࣪˖ ִֶָ05 ⊹

253 17 0
                                    

Wooyoung mengerjapkan matanya perlahan, tubuhnya terasa sangat nyeri bahkan untuk menggerakkan jarinya saja rasanya sangat berat. San menghabisinya tanpa ampun bahkan saat dia sudah pingsan, ketika bangun mendapati san yang masih menghajarnya.

Tanpa wooyoung lihat jam pun sudah tahu ini sudah sore, san dengan stamina hewannya itu sangat bahaya.

Tiba-tiba saja terlintas di otak kecilnya kejadian beberapa saat lalu yang benar-benar panas, sekarang bagaimana dia akan mengahapi pria yang sedang tertidur di hadapannya ini, pertemuanya bahkan belum lama dan mereka berdua hampir tidak mengenali satu sama lain, hanya sebatas nama.

Bodoh, bodoh, bodoh Jung wooyoung bodoh.

"Tidak usah di pikirkan, tidurlah lagi aku tahu kau lelah cantik". San berucap tanpa membuka matanya, dia malah mengeratkan pelukannya di pinggang si manis, jangan lupakan keduanya masih sama-sama dalam keadaan tidak ada satu helai benang pun kecuali selimut kecil yang menutupi setengah badan.

"Maaf". Lirih wooyoung

"Untuk apa?"

"Aku terbawa suasana tadi pagi, maaf aku membuatmu ikut tersurut dalam hal itu".

San membuka matanya perlahan, menatap si manis yang sedang menatap nya juga.

"Kenapa minta maaf? Aku malah senang, karena aku yang pertama dan aku pastikan tidak akan ada orang lain yang bisa memasuki lubangmu selain aku"

Wooyoung membulatkan matanya, apa-apa itu? Tidakah dia bisa serius?

San tertawa pelan ketika mendapat cubitan yang bahkan tidak terasa sama sekali di dadanya.

"Aku tahu ini bukan pertama kalinya untuk mu, tapi bisa tidak jangan mengejekku?!"

San mengecup bibir wooyoung, sangat gemas ketika pemuda di pelukannya ini saat kesal.

"Tidak, ini pertama kalinya juga untukku. Selama 29 tahun aku hidup tidak pernah sekalipun membiarkan orang lain menyentuh miliku"

Sekali lagi, wooyoung di buat tercengang oleh san, ini lebih dari dugaannya, san tampan, dia juga kaya, wooyoung yakin dia juga pasti sangat terkenal di luaran sana, mustahil jika dibilang san tidak laku.

"Tapi aku menyentuhnya, bahkan memasukannya dan memakannya". Ucap wooyoung sembari tangan nakal itu menggambar sesuatu yang abstrak di dada san.

San menyeringai, lihatlah rubah ini sudah kesakitan tetapi tidak puas kah? Atau san yang kurang kasar?

Wooyoung memandang san yang menatap nya sedari tadi.

"Masih sakit, nanti saja ya".

"Nope"

"Tunggu san, tung-"

"Tunggu san, tung-"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Puas?"

San memandang mingi bingung, "maksudmu?"

"Ck, sepertinya kau sangat puas, terbukti dari kemarin kau tidak pulang atau mengangkat telfon ku, sudah ku bilang jangan terlalu kasar dia masih kecil"

Illusion : Where are you? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang