"Pergi kemana saja?"
Suara bernada dingin itu menyambut kedatangan Dain dengan jantung yang berdebar kencang, "Mianhae daddy."
"Jawab pertanyaanku! Bukan malah meminta maaf."
"Aku -tadi pergi ke minimarket terdekat membeli beberapa cemilan." Jelas Dain sembari menunduk sedikit ketakutan.
Tatapan yang diberikan oleh Taehyung kian tajam terhunus, "Ini bukan tempat asal kita Dain-ah, jangan bertingkah liar di negeri orang. Kau paham?"
"Ne daddy. Maafkan aku."
"Sekarang, kembali ke kamarmu."
"Aku ingin makan malam dulu, boleh?"
Gelengan kepala tegas menjadi jawaban akan pertanyaan Dain, "Tidak."
Ada sedikit rasa sesal di benak Dain ketika mengingat ia hanya memakan sedikit cemilan untuk malam ini mengakibatkan perut datar miliknya terus berbunyi.
Ia masih sangat lapar, namun apalah daya saat ucapan tegas sang ayah terus terngiang di kepalanya, "Its okay, masih ada hari esok. Sabar ya cacing?"
Plafon kamar hotel itu menjadi kunci tatapan Dain di malam yang tenang ini. Mungkin karena terlalu lama tidur tadi, sehingga rasa kantuknya tidak muncul sama sekali untuk sekarang.
Ya, walaupun insomnia sudah menjadi teman Dain sejak waktu yang lama. Menjadikan hal tersebut bukanlah sesuatu yang bisa dijadikan sebuah alasan.
Matanya masih terbuka lebar dengan banyaknya pemikiran yang bercabang entah kemana-mana.
Merasa pemikirannya semakin kusut, Dain pun akhirnya memilih untuk menggunakan ponsel genggam.
Mengklik aplikasi bergambar kamera, disana Dain menemukan sebuah postingan yang berasal dari akun sang ibu yang menampilkan sebuah gambar dimana ada kedua orangtuanya serta Ahyeon dan Canny sedang menghabiskan waktu bersama.
Tidak bohong, timbul sedikit rasa iri dalam hati Dain ketika melihat gambar tersebut. Dia juga ingin berada disana, bersama-sama dengan mereka.
Plak!
"Kau tidak boleh seperti itu, Dain-ah." Sentak Dain pada diri sendiri sembari menampar pipi kanannya. "Hilangkan perasaan itu, tidak boleh ada rasa iri kepada saudaramu sendiri."
"Jangan berlebihan."
~ T E N G A H ~
Sementara itu di kamar yang lain, tepatnya pada kamar milik Ahyeon yang sedang ditempati oleh si pemilik kamar beserta dengan Si Bungsu Canny, "Unnie?"
"Heum, ada apa?" Ahyeon yang tadinya sedang fokus menonton western series Criminal Minds Season 17 memilih mengalihkan perhatiannya pada sang adik.
"Apa unnie yakin jika Dain-unnie tidak akan marah saat kita tinggal tadi?"
Mendengar pertanyaan tersebut, Ahyeon tidak langsung menjawab. Terlebih dahulu ia menyesap minuman soda yang berada dihadapannya, "Tentu saja. Lagipula, kenapa dia harus marah? Salah sendiri tidak bisa dibangunkan tadi."
"Mommy berbohong, unnie. Mommy sama sekali tidak ada masuk ke kamar Dain-unnie untuk membangunkannya tadi."
Dahi Ahyeon mengerut, tidak mempercayai ucapan Canny karena Jennie sendirilah yang mengatakan bahwa ia sudah mencoba untuk membangunkan Dain tadi, "Sudah Canny. Jangan berbohong."
Terdengar helaan nafas kasar dari bibir Canny, "Terserah unnie saja mau percaya atau tidak."
"Sudahlah, jangan membahas hal ini lagi. Tidak penting. Lihat saja besok bagaimana sikapnya pada kita, jika biasa saja berarti dia tidak marah."
KAMU SEDANG MEMBACA
T E N G A H | BABYMONSTER [ ROYEONCHI ft. TAENNIE]
Fanfiction[ O N G O I N G ] Si Sulung milik Ayah. Si Bungsu milik Bunda. Lalu, bagaimana dengan Si Tengah? . . . Update tiap Minggu-Senin.