Seminggu berlalu begitu saja, tanpa sadar hari perburuan perdana akhirnya tiba. Di depan kediaman Vonar, tampak Lumiel yang tengah sibuk memasukkan keperluan Eugene kedalam tas yang sudah tersampir rapih di tubuh kuda yang akan dia tunggangi. Sementara itu, untuk kuda yang akan Eugene kendarai kini tengah disiapkan oleh sang penjaga kuda kediaman Vonar.
Tidak lama setelah Lumiel selesai menyiapkan kudanya, Eugene keluar dengan pakaian berburu yang telah terpasang rapih di tubuhnya.
"Semua keperluan anda telah siap Tuan muda," ucap Lumiel sambil sedikit membungkukkan tubuhnya dengan sebelah tangan yang dia letakkan di dada.
"Bagus." Eugene berjalan melewati Lumiel dan menaiki kuda yang telah disiapkan. "Kita pergi kekediaman utama."
"Baik," ucap Lumiel yang kemudian menaiki kudanya, mengejar Eugene yang sudah lebih dulu memacu kudanya pergi meninggalkan halaman kediaman Vonar. Terima kasih pada Eugene yang telah mengajari Lumiel cara berkuda.
Sesungguhnya, Eugene mengajarinya berkuda adalah hal yang sangat tidak terduga bagi Lumiel. Pada awalnya, sesuai perjanjian Lumiel berniat belajar berkuda dari Rhison yang memang sudah sering mengendarai kuda beberapa tahun belakangan. Namun, saat Rhison dan Lumiel meminta izin pada Eugene untuk menggunakan salah satu kuda yang ada di kediaman Vonar, Eugene malah mengambil alih peran Rhison dan mengajari Lumiel menunggangi dan mengendarai kuda.
Lumiel tentu menolaknya, dia tidak ingin kemungkinan hubungan Eugene dengannya semakin dekat terjadi, walau Eugene memang sudah tampak bergantung padanya, tapi Lumiel tetap tidak menginginkannya. Dari pada itu, Lumiel juga masih memiliki hati nurani, dia tidak ingin merepotkan Eugene, disaat sang Tuan muda sendiri sudah disibukkan dengan penyusunan laporan dan persiapan hari perburuannya.
Eugene yang mendapat penolakan tentu saja memaksa dan melabeli keinginannya sebagai perintah. Mendengar hal itu Lumiel hanya bisa pasrah, menerima dan membiarkan Eugene mengajarinya.
"Sang Tuan muda akhirnya sampai juga," ucap Alston dingin saat mendapati Eugene dan Lumiel memasuki halaman kediaman utama.
Di sana, di samping kudanya Alston tampak berdiri tegap dengan pakaian berburu lengkap yang telah terpasang rapih di tubuhnya. Sementara itu, di belakang Alston tampak seorang pria yang terlihat seumuran dengan Lumiel berdiri dengan pakaian pelayan lengkapnya.
Lumiel mengenali pelayan pria itu, dia Adalah Seth Vernon, pelayan pribadi yang dipilih Alston untuk mendampingi dan melayaninya. Lumiel tidak ingat pasti peran apa yang dimiliki Seth ini dalam novel <To Become a Ruler>, tapi Lumiel dapat memastikan bahwa nama Seth Vernon memang ada dalam novel itu.
Lumiel pertama kali bertemu dan mengenal pria tinggi berambut coklat itu di kediaman utama, sebelum acara pesta kedewasaan Eugene. Pertemuan mereka terjadi saat Seth tanpa sengaja menemukan Alston sedang bersama dengan Lumiel. Semenjak pertemuan itu, setiap kali Alston menghilang Seth akan menanyakan Tuan mudanya pada Lumiel jika mereka tidak sengaja bertemu. Karena hal itu juga, Seth menjadi satu-satunya pelayan kediaman Reus yang tahu rutinitas Alston yang sering mengunjungi kediaman Vonar untuk bertemu Lumiel setiap minggunya.
"Apakah itu yang akan kau ucapkan saat baru saja bertemu dengan kakakmu?" tanya Eugene sambil turun dari kudanya.
"Kau yakin menanyakan hal itu padaku?" ucap Alston dengan raut tidak suka tergambar jelas diwajahnya.
Namun, tidak lama setelahnya raut itu tergantikan dengan kekehan kecil, saat atensi Alston tanpa sengaja menangkap Lumiel yang tampak sibuk berusaha turun dari kudanya.
"Lumiel, apa kau yakin tidak apa-apa menaiki kuda sendiri?"
Lumiel menghela nafasnya lega saat berhasil turun dari kudanya, sebelum kemudian membungkuk singkat ke arah Alston. "Terima kasih untuk perhatian anda, Tuan muda Alston. Saya baik-baik saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am The Servant Of The Villain
Novela Juvenil(WARNING!! BEBERAPA PART MENGANDUNG KATA-KATA KASAR! HARAP BIJAK DALAM MEMBACA) Rendi Setiawan. Pria kuli biasa yang tidak sengaja bertransmigrasi menjadi seorang pelayan dalam sebuah novel yang dibaca adiknya setelah membual tentang sang tokoh. "Al...