis pikir dengan Karina. "Kita tidak dekat adalah salah mu sendiri. Bukan salah Pharita."
Sret!
Tangan Mrs. Chaikong tiba-tiba terangkat untuk memberhentikan debat mereka. Karina yang hendak mengeluarkan kata-katanya menjadi urung dengan niatnya itu. Mereka berdua diam menunggu Sang Pemimpin berbicara.
"Karina," panggil Mrs. Chaikong dan Karina menatapnya. "Kau tahu? Aku tidak suka jika nama baik Anakku menjadi tercemar seperti ini. Banyak dari mereka yang merupakan penggemar mu menjelekkan nama Anakku karena berita yang telah kau buat. Apa kau yakin kau mampu membersihkan namanya menjadi seperti semula?"
Karina terdiam. Winter memandang wajah Karina dengan tatapan tajam, namun bibirnya tertarik sedikit untuk membuat senyuman miring di wajahnya.
"Ku rasa kau tidak akan mampu," lanjut Mrs. Chaikong. Beliau bahkan menghela napasnya dengan lelah. "Winter dan Pharita memang sudah dekat sedari dulu. Bahkan sebelum Pharita memulai debutnya di dunia Model. Itu juga menjadi alasan mengapa aku menerima Winter untuk bergabung di agensi ini."
Winter mengangguk, mengiyakan ucapan Mrs. Chaikong. "Terimakasih, Madam." Winter bahkan mengucapkan kalimat terimakasihnya kepada Ibunda sang pujaan hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell me, what is Love? || ae x baemon
Fanfiction"Cinta itu melelahkan. Jika yang pertama gagal, maka yang lain ikut gagal." - Pharita. "Cinta itu bukan kontestan hati. Bukan pilihan, dan tidak ingin menjadi pilihan." - Winter. ° ~ ° "Diam ku adalah caraku mengagumi mu." - Ruka. "Make a move. S...