20.| Sebuah Pertanda?

121 18 5
                                    

Happy Reading
..
..
..
..
.

"Zayyan sing dengar kan saya baik baik, pergilah ke kamar unit 7677 pada bulan purnama merah, tapi jika kalian pergi saat bulan purnama hitam maka kalian akan terjebak selama lamanya, camkan itu baik baik" Ucap seseorang kepada zayyan dan sing di tengah malam itu.

Lalu zayyan dan sing mengikuti apa yang diperintahkan oleh orang itu.

Saat bulan purnama merah mereka mengelilingi apartemen untuk mencari unit nomor 7677 namun mereka belum menemukannya sama sekali.

Lalu zayyan mempunyai ide dimana ia meminta untuk wain dan semuanya untuk ikut mencari unit itu.

Setelah semua nya masuk kedalam lift zayyan mengingat ada sebuah permainan lift yang akan membuat mereka masuk ke dunia lain.

Zayyan mencoba menekan lantai 10 lalu kembali ke lantai 5 lalu seterusnya sampai akhir pintu lift terbuka dan menunjukkan apartemen yang sama namun berbeda dunia.

Mereka semua turun dari lift dan menelusuri apartemen tanpa berpencar.

Mereka merasa bahwa dunia ini sangat misterius dan dunia ini seperti halnya labirin yang terus terusan mereka kelilingi tanpa menemukan jalan keluar.

"AKU MENEMUKAN NYA!! " teriak sing pada teman temannya yang sudah mulai lelah karena sedari tadi berjalan.

Mereka melihat unit apartemen itu dengan rasa campur aduk.

"Zayyan sing duluanlah kami ada dibelakang kalian" Ucap wain mendorong keduanya untuk segera membuka pintu tersebut.

Zayyan dan sing membuka pintu unit apartemen itu dengan tangan gemetaran.

Saat membuka pintu zayyan bukan main terkejut karena......































































































"WOIII BANGUN ANJIR UDAH JAM 10 PAGI KEBO AMAT " zayyan terbangun dari mimpi nya karena suara davin yang membangun kan dirinya.

"Ck! Dasar lo ya " Umpat zayyan kesal.

"Emang napa sih kok dari tadi malam lo tidur itu kayak gelisah ditambah keringat dingin terus " Tanya wain.

"Gue mimpi saat gue buka pintu unit 7677 di apartemen ini ada " Lalu zayyan sejenak loading.

"Kan anjir gue jadi gak bisa lanjutkan mimpi tadi gara gara lo " Ucap zayyan frustasi.

"Emang disni ada nomor unit 7677? Setau aku gak ada tuh" Simpul davin.

"Entah lah mau mandi dulu" Lalu zayyan beranjak ke kamar mandi.

"Vinn, ZAYYAN UDAH BANGUN? " Teriakan dari dapur memecahkan lamunan davin soal mimpi zayyan tadi.

"UDAH" jawabnya lalu pergi ke dapur untuk membantu beomsoo membuat sarapan.

Sementara zayyan didalam kamar mandi terus saja overthinking karena mimpi tadim

"Apa ini sebuah pertanda untuk membuka misteri apartemen ini? " Gumamnya.

"Apa aku harus memberi tahu kan ini kepada mereka? " Gumamnya lagi.

Zayyan semakin bingung dan bambang karena ini.

***

"Sayang nanti main ke mana gitu "

"Mager loh "

"Oh mager gue gempur aja gimana? "

"Serah" Jawab hyunsik memutar bola matanya malas.

Semenjak berita meninggal nya zayyan gyumin sing davin leo wain dan beomsoo.

Hyunsik tanpa tak bersemangat menjalani hari harinya dirinya tampak kehilangan sesuatu terbesar dalam hidup nya.

"Yaudah cukup berbaring dan rasakan kenikmatan nya" Ucap lex tersenyum smirk.

"Tapi gajadi deh lebih baik kita liburan ke jeju gimana? " Tanya lex.

Entah mengapa saat hyunsik mendengar kata 'liburan ke pulau jeju ' dirinya merasa sangat ingin.

"Aku mau" Jawab hyunsik bersemangat dan terukir sebuah senyuman indah dari wajahnya.

"Tapi jangan kita aja , gimana kalo mama papa dan mamaku ikut? "

"Iya biar makin seru! " Jawab hyunsik semakin riang.

**mungkin ini yang dinamakan ikatan batin seorang kakak dan adik ** batin lex tersenyum senang melihat hyunsik tak lagi cemberut.

"Kita berangkat besok" Ucap lex

Karena senang hyunsik mengecup bibir kenyal lex.

Tadinya cuma ngecup tapi malah lexnya minta lebih yaudah lah kasih aja.

















To be contineu

Maaf pendek

Kali gak nyambung sambungin aja ya

Janlup vote dan komen

Crazy Mafia √ (Revisi) [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang