6. Pertemuan Tidak Terduga

35 3 1
                                    


Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dulu ya 🌟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dulu ya 🌟

Wahai para pembaca yang budiman~

~🖤🖤🖤🖤🖤~


Didalam salah satu sebuah kafe yang berada di pusat kota Seoul, terlihat para pelanggan cukup ramai silih berganti datang dan keluar dari dalam kafe. Meski saat ini jam masih belum menunjukan waktu makan siang, namun para pelanggan yang datang ke kafe ini mayoritas adalah para karyawan kantor yang bekerja di gedung sekitar kafe.


Sylvia yang sedari tadi terduduk manis tepat di sebelah Sang Min, kini mulai merasa bosan karena lelah memperhatikan para karyawan kantor yang silih berganti mendatangi kafe dimana tempat mereka berada saat ini.


Helaan nafas panjang Sylvia hembuskan sambil menolehkan kepala kearah luar kafe yang menampakan padatnya jalan raya di pusat kota Seoul.


Sang Min yang mendengar Sylvia menghela nafas panjang, kini menolehkan kepalanya dari laptop kearah Sylvia yang tengah duduk tepat disampingnya.


"JIka kamu merasa bosan, pesanlah beberapa dessert lagi." Ucap Sang Min yang kini kembali menolehkan kepala pada laptop miliknya.


"Oppa, jangan lupa hari ini penerbangan ku jam empat sore. Aku tidak mau tahu jika sampai aku tertinggal pesawat, aku akan menuntut pertanggung jawaban darimu." Celetuk Sylvia dengan nada kesal menatap pantulan bayangan Sang Min dari kaca kafe.


"Hahaha tenang saja, aku dan kenalan ku tidak akan berbincang terlalu lama. Jadi kamu tidak perlu khawatir akan tertinggal pesawat."


Sylvia berdecih kesal dengan kedua manik matanya yang kini terfokus pada satu gedung yang berada tidak jauh dari kafe.


"Oppa, apa kamu sedang mengejek ku huh?"


Sebelah alis Sang Min terangkat keatas mendengar pertanyaan Sylvia. "Maksud mu?"


Kali ini decakan yang keluar dari bibir mungil Sylvia. "Oppa pasti sengaja bukan memilih kafe ini untuk mengejek diriku yang tidak lolos wawancara di gedung itu."


Sang Min tidak dapat menahan kekehannya lagi. "Hahaha, ayolah. Bukan aku yang menentukan tempat pertemuan di kafe ini. Tapi kenalan ku sendiri yang kebetulan bekerja di dekat sini."

My Boss Is My BiasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang