20. Awal Mula Rumor

2 0 0
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dulu ya 🌟

Wahai para pembaca yang budiman~

~🖤🖤🖤🖤🖤~


Sylvia yang baru saja turun dari motor sprot milik Jae Won, membulatkan kedua bola mata terkejut menyadari dimana dirinya dan Jae Won berada saat ini.

"Ish, kakek. Kan sudah kubilang jangan menghambur-hamburkan uang untuk bermain golf!" Gerutu Sylvia yang sebal dengan kebiasaan sang kakek yang selalu bermain golf untuk mengisi waktu luang.

Jae Won yang mendengar gerutuan Sylvia menaikan sebelah alisnya heran. "Biarlah, lagi pula mereka bermain golf menggunakan uang mereka sendiri, bukan uang mu." Celetuk Jae Won melangkah kaki berjalan meninggalkan Sylvia.

Mendengar perkataan Jae Won membuat Sylvia tidak bisa menahan diri untuk tidak mencibir perkataan pria itu.

Sylvia yang baru saja memasuki bangunan tempat bermain golf yang dirinya ketahui sangat terkenal di Seoul, langsung mendapati para staff kini tengah menatap kearah dirinya dan juga Jae Won.

Dalam hati, Sylvia berdecih sebal. Awas saja jika sampai beredar rumor jika Jae Won tengah berkencan dengan dirinya di tempat ini. Dirinya akan meminta pria itu untuk segera melakukan klarifikasi sendiri agar Jun Seo tidak akan mempecayai rumor itu.

Tapi Sylvia yang mengingat jika saat ini dirinya tengah menyamar, sedikit menghela nafas lega. Meski rumor itu beredar, wajah aslinya tidak akan terekspos begitu saja di media sosial dan memancing keributan.

Kedua mata Sylvia memicing tajam, saat dirinya dapat melihat sosok sang kakek kini tengah tertawa bersama dengan pria tua lain, dengan sang nenek yang tengah berbicara dengan wanita tua lain di dalam lapangan.

Tanpa berbicara dengan Jae Won, kini Sylvia melangkahkan kedua kakinya berjalan cepat menuju sang kakek dan nenek yang masih belum menyadari kedatangannya di tempat ini.

"Kakek! Nenek!" Seru Sylvia yang sudah berada di dalam lapangan golf dan tengah berlari menghampiri sang kakek dan nenek yang kini sudah menoleh kearah dirinya.

"Rara! Cucu nenek yang cantik, akhirnya datang juga!" Balas nenek Sylvia sambil memeluk erat sang cucu bungsu.

Sylvia yang tadi berniat untuk langsung mengomel pada sang kakek harus tertunda sesaat untuk membalas pelukan sang nenek.

"Nenek! Kenapa nenek tidak mengabari ku jika kalian berada di Seoul?" Tanya Sylvia dengan nada manjanya, tidak menghiraukan tatapan orang-orang di sekitarnya.

"Kau sendiri cucu macam apa yang tidak berpamitan pada kedua kake dan neneknya untuk memilih menetap di Seoul Hah?!" Jawab kakek Sylvia sambil mengangkat stick pemukul bola golf dan mengarahkannya pada sang cucu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Boss Is My BiasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang