29). Seharian

44 9 0
                                    

"hueek"

"hweek"

Dipagi hari ini ara sedang memuntahkan isi perutnya, dia pusing akibat alkohol semalam

"raa" panggil chika yang hanya dibalas deheman.oleh ara

"kamu gapapa?" tanya chika

"mau bilang gapapa tapi aku lagi apa apa" balas ara

"mau makan apa biar aku masakin?" tanya chika

"ga mau makan, sebentar aja" balas ara secukupunya

"hm yaudah, aku bikinin bubur aja" ucap chika

Chika telah hilang sepenuhnya di pandangan ara, ara memutuskan untuk melanjutkan tidurnya

Sementara chika sedang berkutat di dapurnya untuk membuatkan ara bubu

"masak apa chik?" tanya mami chika

"masakin ara bubur, muntah muntah dia" balas chika

"oalah, sini mami aja" ucap mami chika

"gausah, mami nonton aja sana" balas chika

Mami chika tak menjawab, sesuai perkataan chika dia pergi menonton tv di ruang tamu

"ARAA!" kaget chika karena dipeluk dari belakang oleh ara

"hampir aja ni bubur aku lempar ke muka kamu!" ketus chika lalu melanjutkan masakannya

"ck, ra ada mami sana!" tegur chika ketika ara mengendus lehernya

"kamu masih mabuk ya!" bentak chika sambil melepas paksa pelukan di perutnya lalu mengendus area mulut ara

"ck, masih pagi ara!" ketus chika karena mencium bau alkohol yang masih menyengat

"hm, terus?" tanya ara dengan nada rendahnya

"ga, sana tidur!" suruh chika

"sama kamu" singkat ara

"masih pagi, Zahran!" ucap chika sambil menepuk pelan pipi ara

"ya terus?" tanya ara

"sini makan, jangan bahas hal diluar nalar!" perintah chika menyuruh ara makan

"gamau" tolak ara

"ish, terus maunya apaa!" geram chika

"kamu" singkat ara sambil menunjuk chika

"what the hell u talking about!" balas chika

"the way i fuck u" ucap ara

"bangsat!" umpat chika

Siang ini ara sudah sepenuhnya sadar dan tidak melantur lagi

"DEL MAJU DEL"

"ATAS FLOO!"

"LLAAA MAJUU"

"MUNDUR NIELL, DARAH LU SEKARAT ITU!"

"YAH TOL-"

"kamu ngumpat sekali lagi aku tendang ya ara!" peringat chika karena sudah muak mendengar umpatan ara

"ck, iya iya" decak ara lalu menyudahi gamenya

Setelah itu chika melanjutkan tontonan drakornya itu. Namun chika mendengar isakkan, rupanya ara menangis entah kenapa

"heyy, kenapa nangis" tanya chika sambil menangkup pipi ara

"kalah gamenyaa" ucap ara di sela isakkannya

"astaga araan, cuman game doang ituu" geram chika, namun ara malah memukul paha chika

"dih, kenapa" tanya chika

"jangan manggil aran!" peringat ara di tengah isakkannya

"kenapa?" tanya chika sambil menahan tawanya

"gasukaa!" ketus ara

"yaudah sana dulu, aku mau lanjutin drakor" ucap chika

"ish, yaudah!" kesal ara

Chika melanjutkan drakornya dengan posisi dirinya di peluk ara

Ara tertidur menenggelamkan mukanya di perut chika lalu tertidur

"astaga araa!" geram chika lalu memindakan ara namun kekuatan ara lebih besar dari tenaga chika

Akhirnya chika mengalah dan membiarkan ara terlelap di dekapannya

Aku Juga HancurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang