Kedelapan

1.4K 164 11
                                    

안녕!

Happy Reading!

***

Seperti ajakan Haikal kemarin, kini keduanya sedang lari kecil menuju taman. Tidak terlalu jauh, tapi cukup menghabiskan waktu 20 menit jika jalan kaki biasa.

Dua anak kembar itu sekarang sedang beristirahat. Lebih tepatnya Haikal sih. Jazeel sendiri sedang pendinginan.

"Sumpah Na, tadi cewek cakep banget!" sahut Haikal.

"Tolong, ya, mas, jaga hati. Kasian di gantungin yang di sana," balas Jazeel menyindir.

"Emang siapa?" Tanyanya.

Dengan gemas Jazeel menyentil kening Haikal, "jangan pura-pura polos pliis."

"Serius ini gue nanya, siapa? Perasaan gak ada deh." Haikal kembali mengingat-ingat kira-kira siapa yang orangnya?

"Ck, si Hani goblok!" Saking gemasnya Jazeel sampai mengumpat. Sedangkan Haikal mendelik.

"Lah, gue sama dia temenan aja anjayy."

"Lo tuh keliatan noob banget kalo bohong, Kal." sahut Jazeel.

Ck, nyebelin, batinnya."Dah bye, gue pulang aja."

"DIH, KOK BALIK SIH? KAL! BELI BUBUR DULU!"

"DI RUMAH AJA TUNGGUIN!"

"Kalo si Hani tau Haikal pundungan pasti geli."

***

Berhubung cedera kakinya sudah pulih, Haikal kembali mengambil job di club dancenya. Sebenarnya Jazeel juga ikut, tapi dia memilih keluar, untuk alasannya, entah, anak itu tak memberikan alasan yang jelas, Haikal sendiri pun bingung sendiri.

Job akan terisi dua minggu sekali, dan Haikal kebagian selama dua bulan penuh. Jika kalian bertanya Haikal sebagai apa, jawabannya ia sebagai back dancer di acara-acara. Jadi perlu persiapan yang matang untuk tampil, karena setiap acara berbeda konsep. Untuk satu acara, paling banyak Haikal membawa empat lagu.

Setelah menyelesaikan dua lagu terakhir, anak tengah ayah Fikri itu merebahkan tubuhnya di lantai ruang latihan. Berlatih 5 lagu seharian full tanpa henti membuat energinya terkuras habis.

Ponsel berdering, tanpa mengubah posisi Haikal meraba-raba keberadaan hpnya, dan tanpa melihat si penelepon ia mengangkatnya.

"Halo."

"Gue di depan."

"Bentar, mager."

"Tidurnya di rumah aja, Kal!"

"Ck, iya."

Panggilan dimatikan. Setelah berpamitan, dengan langkah terburu ia keluar. Terlihat ada mobil yang tak asing di matanya. Mobil Rendra.

Anjir, adek gue jadi putih, batin Rendra melihat adik bandelnya sudah masuk ke mobil. Hush! Gak boleh gitu!

"Gimana latihannya?" Tanya Rendra, mobil itu keluar dari parkiran club dance.

"Udah lama gak ikut full, jadi kerasa banget capeknya. Mana tadi langsung lima lagu," curhatnya.

"Jadi ngambil job?"

"Jadi."

"Berapa minggu?"

"Dua bulan."

Sontak Rendra melirik Haikal sekilas, "kan gue bilang jangan ngambil banyak dulu."

Haikala dan Saudaranya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang