4. Bertemu Kembali

59 5 5
                                    


Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dulu ya 🌟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dulu ya 🌟

Wahai para pembaca yang budiman~

~🖤🖤🖤🖤🖤~


"Haaah.." Helaan nafas pajang Sylvia hembuskan saat dirinya baru saja membuka kedua kelopak matanya yang terasa berat, efek dari dirinya yang benar-benar menangis semalaman karena terus mencari berita terkait Choi Jun Seo yang memilih untuk berhenti dari industri dunia hiburan.


"Kalau sudah begini aku harus bagaimana?" Gumam Sylvia sambil menatap kosong langit langit kamar.


"Hikss, aku benar-benar sudah terlanjur sangat mencintainya, bagaimana ini." Rengek Sylvia kembali memejamkan kedua matanya erat.


Dengan lemas Sylvia beranjak duduk menyandarkan tubuh pada sandaran kepala tempat tidur, dengan sebelah tangan yang terulur mengeluarkan kalung yang saat ini dirinya pakai. Menatap nanar liontin cicin yang terukirkan nama Choi Jun Seo di bagian dalamnya.


"Hah, aku sangat naif sekali ya dari dulu sampai sekarang. Tapi lucunya karena sifat naif ini, aku bisa menyelesaikan kuliah lebih cepat, memiliki tabungan yang cukup dari menyisihkan uang jajan dan bekerja paruh waktu secara hibrid selama kuliah, sehingga bisa membeli tunai unit apartemen ini demi untuk bertemu dengan Jun Seo." Gerutu Sylvia dengan kekehan getir di akhir perkataannya.


"Hahaha jika ayah masih ada, aku pasti bisa di ceramahi tujuh hari tujuh malam, karena masih mempercayai apa yang terjadi empat belas tahun lalu di konser pertama Black Horna." Kekeh Sylvia menertawakan dirinya sendiri yang sampai sekarang masih tetap memakai kalung ini.


"Apanya yang harus menyatakan perasaan ku lagi saat usia dua puluh lima tahun, sekarang saja di usiaku yang masih dua puluh empat tahun dia sudah berhenti dari industri dunia hiburan." Cibir Sylvia lalu beranjak turun dari kasur.


Kedua mata Sylvia mengarah pada jam beker digital di atas meja nakas sebelah tempat tidur yang sudah menunjukan pukul delapan pagi.


"Baiklah, aku masih memiliki waktu dua jam lagi sebelum wawancara Lagi pula aku juga tidak berharap untuk dapat lolos wawancara ini, untuk apa aku lolos wawancara kalau Jun Seo berhenti dari industri dunia hiburan." Decak Sylvia mengangkat kedua bahunya acuh lalu berjalan memasuki kamar mandi untuk bersiap siap.


Sedangkan itu diluar kamar Sylvia, Sang Min yang semalam menginap bersama dengan Ga Eun di apartemen Sylvia tengah menyiapkan sarapan untuk gadis itu yang akan melakukan interview kerja hari ini.

My Boss Is My BiasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang