3. Dikejar Influencer

41 4 1
                                    

Hari ini laki-laki dengan topi hitam itu berkuliah 7 SKS*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini laki-laki dengan topi hitam itu berkuliah 7 SKS*. Hari ini juga kelas pertamanya dimulai pagi sekali. Dirinya yang baru tertidur jam setengah enam pagi pun terpaksa harus tidur satu setengah jam saja. Alhasil, setelah selesai kelas pertama ia tertidur di DPR (di bawah Pohon Rindang). Mengabaikan teman sejurusannya yang sedang berdiskusi santai mengenai mata kuliah tadi.

*SKS (Satuan Kredit Semester): takaran waktu kegiatan belajar yang dibebankan kepada mhasiswa per minggu per semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai bentuk kegiatan.

Baru lima belas menit memejamkan mata, Vericho terlonjak ketika ada tetesan air mengenai wajahnya. Saat membuka mata, Vericho langsung mendapati wajah ketiga sahabatnya berada tepat di depan matanya.

"Naon sih!" Vericho berdecak seraya mengusap bintik-bintik air di wajah akibat ulah jahil Diego. Ia bergerak untuk mengubah posisinya menjadi duduk.

"Maneh jangan kebiasaan semua orang maneh debatin." Datang-datang Jeanaka Benitez—JB langsung memberikan nasihat.

"Enggak anying, kata siapa sih. Emang urang senganggur itu?" tanya Vericho.

Yazhar yang merupakan saksi mata kejadian tadi malam langsung menyahut, "kata urang!" Membuat Vericho memutarkan bola matanya malas. "Sampe jam lima maneh ngajak Bang Hardi debat," sambungnya.

"Yailah itu mah si Hardi yang mancing duluan," jawab Vericho.

"Tetep aja Jang, si eta mah gak bisa di ajak ribut. Yang ada maneh digoreng sama antek-anteknya," sahut Diego.

"Biarin," jawab Vericho dengan nada menantang. "Kalo digoreng ya mateng, kalo gak mau kematengan ya bilang aja setengah mateng."

Ketiga teman Vericho kompak menjawab kesal. "Bodo amat anying!" Disusul oleh dengkusan sebal dan Vericho hanya terkekeh.

"Udahlah ayo nyebat dulu bentar, satu jam lagi urang ada persentasi," ajak JB.

Yazhar mengangguk setuju, "ayo bentaran aja! urang juga ada kelas bentar lagi."

Melihat ketiga temannya yang akan melakukan rutinitas mereka seperti biasa, Vericho bangkit dari duduknya seraya menyampirkan ransel di bahu kanan. "Maraneh sok duluan, orang sibuk ada urusan dulu!" sahutnya bangga, tak lupa dengan cengiran khasnya.

(Kalian)

"Dih, mau ngapain?" Diego menatap penuh kecurigaan.

Lalu Vericho menepuk pundak Digeo dua kali, "biasa," jawabnya dengan mata kiri yang mengedip. Setelah itu, Vericho pamit dan pergi meninggalkan ketiga temannya.

"Idih si najis!" Diego bergidik ngeri setelah mendapat kedipan maut.

"Mau ngapain si Jangkrik?" Yazhar bertanya pada JB yang ada di sebelahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Lost ArtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang