17). Persiapan

69 12 0
                                        

"Hai cantik, sekamar ama siapa?"

"ih, kamu lah"

"hehe, ayo beli persiapannya"

"ayoo"

Tadi adalah percakapan antara chika dan ara

Ternyata tadi dibagikan himbauan liburan ke villa, dan tentu Chikara sekamar

Ara mengajak chika pergi membeli persiapan liburan tersebut

"apa aja yang harus di beli, sayang?" tanya ara pada chika

"gatau, tapi sebelum itu semua aku harus beli eskrim dulu" balas chika

"astagaa, itu nanti duluu sayang" ucap ara

"kita beli snack aja kan" lanjutnya

"perlengkapan mandi juga" ucap chika

"oh iya" balas ara

Setelah itu mereka lanjut berbelanja persiapan liburan untuk besok

"ka zee ga sekamar ama kamu kak?" tanya ara ketika mereka sudah sampai di mobil

"ya engga lah, kan aku sama kamu" balas chika

"kenapa ga sama ka zee, diliat liat masih ngejar tuh" sarkas ara

"apasih ra, jalan aja buru" ucap chika

"ke rumah aku" lanjut chika

"iya kak" patuh ara

Ara menjalan kan mobilnya menuju ke rumah chika

"sampe kak" ucap ara

"kamu ga turun?" tanya chika

"gausah, aku langsung pulang aja" tolak ara

"ish, ayo" ucap chika sambil menarik tangan ara

Chika membawa ara ke dalam rumahnya

"mamii, chika pulang" ucap chika dengan suara yang cukup besar

"eh sayang, ada gito tuh di dalem" sambut aya

"ck, boleh jangan bahas gito dulu ga" decak chika sambil melirik ara

"aih kenapa sih" ucap aya

"ara pac-" ucap chika yang terpotong karena ara membekap mulutnya

"hehe, aga ngelantur anaknya mih" ucap ara pada aya

Gito adalah kenalan mami aya, dan mungkin calon chika

"aku mau ke kamar, terserah si gito gito itu mau mami apain" ucap chika setelah itu menarik ara masuk ke kamarnya

"kenapa kamu nahan aku buat ngasih tau mami sih!" tegas chika sambil menatap lekat mata ara

"kamu kira mami akan nerima kita?" tanya ara sambil menatap lekat mata chika juga

"kita belum cob-"

"coba apa kak, kamu kasih tau mami sama aja kamu bunuh diri" tegas ara dan menatap tajam mata chika

"kalo kamu nahan aku terus, kamu kebalap sama 'Dia' ra!" bentak chika

"aku cuma nemenin kamu sampai dapat laki laki yang serius sama kamu, kak!" bentak ara juga

"kenapa, kenapa aku ga sama kamu aja?" tanya chika

"norma dunia gaakan bisa dilawan, kak" balas ara

"bangsat" umpat chika setelah itu tubuhnya merosot ke bawah

"kenapa kita harus Sama" ucap chika di sela isakannya

Ara yang melihat itu menarik chika ke dalam dekapannya

"jangan nangis, aku minta maaf" ucap ara sambil menghapus air mata chika

"jangan berantem dulu, besok kita mau jalan jalan" lanjut ara

"aku gamau tau, sebentar mami harus tau" ucap chika sambil memeluk leher ara

"jangan sebentar, nanti mami ga bolehin kamu ikut aku" ucap ara

"nanti selesai liburan aku yang ngomong" lanjut ara

"gausah ra, ntar kamu di marahin mami" tolak chika

"i am gentlewoman" ucap ara dengan sedikit terkekeh

"CHIKAA, TURUN DULUU" teriak mami aya dari lantai bawah

"tuh di panggil, aku sekalian pulang ya" ucap ara yang dibalas anggukan oleh chika

Mereka berdua turun ke bawah karena mami aya

"tuh, gito udah mau pulang" ucap aya setelah itu meninggalkan ara, chika, dan gito

"yauda si tinggal pulang, alay" ucap chika

"haha, aku pulang dulu ya" ucap gito setelah itu mengusap rambut chika

"ekhem, boleh awas tangan nya" ucap ara dan menepis tangan gito

"kamu siapa nya chika?" tanya gito

"Ara, pacarnya" ucap ara menekankan kata belakangnya

"woah, cewe?" tanya gito lagi

"as u can see" balas ara

"siap siap aja, chika maunya ama gua" ucal gito dengan pdnya

"apakah sikap sikap chika terhadap kamu tadi menunjukkan chika mau nerima kamu masuk ke dalam hidupnya?" tanya ara

"mungkin sekarang tidak, kita gatau apa yang terjadi kedepannya" ucap gito setelah itu meninggalkan mereka berdua

"aku pulang dulu, nanti besok aku jemput ya kak" ucap ara

"kenapa ga nginep aja, biar sekalian besok" ucap chika

"nginep di apart aku aja" usul ara

"yaudah bentar tunggu sini, aku izin mami dulu" ucap chika setelah itu mlengos pergi meninggalkan ara

Tak lama chika datang dengan senyuman di wajahnya

"yeyy boleh, ayo" ucap chika lalu memeluk lengan ara dan berjalan keluar

Setelah itu ara melajukan mobilnya menuju ke apartnya

Aku Juga HancurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang