Hari demi hari chika dan ara lalui. Tak ada sapaan, tak ada tatapan, Dan saling tak mengenal.
Akhir akhir ini Chika di isukan berpacaran dengan Badrun
Ara yang mendengar berita itu sungguh panas dibakar api cemburu, apalagi pagi ini dia melihat Chika dibonceng sama Badrun
"Makasi drun" ucap chika saat turun dari motor
Ara menarik tangan Chika ke arah belakang kampus
"ck, lepas ra!" tegur chika sambil berusaha melepaskan tangannya
"Ara!" tegur chika sekali lagi
"Apa?" tanya ara namun tak melepaskan tangan chika
"kamu kenapa sih!" ketus chika
"kamu yang kenapa!" bentak ara
"aku udah percaya sama kamu! terus kamu malah pacaran sama si Baygon!" lanjut ara
"aku udah percaya sama kamu, masa laluku, dan apa yang terjadi diantara kita! terus malah kamu pacaran sama orang lain, Bahkan aku udah make cincinku!" bentak ara sambil memperlihatkan jari manis nya
"dan malah kamu yang gapake cincin, wkwk" cibir ara
Chika terdiam seribu bahasa tentang apa yang barusan ara katakan
"Maaf, tapi aku ga pacaran sama badrun" ucap chika sambil tertunduk
"terus, cincin kamu mana!" tanya ara dengan bentakan
"ga aku pake" ucap chika
"lah wkwk, yaudalah Goodluck!" ucap ara sambil memberikan cincinnya pada chika lalu pergi meninggalkannya
Chika tertunduk menatap cincin ara yang bertuliskan namanya
"Ara!" panggil chika pada ara namun tak dijawab
Chika mengejar ara dan memberhentikannya
"Apasih!" ketus ara
Chika tak menjawab, dia memasangkan cincin ara pada jari ara
Begitupun chika, dia memasang sendiri cincinnya yang bertuliskan nama ara
"Goodluck!" ucap chika sambil mengelus rambut ara lalu pergi
Ara terdiam mematung di tempatnya, dia masih berusaha mencerna apa yang terjadi sesaat lalu
"anjing" gumam ara lalu memasuki kelasnya yang sudah terdapat adel, flora, olla, oniel
"WOI RAN!" sapa olla
"santai anyink!" balas ara lalu menjitak kepala olla
Setelah itu mereka tak berbicara lagi karena dosennya memasuki kelas
Setelah pelajaran ara dan teman temannya itu pergi ke kantin seperti biasa
Baru sampai di depan kantin, kantin terlihat aneh
Sangat riuh tidak kaya biasanya
Ara yang kepo itu berjalan mendekati kericuhan itu
"Dengan ini, Maukah kau menjadi Pacarku?" tanya Badrun pada Chika
Chika tak menjawab perkaan badrun
"Maaf, dia Tunangan saya" singkat ara lalu merangkul chika menjauhi badrun dan kantin
"gamau pacaran tapi diem aja waktu di tembak" sindir ara namun tak melepas rangkulannya
"aku tau kamu disitu, makanya aku diem aja!" elak chika
"wkwk okedeh, mau kemana ini?" tanya ara
"kamu udah selesai kelas?" tanya balik chika
"udah, mau balik aja?" ucap ara
"Ayo deh, ke rumah aku atau apart kamu?" tanya chika
"apart aku aja" singkat ara lalu menjalan kan motornya
Setibanya di apart ara chika terheran, karena ini bukan lokasi apartemennya yang lama
"kamu pindah ya?" tanya chika yang diangguki ara
Setelah itu ara menggandeng tangan chika naik ke unitnya
"berantakan banget araa!" tegur chika ketika melihat isi unit ara
"lagi suka tantrum" singkat ara
Chika tak menjawab perkataan ara, mending dia membersihkan tempat ini
"kak mau makan apa?" tanya ara
"terserah" singkat chika
"beneran kak, jangan terserah terserah!" tegur ara
"apa aja ra!" balas chika
"ih yaudah, awas ga dimakan" ucap ara setelah itu memesannya
Tak lama pesanan mereka pun datang
"nih kak" ucap ara sambil menyerahkan Ramen
"ih gasuka ramen" eluh chika sambil mengerucitkan bibirnya
"bangke!" umpat ara
"buat kamu aja Ran, gasuka" ucap chika lalu memberikan makanannya
"jangan manggil ran" singkat ara lalu memakan makanannya
"pfftt, katanya cowo kan?" cibir chika
"AKU BENERAN COWO!" balas ara
"iya iya, makanan kamu mau jatuh itu!" tegur chika
Setelah itu ara melanjutkan makanannya dan makanan chika
"kak, kamu nginep atau pulang?" tanya ara
"pulang aja deh, anterin" ucap chika
"yaudah ayok, besok nginep ya?" ucap ara yang diangguki chika
Ara pun mengantarkan chika pulang ke rumahnya dan sedikit berbincang dengan mami chika yang sudah lama tak ia temui

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Juga Hancur
RomanceMenceritakan tentang seorang gadis perempuan yang memiliki penyakit mental yang membuatnya merusak dirinya sendiri. Dan gadis itu memiliki seorang pacar perempuan yang dewasa dan dapat membimbingnya untuk tidak melakukan hal hal yang dapat merusak...