࣪˖ ִֶָ16 ⊹

146 15 0
                                    

Sepulang dari acara pernikahan seonghwa dan hongjoong, dan membawa wooyoung pulang ke rumahnya. Setelah mereka berbaikan wooyoung jadi sering tinggal di rumahnya dan terkadang pulang untuk membuka tokonya.

"Kau lapar?"

Wooyoung menggelengkan kepalanya, ia sudah sangat kenyang ketika di pernikahan seonghwa dan hongjoong tadi. Wooyoung tebak semua makanan telah ia jamah kecuali minuman beralkohol.

"Kalau begitu aku akan mandi dulu". San mengelus kepala wooyoung lalu mengecupnya sebelum benar-benar pergi.

Wooyoung tersenyum sambil terus menatap punggung san yang menghilang di balik pintu kamar.

--

San menyelesaikan mandinya ketika keluar dia mendapati wooyoung yang menatap kearah arahnya dari ranjang, bukan tatapan menggoda ataupun dingin, hanya menatap san biasa.

San berjalan ke arahnya, ketika ingin memeluk wooyoung, pemuda tersebut tiba-tiba berdiri dan memeluknya terlebih dahulu dahulu. Ia terus membisikan kata 'maaf' pada san.

San melepaskan pelukannya lalu menatap wooyoung yang menangis di sana.

"Ada apa sayang?"

"Maaf"

"Ada apa?"

Wooyoung tiba-tiba memberikan sebuah surat dan kotak kepada san. Ah, sekarang ia mengerti. Wooyoung entah bagaimana menemukan koyak yang ia beli bersama yeosang beberapa waktu lalu dan juga surat di dalamnya bertuliskan ia mengungkapkan perasaannya dan ingin melamarnya.

"Oh ini..."

"Maaf, aku mengacaukan semuanya"

"Tidak, aku sudah pernah bilang tidak perlu meminta maf jika kamu tidak membuat kesalahan. Ini hanya salah paham, lagipula aku yang salah karena berbohong sayang"

Wooyoung kembali memeluk tubuh san dan menangis, san merasa gemas dengan tingkah kekasihnya itu.

"Aku mau"

"Apa?"

"Aku menerima lamaranmu"

San membulatkan matanya terkejut, dengan cepat ia kembali melepaskan pelukan itu dan menatap wooyoung.

"Apa?"

"Aku mau menikah denganmu"

Semua terjadi begitu cepat, otak dan masih mencerna semua ini.

"Kau tidak bercanda? Maksudku.. siapa yang sedang lamaran dalam keadaan seperti ini?"

Wooyoung sedikit terkekeh saat ia masih menangis. Benar juga, situasi ini agak aneh. San baru saja menyelesaikan mandinya bahkan belum memakai pakaian hanya handuk kecil dipinggangnya.

"Aku serius, kau tidak mau aku menerimanya?"

San dengn cepat kembali membawa wooyoung kepelukannya, orang bodoh mana yang tidak ingin cintanya diterima?










































San dengn cepat kembali membawa wooyoung kepelukannya, orang bodoh mana yang tidak ingin cintanya diterima?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- BERSAMBUNG -

Illusion : Where are you? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang