5

437 27 1
                                    

"eh engga engga sorry, ayo ikut gue sal" sahut paul mengalihkan pembicaraan nya

"sal lo duduk di sini dulu ya, kalo perlu sesuatu ruangan di situ ya" ucap paul dengan menunjuk ruangan yang bertuliskan executive maneger. salhiera hanyak mengangguk mengiyakan.

tidak lama salhiera menunggu, terdengar suara tarikan pintu yang artinya ada seseorang yang sedang keluar dari ruangan direktur tersebut.

"sal kamu sudah di tunggu pak dirut di dalam ya, kamu boleh masuk" ucap wanita yang usianya sudah kepala 3. ya itu adalah bu hayati, tidak lama kemudian salhiera pum mengetuk pintu dan membukanya perlahan.

pandangan salhiera langsung tertuju pada laki laki muda sedang berdiri memunggunginya saat ini karna sedang mencari buku di balik meja kerjanya itu.

"selamat pagi pak, perkenalkan saya sal-" 

"rony?" salhiera sungguh terkejut dengan apa yang sedang ia jumpai saat ini. rony yang ia tunggu dari lama, mengapa harus seperti ini pertemuan mereka? dengan kelu dan isi kepala yang sudah penuh itu sungguh menggangu konsentrasinya saat ini, tanpa ia sadar rony telah lama pula memandang gadis yg ada di hadapan nya itu.

"ekhem" deheman itupun mampu membuyarkan lamunan salhiera

"duduk" ucap rony sambil mempersilahkannya duduk di sofa ruangan nya itu

"silahkan di mulai" lajut rony setelah mempersilahkan salhiera duduk

"ekhm, selamat pagi pak perkenalkan saya sal-" lagi lagi ucapan salhiera terpotong lg dengan ucapan yang rony ucapkan

"masih perlu perkenalan lagi? nama kamu masih salhiera aliyah mandaya kan belum berubah?" potong rony yang semakin membuat salhiera semakin gerogi.

"kenapa bisa kamu terlambat hari ini?" tanya rony pada salhiera

"iya ron eh pak maaf saya bangun kesiangan pak dan saya baru cek pesan panggilan interview ini ketika bangun tidur" jawab salhiera sambil menundukan kepala nya

"bahkan sudah tau kamu terlambat tapi masih sempat untuk keramas tanpa di keringkan?" ucapan rony mampu membuat salhiera seketika reflek memegang kepalanya, hijab yang berwarna cream itu sedikit basah karena terkena rambutnya.

"sebutkan 1 saja alasan kenapa kamu ingin bergabung di PT. Setya Dharya" tanpa menunggu jawaban salhiera rony pun melontarkan pertanyaan kembali.

"sebelumnya saya ingin mengucapkan terimakasih pak atas kesempatannya, alasan mengapa saya ingin bergabung pada perusahaan ini selain kemampuan serta pengalaman kerja yang saya miliki, saya ingin ikut mengambil peran dalam pembangunan dan kesuksesan di perusahaan PT.Setya Dharya ini" jawab salhiera

"hehe seyakin itu? bahkan jawaban kamu tidak menggambarkan kamu sebenarnya"balas rony dengan senyum sinis rony punya keluar saat ini.

"maksud lo apa ya?" jawab salhiera yang sudah terlanjur emosi

"profesional please" ucap rony sembari mengoperasikan laptop di depannya itu tanpa melihat ke arah salhiera sedikit pun

salhiera langsung terdiam, dia bingung harus bersikap bagaiman karena dia belum pernah berinteraksi kembali dengan pria di hadapan nya setelah mereka berpisah ia paham apa yang ia ucapkan tadi salah karena salhiera terbawa emosi semata.

"ekhem" deheman rony mampu membuyarkan lamunan salhiera dan ia pun langsung menatap lekat mata pria di hadapannya itu.

"mohon maaf pak atas kesalahan saya, apa ada lagi pertanyaan yang harus saya jawab? kalau tidak ada saya permisi" ucap salhiera yang langsung berdiri dari duduk dan meninggalkan ruangan rony.

salhiera sudah tidak bisa menahan air matanya yang tumpah ketika masuk dalam lift. apakah rony sudah berubah atau komitmen tentang mereka yang lalu sudah ia lupakan? 

lift terbuka di lantai dasar dan ia pun segera keluar meninggalkan kantor itu.

"sal, tunggu" panggil laki laki yang sedikit berlari menghampirinya

"pak paul ada apa ya? ada yang saya bisa bantu? jawab salhiera sembari menghapus air matanya dengan cepat

"lo nangis? lo gapapa? atau lo kenapa sal?" pertanyaan paul membuat salhiera terdiam dan bingung, pasal nya paul mengahmpirinya dengan suara yang ngos ngosan seperti orang habis berlari.

"saya baik kok pak, saya mau pulang karena sudah selesai urusannya" jawab salhiera sambil menunjukan senyum paksa nya.

"lo pulang naik apa? mau gue antar sekalian?" tawar paul

"eh ga perlu pak terima kasih banyak, saya sudah order ojek online kok dan sebentar lagi akan sampai" ucap salhiera

"sal gapapa gue juga mau keluar kok jadi sekalian aj bareng" tawar paul yang kedua kali nya

"gak pak terima kasih, saya duluan ya pak permisi." ucap salhiera sembari pamit meninggalkan paul yang masih berdiam diri di tempat yang sama.

*****************

 (hai hai semua ini cerita pertama ku, selamat membaca. tolong vote dan komen nya ya, biar mingis semangat nulis nya. trimakasih)


Cinta untuk SalhieraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang