06 ; Drama

275 42 7
                                    

STREAM FOREVER DI YOUTUBE!!!


Seoul, South Korea.
June 24, 2024. 23:55 KST

#0101 POV

Bukan. Bukan seperti ini yang kuinginkan.

Menjadi manager pribadi memang kesukaanku, namun hanya untuk bersama Pharita. Bukan bersama manusia egois ini.

Ya Tuhan. Mengapa menjadi seperti ini?

Sudah sepekan aku menjalani pekerjaan yang mengharuskan ku untuk selalu bersama manusia egois ini. Muak, aku sangat muak. Lelah. AKU LELAH UNTUK MELAYANINYA. SIALAN.

Manusia ini terus-menerus membabukan ku untuk segala situasi dan kondisi. Entah saat ia tengah bercinta, maupun mandi. Benar-benar gila. Manusia tidak waras.

Memangnya aku ini sapi? Yang selalu diperah untuk segala pekerjaan. Berpikirlah. Aku juga mempunyai pekerjaan sebagai fotografer. Bukan fotografer amatiran, melainkan fotografer profesional.

Dan bukan hanya menjadi babu mu, manusia egois.

Mrs. Chaikong bahkan berani memberiku gaji sebesar ratusan juta Dollar. Ingat, Dollar. Bukan Won. Dan itu untuk jangka waktu tiga bulan.

Tetapi sekarang ...

Aku harus mengurus manusia yang tidak bisa apa-apa ini. Maksudku, manja. Aku benci profesiku yang seperti ini. Lebih baik aku memotret hantu daripada menjadi manager manusia ini. Aku seperti menjadi manusia yang tidak punya harga diri sekarang.

Seperti saat ini. Aku harus menunggu dirinya yang tengah bercumbu mesra dengan kekasihnya di dancing floor. Benar, aku menemaninya untuk pergi berpesta di salah satu club terkenal di Seoul.

Sungguh, manusia itu kini tengah berciuman panas dengan kekasihnya sembari berdansa dengan sexy. Sexy? Tidak. Aku justru bergidik jijik menonton pasangan yang kelebihan hormon itu. Rasanya aku ingin muntah. Muak.

Tring!

Sial. Nada dering ponselku mengejutkan ku. Siapa yang menghubungi ku di tengah malam seperti ini? Menggang—gu

Eh? Pharita?

HEHE.

Dengan gerakan cepat, aku menerima panggilan yang masuk dari kesayanganku ini. "Halo, Riri?"

[Eonni~]

Sial. SIAL. Dia merengek manja. Ya Tuhan. Lucu sekali.

ARRGHH.

"Ada apa, Sayangku?"

HEHE. Sayangku ...

Astaga. Aku menyukai panggilan ini untuk dirinya.

[Apa kau sudah tidur?]

"Kalau aku sudah tidur, tidak mungkin aku menjawab telepon darimu, Cantik."

[Hihi. Iya juga, ya. Lalu ... Apa kau sibuk? Karena kau hanya begadang jika ada pekerjaan penting.]

Dia ... masih mengingat semua tentang ku. Apakah aku benar-benar bisa mengambil kesempatan ini? Karena jujur, aku tidak yakin bahwa aku bisa.

Dan benar. Aku ada pekerjaan, tetapi tidak sepenting itu. "Tidak. Aku hanya tidak bisa tidur."

HEHE.

[Lalu ... Mengapa di sana sangat ramai kedengarannya?]

Sial. Aku lupa keluar dari club sialan ini.

[Kau sedang di club?]

Deg!

Tell me, what is Love? || ae x baemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang