Hingga Zea keluar dari rumah sakit, tidak ada satu kali pun Liona mengunjunginya begitu pula Meyra tantenya. Karena Meyra memiliki urusan mendadak 3 hari lalu di luar negeri bersama dengan papahnya maka, ia hanya bisa mengabari Liona lewat chat bahwa Zea sedang berada di rumah sakit. Dan berhubung selama 3 hari kebelakang itu, Liona merawat Arez yang sakit maka ia juga tidak mengetahui bahwa Zea dirawat di rumah sakit, karena handphonenya di bawa oleh Arez.
Namun Zea tidak merasa kesepian, karena semua sahabat dan teman-temannya selalu mengunjunginya terlebih Jeiyo, Dion dan Glen. Mereka rutin mengunjungi Zea bahkan hingga menginap di ruangan Zea agar gadis itu tidak merasa kesepian. Zea bahagia, ia merasa memiliki keluarga kedua karena 3 laki-laki itu memperlakukannya selayaknya seorang adik kecil.
"Kapan lo mau ngomong sama bokap lo Ze?"
"Gatau, ga mau bahas itu"
"Bahas apa sih kalian?" tanya Glen penasaran.
"Lah lo ga tau?"
"Mereka belum gue kasih tau Je" mendengar jawaban Zea, Jeiyo hanya manggut-manggut saja.
"Kangen banget gue sama Bu Liona Tuhan... abis ini gue bakal minta maaf" ucap Zea yang membuat Jiyo memutar bola matanya malas sedangkan Dion dan Glen mengerutkan dahinya.
"Dia di jodohin sama Daddy Mommy nya dan dia udah jatuh cinta sama tuh cewek" jelas Jeiyo.
"Loh? lu mau nikah?" tanya Glen penasaran, ia menatap Zea yang hanya terkekeh.
"Iya nikah gak undang-undang kita nih" sahut Dion.
"Hufttt iya kalau jadi kalau nggak?" ucapan spontan itu terucap dari bibir Zea lantas ia terkekeh.
Selama bertengkar itu juga, tidak ada komunikasi yang terjadi antara mereka berdua, Zea yang baru pertama kali menjalin hubungan dengan seseorang pun tampak amatir dalam membujuk seseorang yang sedang marah. Ia masih bingung, dan takut bagaimana cara bertemu Liona juga harus meminta maaf seperti apa.
"Je udah lu pulang aja" suruh Zea, kini mobil Dion sudah berada di depan rumah mewah milik keluarga Edgardo.
"Lo mau gue tinggalin sendiri gitu? gak gak gue temenin lo!"
"Gausah ah lo mau ganggu momen sweet gue sama Bu Liona ha?" sewot Zea, ia melirik Jeiyo dengan tajam.
"Dih dih bocil sok sok an lo pasti ngewe aja gak ngerti caranya" celetuk Dion.
"Dih mulut lo ye bang!" kesal Zea pada Dion yang kalau ngomong perkataannya tidak pernah disaring dulu.
"Udah udah... Ze beneran lo mau sendiri aja? gamau kita temenin mungkin kalau lo butuh sesuatu nanti gimana?"
"Nggak, gue udah bisa sendiri kok makasih ya Glen" ucap Zea, membuat Dion memutar bola matanya malas.
"Udah buruan pergi lo cil" usir Dion membuat Glen menatapnya tajam, seketika nyali pria botak itu ciut.
"Dih dasar abang-abang botak"
Brak
Setelah menutup pintu dengan tidak santai, Zea tersenyum ke arah rumah keluarga Edgardo. Ia dapat melihat satpam yang berjalan menghampiri pintu gerbang untuk membukakan jalan bagi Zea masuk.
TIN TIN
Zea tersentak kaget mendengar bunyi klakson yang Dion putar dengan tidak santai, Zea memberikan acungan jari tengahnya pada mobil Dion yang sudah berlalu pergi.
Setelah Zea dipersilahkan masuk, ia dapat melihat kedua sepasang suami istri paruh baya yang sedang duduk di sofa sedang berbincang.
"Zea... mamah kangen banget sama kamu" sambutan hangat itu datang dari mamahnya Liona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikahi Bu Wali Kelas (gxg)
Teen FictionGimana jadinya kalau orang yang dijodohkan denganmu itu adalah wali kelas mu sendiri? dan dia seorang perempuan! Langsung gass baca aja... AREA 18+❌❎🚫 WARNING AREA GXG/GL/LGBT/LESBI/PELANGI BAGI YANG TIDAK MENYUKAI GENRE SEPERTI INI/HOMOPHOBIC DAP...