"Zea lo mau pindah kelas ya katanya?" tanya Jeiyo yang diangguki oleh Zea.
"Iya ini mau nemuin kepsek dulu" jawab Zea santai namun Jeiyo justru membelalakkan matanya kaget.
"Buset ngapain lo ke kepsek?"
"Ya mau minta pindah kelas lah"
"Ngapain ke kepsek sih? kalau kayak gitu ya ke guru bp lah! nona Zeana yang pinter"
"Ya terserah gue dong orang yang jadi kepsek juga tante gua"
"iya juga kadang suka lupa gua kalau lu kan anaknya investor terbesar sekolah ini yak"
"Iya... bentar lagi juga kebeli nih sekolah, sampe aja ini sekolah kebeli sama bapak gue ugh! jangan tanya lagi... bakal gue basmi tuh para guru korup"
"Bagus juga ide lu, buruan suruh bokap lu buat beli sekolah ini Ze"
"Ntar aja kalau gue udah mood yak"
"Wah bisa gitu yak, orang kaya mah bebas"
"Gausah sok miskin yaa anda anaknya Bapak Bino pengusaha yang propertinya tersebar se Asia" ucap Zea ngegas dibalas cengiran bodoh dari laki-laki itu.
"Oiya Ze denger-denger dari Papah katanya lu mau belajar ngurus perusahaan?"
"Iya, gue yang minta sih sebenernya"
"Kenapa lu tiba-tiba minta mau belajar ngurus perusahaan bukannya lo ga suka ya jadi pengusaha? dari dulu aja lo selalu bilang kalau mau jadi psikolog"
"Yaa emang bener cita-cita gue itu penting banget bagi hidup gue tapi ada tanggungjawab yang lebih besar lagi di pundak gue yang gak bisa gue abaikan gitu aja, dan di sisi lain juga gue anak tunggal udah sepatutnya gue ngelanjutin bisnis turunan dari orang tua gue yang udah mereka bangun susah payah"
"Wah sayang banget ya lu sama mereka"
"Ya iyalah Je"
"Jadi kapan lu bakal tunangan?" tanya Jeiyo.
"Denger dari mana lo kalau gue mau tunangan?" Zea balik bertanya.
"Dari papah lah, lo lupa ya kalau bokap kita sahabatan udah dari orok?"
"Tapi Je... gue bisa gak ya ngejalanin hubungan ini, ya... gue gak expect aja kalau setelah gue speak up ke mereka kalau gue gak suka cowok eh guenya malah langsung dijodohin sama cewek kirain gue bakal di tampar atau minimal diusir gitu dari rumah eh ini mereka malah langsung nyariin gue calon istri" jelas Zea, ia sedang bimbang, apalagi ia takut jika nanti tidak akan cocok dengan calon pendamping hidupnya.
"Iya ya Ze, gue juga ga nyangka tapi kalau lo gak speak up mungkin malah lu bakal di jodohin sama gue"
"Sebenernya gue denger percakapan bokap lu sama Daddy gue sih katanya emang ada rencana gitu tapi untungnya gue udah speak up duluan alhasil gue gak jadi dijodohin sama elu" jelas Zea membuat Jeiyo mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Syukur deh kalau gitu Ze, gue udah ada cewek yang gue taksir soalnya"
"Dhea?"
"Kok?"
"Tau lah"
Setelah obrolan mereka di rooftop sekolah pada siang hari itu, mereka memilih menghabiskan waktu jam pelajaran untuk tiduran di sana. Mereka membahas hal-hal random dan sesekali juga mengobrol serius membicarakan hal yang akan mereka lakukan di masa depan.
•••
Kejadian beberapa hari yang lalu...
Malam ini adalah makan malam untuk pertemuan keluarga Zea dengan keluarga calon istrinya. Zea sangat gelisah, ia ingin mengetahui siapakah yang akan dijodohkan dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikahi Bu Wali Kelas (gxg)
Teen FictionGimana jadinya kalau orang yang dijodohkan denganmu itu adalah wali kelas mu sendiri? dan dia seorang perempuan! Langsung gass baca aja... AREA 18+❌❎🚫 WARNING AREA GXG/GL/LGBT/LESBI/PELANGI BAGI YANG TIDAK MENYUKAI GENRE SEPERTI INI/HOMOPHOBIC DAP...