31.| Ending

158 11 11
                                    

Happy reading
..
..
..
..
.

Setelah itu Devan kembali menemui lex "ada apa lex? " Tanyanya kini berhadapan empat mata dengan sang ketua.

"Kita jalankan rencana itu dini hari langsung dikediaman nya" Devan langsung paham dan mengangguk setuju "siapa saja yang bisa kau percayai untuk ikut maka terimalah dia" Perintah lex lagi "ada penyusup di markas kita jadi sepertinya kita tidak bisa mempercayai siapapun bagaimana menjalankannya bersama adik adikmu saja? " Bisik Devan dengan hati hati sungguh ternyata lex telah meremehkan eunwoo sepenuhnya.

"Baiklah akan ku diskusikan lagi dengan mereka" Lex pun pergi meninggalkan Devan yang merinding seketika saat aura menjadi dingin.

***

Dini hari pukul 02.00

Lex bangun dari ranjangnya dengan hati hati supaya tak membangunkan hyunsik yang sedang tertidur pulas.

Dirinya kini mencuci muka dan gosok gigi terlebih dahulu lalu mengenakan baju serba hitam. Membuka pintu dengan hati hati masuk ke dalam kamar salah satu adiknya dan membangunkannya untuk mengajaknya.

"Eunghhhh..... ayolah Hyung ini masih pukul dua" Keluh wain menepis tangan lex "kau mau ikut tidak,huh!? " Kesal lex karena sudah lebih dari 15 menit dirinya berusaha membangunkan serigala ini.

"Emang mau kemana sih? " Wain bangun dari posisi tidurnya menjadi duduk "mau bantai orang, makanya ayo ikut pasti seru" Ucap lex sambil memainkan pistol ditangannya.

"Sumpah?! Ikut lah yakali nggak yang bener aja rugi dong" Wain langsung bangkit dari tidur menuju kamar mandi dengan semangat.

"Hufttt..... gini amat punya temen adik" Lex menghela nafas panjang "KUTUNGGU DI DEPAN " Teriak lex "IYA" Jawab wain masih gosok gigi.

Setelah siap dirinya mempunyai tencana licik dan tanpa memberitahu lex dia memanggil farez dan mendiskusikan rencananya. Saat itu farez mengangguk setuju dan dirinya akan selalu ada di belakang "baiklah jika itu maumu, bila masalah menjadi rumit maka panggil aku dan aku akan membawa ke tujuh bocil itu" Wain hanya tersenyum menanggapi serigala kesayangan nya itu.

"Baiklah sekarang beritahu ke delapan temanmu itu untuk bersiap siap" Wain mengelus pucuk kepala fares dan dengan ajaib farez menghilang.

Setelah siap dirinya pun menyusul lex ke depan villa nya.

"Hitam semua ini" Seru Ricky semangat "iyalah orang spek mafia" Sambung Devan yang sedari tadi sibuk dengan granat yang akan ia bawa.

"Anjay granat gak tuh" Kagum wain menyentuh granat tersebut.

'Plakkk'

"Ck! Shiball" Umpat wain kesal karena tiba tiba Devan memukul tanganya "jangan pegang pengan entar meledak di waktu yang gak tepat gimana? Ini nyarinya setengah mati lo" Omel Devan "yaudah sih maaf" Akhirnya wain menyerah karena tak mau memperpanjang masalah.

"Yaudah ayo berangkat " Kini mereka menaiki mobil lex dengan banyak eittssss bukan maksudnya di mobil itu lengkap senjatanya ada belati, granat, pistol, cambuk, pistol api dan lain lain.

Sesampainya di jalan tol kota Seoul mereka melihat jalanan sepi dan mereka semua hanya mengedikkan bahu seakan tidak menyadari bahwa bahaya sedang mengintai.

Crazy Mafia √ (Revisi) [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang