14

952 53 4
                                    

"bu salhiera mohon maaf sebelumnya tadi kita belum sempat bertemu secara langsung, ini saya berikan gambaran tentang kebiasaan pak rony saat di kantor bu" salhiera hanya menyimak apa yang sedang di jelaskan oleh hayati.

"setiap pagi sebelum datang pak rony slalu meminta di buatkan kopi dengan gula setengah sendok teh, lalu dinyalakan laptopnya, di siapkan agenda hari nya dan menyampaikan planing agenda untuk hari besok, serta pak rony paling suka jika ruangan nya tidak terlalu terang bu, jadi setelah pak rony datang dan duduk lampunya bisa di ganti dengan lampu kerja" salhiera mengangguk mendengar penjelasan dari hayati

'rony udh lebih suka kopi? bukan susu lagi? padahal dulu dia slalu lebih milih susu di banding kopi. apa dia udah sedewasa itu?' gumam salhiera dalam hatinya

"bu sal, bu salhiera" suara hayati membuat lamunan salhiera langsung buyar

"o-ohh i iya bu hayati saya mengerti dan sebisa mungkin saya ikuti arahan yang ibu berikan" ujar salhiera

"baik terima kasih bu, sekali lagi selamat bergabung" 

"baik bu terimakasih, saya izin kembali ke ruangan kerja saya" salhiera beranjak dari duduk nya dan berdiri meninggalkan ruangan hayati dan masuk ke ruanganya 

"astagfirullah bener bener kaya di goa" ucap salhiera dengan reflek saat ia membuka pintu kerjanya

"ekhem" rony berdeham membuat salhiera gelagapan salah tingkah dan segera ia duduk di meja kerja nya, ruangan kerja nya itu sedikit redup dari cahaya tidak terlalu terang dan tidak juga terlalu gelap.

"pak maaf hari ini apakah ada berkas yang perlu saya kerjakan?" pertanyaan salhiera membuat rony memandang wajah salhiera dengan memasang wajah yang sedikit aneh, bukannya ia yang seharusnya memberikan pertanyaan itu ke salhiera ini kenapa malah salhiera yang bertanya padanya.

"pak mohon maaf ya sebelumnya, saya kan anak baru jadi sepertinya saya boleh training sedikit setidaknya supaya saya tau" sahut salhiera yang setelah ia melihat wajah rony yang berubah

rony tidak menjawab melainkan ia langsung berdiri dan menarik pergelangan salhiera dan membawa nya ke meja nya itu

"eh eh mau apa?" tanya salhiera dengan sedikit wajah yang bingung dan ketakutan. seketika ia memundurkan kursinya itu

"apasih katanya gak tau apa apa, sini biar ga malu maluin soalnya kamu di sini saya gaji paling besar dari karyawan lain jadi kamu harus tau semuanya. gausah mikir yang macem macem deh"  sahut rony

salhiera sedikit kesal dengan ucapan yang rony lontarkan, namun ia tidak bisa membantah karna mau tidak mau rony adalah atasannya

"heh malah diem aja, denger saya ngomong ga?" seketika lamunan salhiera buyar. 

"e e e iya pak denger kok" 

rony berdiri di belakang tempat duduk salhiera dan sedikit membungkik dengan sembari mengarahkan mouse salhiera. jarak mereka sangat dekat bahkan hampir tidak ada jarak, bahkan dagu rony kini sudah hampir menyentuk kepala salhiera.

salhiera mengusap ujung matanya dengan cepat agar rony tidak melihatnya. ia sunggu benar benar rindu dengan aroma khas tubuh itu bahkan aroma yang itu tidak berubah sama sekali

'sal entah sudah berapa kali saya mengucapkan ini, saya benar benar rindu dengan kamu sal. senang rasanya kita bisa sedeket ini, ingin rasanya saya memeluk kamu dan memberikan kekuatan semangat untuk kamu sal' gumam rony dalam hati nya itu sambil menatap dalam salhiera 'sal pasti capek ya selama ini? maaf hanya kalimat itu yang bisa saya ucapkan untuk mengucapkan rasa bersalah dan penyesalan saya karna telah meninggalkan kamu sal, saya janji untuk kali ini saya akan terus mendampingi kamu, saya akan menjaga kamu sal' lanjut rony dalam hati nya dengan tatapan yang masih pada salhiera.

Cinta untuk SalhieraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang