Maria pov
"Turunkan aku... Turunkan aku sialan!!"
"Kau akan tahu akibatnya, Maria." Ben terus membawa tubuhku yang berada di atas pundaknya untuk masuk kedalam rumahnya. Namun, belum sempat dia membawaku masuk ke dalam, para anak buahnya yang berjaga di halaman rumahnya itu kini datang, menghampiri kami dan berdiri di hadapan Ben.
"Ben!"
"Semua, jangan ada yang berani pergi dari halaman rumah ini!" Teriak pria itu,dan langsung menurunkan tubuhku yang kini berada di atas pundaknya.
Aku meremas gaun yang kukenakan ketika melihat sorot wajah Ben yang memerah menahan marah kepada para anak buahnya yang kini berdiri di depan tubuhnya yang menjulang tinggi dan menatap bengis satu persatu anak buahnya yang berbadan seperti hulk itu.
"Apa saja yang kalian lakukan heh?" Ben mendengkus, pria itu menarik pistol yang terselip di balik punggungnya. Sial, kenapa semuanya menjadi seperti ini? Kedua mataku tidak berhenti membelalak ketika Ben mengokang senjatanya kepada salah satu anak buahnya yang bernama Smith, pria berkulit hitam yang telah di perintahkan oleh Ben untuk selalu menjaga diriku kemanapun aku ingin pergi.
"B-bos, m-maafkan aku."
"Brengsek!" Ben menendang kuat perut Smith, hingga membuat pria itu terjungkal ke arah belakang.
"Ben! What are you doing? Are you fucking crazy?" Tubuhku menegang, spontan aku segera berjalan lalu berdiri di hadapan Ben untuk menahan tubuh pria itu yang masih saja ingin menyerang Smith yang sudah terkulai tidak berdaya di atas lantai itu.
"Minggir, Maria!" Katanya, dengan jari jemarinya yang dia layangkan ke atas udara, seolah pria itu tengah memberi perintah kepada anak buahnya yang lain untuk melakukan sesuatu kepadaku.
"Hei... Apa yang kalian lakukan sialan?! Ben, kau tidak bisa melakukan ini kepadaku, le-pas!" Dan ternyata dia memerintah dua anak buahnya untuk memegangi kedua lenganku untuk menjauh dari hadapannya.
"BEN!"
"Sudah ku bilang Maria, kau akan mendapatkan konsekuensi atas perbuatan yang telah kau lakukan, so that you don't repeat the same thing again."
"Aku sudah mempercayai dirimu, Smith." Ben menatap pria itu cukup lama lalu mengeluarkan sebatang rokok dari saku jaketnya dan membakarnya secara perlahan, seolah dia tengah menikmati aura mencekam dan ketakutan dari para anak buahnya yang merunduk tidak berani untuk menatapnya.
Aku merutuki perbuatanku yang telah membahayakan orang lain, tapi kenapa? Kenapa Ben berbuat kejam seperti itu? Sebelumnya, aku bahkan belum pernah melihat dia memukul orang sampai mengokang senjata seperti itu. Ben... Sebenarnya siapa kau? Kenapa lagi-lagi kau memperlihatkan sisi gelapmu yang bahkan tidak pernah aku ketahui selama aku menjalin hubungan denganmu?
Napasku tidak beraturan, degub jantungku berdetak hebat menatap penuh khawatir pada Smith yang masih meringis di bawah sana.
"Smith... Smith... Sudah kubilang awasi dia selama aku pergi. Apa selama ini kau menyepelekan perintah dariku?" Ben mendengkus, jelas sudah jika dia tengah menahan amarahnya yang membuncah.
"You see baby, pria ini kesakitan karena ulahmu."
"Ben!" Aku menggelengkan kepalaku dan menangis frustasi, berusaha memberontak untuk melepaskan diri dari cekalan pri-pria di sampingku.
"Le-pas!!" Ben diam sejenak sebelum pria itu tertawa sinis melihatku.
"Baby, apa kali ini kau akan berani pergi lagi?" Ben kembali mengokang pistolnya lalu menembak kaki Smith begitu cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROMANCE OF DARKNESS VENDETTA
Romance⚠️Warning⚠️ • Mature, 21+ • Cerita ini berlatar belakang kehidupan para Gengster atau para Mafia besar juga kejam yang menjurus dengan kekerasan, bahasa kasar, dan juga seksual bebas. • ROMANCE OF DARKNESS VENDETTA• Genre dari cerita ini akan memba...