19. The Power Of Kakek

3 0 0
                                    


Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dulu ya 🌟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dulu ya 🌟

Wahai para pembaca yang budiman~

~🖤🖤🖤🖤🖤~


Di hari sabtu yang cerah ini, Sylvia yang sama sekali tidak memiliki rencana untuk di lakukan selama weekend, memilih untuk merebahkan dirinya di atas karpet bulu di ruang tamu sambil mendengarkan lagu Black Horna yang kini menggema disetiap sudut ruangan unit apartemennya.

"Hoaam! Bosan~" Keluh Sylvia yang kini mulai mengguling-gulingkan tubuhnya memutari ruang tamu untuk menghampiri remote yang berada diatas rak bawah televisi.

"Huft, apa yaa. Aku merasa seperti telah melupakan sesuatu yang amat sangat penting. Tapi apa ya." Keluh Sylvia memejamkan kedua matanya erat. Beberapa hari ini perasaannya di buat aneh, dia merasa seperti sudah melupakan sesuatu yang amat sangat penting yang seharusnya suda dirinya lakukan, namun saat ini belum dirinya lakukan sama sekali.

"Hmmm apa ya. Ayo berfikir Rara!" Ucap Sylvia semakin memejamkan erat kedua matanya dengan kening yang kini sudah mengerut dalam.

Beberapa saat kemudian, Sylvia langsung membulatkan kedua bola mata terkejut, saat dirinya baru saja mengingat apa yang seharusnya tidak pernah dirinya lupakan.

"Oh My Gosh! Bagaimana aku bisa melupakan perseteruan M&D Entertaiment dan Mapple studio?!" Pekik Sylvia yang kini sudah merubah posisi rebahan menjadi duduk tegap menatap layar televisi yang memperlihatkan video music milik Black Horna.

"Ah tapi bagaimana ya. Jun Seo oppa belum menyetujui proposal investasi ku. Jadi untuk saat ini dia pasti tidak ingin begitu saja mengakuisisi semua saham Mapple studio." Keluh Sylvia kembali memejamkan kedua matanya erat.

"Aku harus mencari target baru. Tapi siapa ya. Paman pasti tidak ingin mengakuisisi saham Mapple studio, karena Sang Min oppa sudah menjadi putra yang durhaka." Keluh Sylvia lagi yang sangat menyangkan Sang Min tidak menjadi anak yang patuh terhadap kedua orang tua.

"Astaga! Atau jangan-jangan perseteruan ini terjadi atas karma Sang Min oppa menjadi anak durhaka?!" Pekik Sylvia yang saat ini sudah membuka kedua kelopak matanya.

"Hmmm, Aku tidak mungkin menggunakan dana yang akan ku investasikan pada Jun Seo oppa, meski saat ini dirinya belum mau menerimanya, tapi siapa tau saja dalam waktu dekat ini dia berubah pikiran kan? Tidak mungkin juga aku sampai membiarkan Jun Seo oppa memohon pada ku untuk berinvestasi padanya." Gumam Sylvia sambil menggeleng-gelengkan kepalanya saat membayangkan Jun Seo yang berlutut memohon kepadanya untuk berinvestasi.

"Satu-satunya dana yang belum aku gunakan hanya harta warisan dari kakek. Tapi itu juga aku tidak bisa langsung menginvestasikannya. Aku harus mencari target yang memiliki kekuasaan tinggi, sehingga M&D Entertaiment tidak berkutik dan tidak berani untuk menyentuh Mapple Studio kedepannya." Gumam Sylvia lagi memikirkan siapa target yang bisa dirinya minta tolong untuk mengakuisisi saham Mapple Studio.

My Boss Is My BiasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang