10.

3.3K 280 23
                                    

Di sebuah ruangan dengan minimnya cahaya penerangan, ada seseorang yang terbaring tidak berdaya diatas ranjangnya dengan bantuan alat medis di sekujur tubuhnya. Keadaannya yang sangat memprihatinkan 2 bulan yang lalu dengan kaki kanannya dibalut gips, begitu juga tangan dan kepalanya yang diperban. Setelah luka luar nya cukup membaik, mereka melepaskan semua perban yang membalut tubuh si remaja. Ia sudah tidak sadarkan diri selama 2 bulan lamanya akibat kecelakaan saat menuju bandara, ada seorang perempuan yang setia menemani si remaja. Kini perempuan itu duduk di samping si remaja dengan tangannya yang menggenggam erat sebelah tangan si remaja.

"Sayang... mimpi kamu bagus banget ya? atau malah buruk? kenapa kamu gamau bangun sayang... bahkan hari pernikahan kita yang kamu nantikan sudah berlalu, ayo bangun sayang kamu pasti bisa" bisik perempuan itu dengan tetesan air mata yang kembali mengalir entah ke berapa kali.

"Katanya kamu mau nikah sama aku?"

"Ayo bangun sayang, i love you"

•••

"Zea..."

"Iya? eh elo tan"

"Kamu lagi ada masalah apa sama Liona hm?"

"Gak ada apa-apa tan"

"Ze... gue tau kok semuanya"

"Iya udah kalau tau" Zea tidak ingin memperpanjang masalah yang mungkin akan Meyra bahas, jujur saja Zea sedang lelah.

"Lo gak perlu nikahin dia cuma karena permintaan Mommy kamu Ze, hidup kamu lebih penting"

"Mommy lebih penting ketimbang hidup aku tan" Zea menjawab tanpa melihat kearah Meyra.

"Jangan bodoh deh Ze"

"Kenapa sih tan? kenapa?"

"Masa lalu dia itu buruk Ze! gue pikir dia udah move on dari masa lalunya tapi gue tau dia masih ketemuan sama mantannya itu" ucap Meyra dengan menggebu.

"Jadi tante tau?" tanya Zea, ia melirik tantenya.

"Iya gue tau semuanya Ze, makanya lo pikirin semua ini baik-baik"

"Tan gue gak peduli masalalu dia seburuk apa, itu urusan dia ketika nanti dia jadi istri gue, mulai dari situ semua yang ada di dia jadi urusan gue juga tan, masalah masa lalunya itu semuanya milik dia gue gak berhak ikut campur atau ngejudge atas hidup dia dimasalalu" Zea menatap penuh tepat kearah netra tantenya.

"Jangan bodoh Ze... lo setia, lo baik, lo bertanggungjawab, lo sempurna dan lo bisa dapetin cewek yang lebih dari Liona"

"Gue yakin Liona juga yang terbaik buat gue tan"

"Bullshit Ze sebenernya lo udah dikasih apa aja sih sama dia sampe-sampe lo se keukeh itu buat nikah sama dia? oh jangan-jangan dia udah ngasih tubuh dia juga ya buat lo?"

"TAN! gak seharusnya lo ngomong gitu tentang Liona" tegas Zea, meskipun ia sedang sakit hati namun mengapa ketika mendengar Meyra yang mengatakan hal buruk mengenai Liona justru semakin menambah sakit harinya.

"Emang nyatanya gitu kok, Liona itu jalang, bahkan dia ngasih keperawanannya ke mantan dia sampe dia hamil" Liona semakin menambah satu oktaf nada bicaranya.

"Cukup tan udah!" desis Zea, hatinya sudah terlalu sakit mendengar semua ucapan Meyra tentang Liona.

"Dengerin gue sekali ini aja Ze" Meyra merendahkan suaranya, mengontrol emosi yang semula tiba-tiba meluap di hatinya.

"Tan... gue bakal terima semua masalalu buruk dia"

"Gue temenan sama dia udah dari lama Ze, gue udah tau semua kelakuan dia... gue pikir dia bisa berubah nyatanya? dia sama aja kayak dulu dan gue gak mau keponakan gue satu-satunya jadi korban"

Menikahi Bu Wali Kelas (gxg) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang