Poursuite [[On Going]]

Bab 10

GuerrierDeReve Present

..

P O U R S U I T E

Wanita bersurai pirang panjang dengan poni lurus itu turun dari Kuda yang beberapa menit lalu ia tunggangi. Iris itu menatap tajam pada sepasang sejoli yang masih asik berpelukan. Langkah kakinya ia arahkan untuk menghampiri. Garis bibir yang semula lurus kini ia tarik untuk membentuk sebuah kurva.

"Lama tidak bertemu, Sasuke-kun." Sapa Shion setelah jarak diantara mereka hanya terpaut satu meter saja.

Iris onyx itu bergulir melihat sosok yang pernah mengisi hari-harinya dimasa lalu. Sosok yang kehadirannya bahkan tidak penting lagi baginya.

"Hn." Balasnya singkat. Sama seperti sebelumnya.

Dingin, tenang namun mematikan.

Shion menggertakan giginya saat mendapat balasan dingin dari pria yang begitu ia cintai. Masih sama, tidak pernah berubah.

Dan itu jelas semakin menyakiti hatinya. Ya, harusnya ia tidak melihat adegan ini. Harusnya Sasuke bersikap jauh lebih dingin pada wanita bersurai indigo itu. Harusnya wanita bersurai indigo itu mendapat perlakuan sama sepertinya. Namun lihat ini, tangan pria itu justru terlihat mengelus dengan lembut surai indigo wanita itu. Tatapan itu. Tatapan lembut yang tidak pernah Shion lihat sebelumnya.

"Sasuke-nii!" Sapa gadis bersurai merah muda itu meringsek memisahkan pelukan diantara sepasang sejoli tersebut dengan paksa. Lalu beralih memeluk tubuh tegap seseorang yang ia rindukan.

"Rindu.." Rengeknya setelah berhasil merebut pelukan dari wanita bersurai indigo tersebut.

Sasuke tidak membalas pelukan Sakura, ia justru menepuk pucuk kepala gadis itu dengan pelan. Lalu melepaskan pelukan gadis itu. Menahan kedua bahu gadis itu untuk melihat bagaimana wajah gadis yang sudah ia anggap seperti adik kandungnya tersebut.

Sakura bukan bagian dari Uchiha. Ia adalah anak dari salah seorang yang bekerja untuk Madara. Namun ia sudah dianggap keluarga oleh Madara. Sudah dianggap seperti cucunya sendiri. Maka dari itu gadis yang terpaut umur cukup jauh dari Sasuke itu terlihat begitu dekat dengannya.

"Sasuke. Kau disini juga?" Pria bersurai coklat itu datang menghampiri mereka. Tatapannya tertuju pada sang adik. Merasa aneh dengan keberadaan si tuan super sibuk ini di sini.

"Kau tidak bekerja?" Bukankah pria itu sangat sibuk sama seperti biasanya. Kenapa di jam-jam seperti ini ia justru berada di vila. Bukankah ia memiliki jadwal untuk menghadiri acara keberhasilan proyek yang ia kerjkan?

"Urusai." Balasnya dengan nada dingin khas miliknya. Iris onyxnya bergulir untuk mencari keberadaan sang istri.

"Ah, Hinata-chan. Kau berada disini juga? Oh ada apa dengan kalian semua. Kenapa kalian berkumpul disini?" Rentetan pertanyaan keluar dari bibir milik Obito ketika ia menyadari jika bukan hanya sang adik yang berada di sini namun sang mantan calon adik ipar beserta Sakura berada disini juga.

"Hallo, Obito-nii." Sapa Hinata membungkukan tubuhnya sopan tidak lupa ia memberikan senyum manis untuk sang kakak ipar.

Obito tersenyum saat mendapat sapaan sopan dari adik iparnya tersebut. Dengan senang hati Obito mendekat ke arah sang adik ipar. Melihat bagaimana wanita itu terlihat semakin cantik saja.