CC-06

6.2K 127 13
                                    

HAPPY READINGS!!!

***

Keesokan harinya, Guntur terbangun tepat dipukul 6 pagi. Guntur memang sudah terbiasa terbangun di jam seperti itu, selain karena rutinitas dan jam kerja yang mendesak, Guntur juga harus menyempatkan diri untuk melakukan jogging di pagi hari sebelum bekerja. Tapi sekarang, lelaki itu malah terdiam dengan wajah bantalnya menatap Michelina yang tidur tepat disampingnya.

Seketika Guntur teringat jika dirinya semalam menginap di kost Michelina dan semalam juga ia ketiduran kala berada dalam pelukan wanita ini. Kenapa Guntur bisa-bisanya melupakan hal itu, ya? Tapi, yasudahlah, Guntur pun berdiam diri sejenak sebelum bangkit dari tempat tidur.

"Eunngghhhh..." erang Michelina yang masih tertidur pulas.

Guntur menyunggingkan senyumnya, menarik selimut yang berada di lantai lalu ia gunakan untuk menyelimuti tubuh Michelina.

Sebelum Michelina terbangun, Guntur pun bergegas pergi untuk membeli sesuatu.

Hingga hampir setengah jam lamanya, Michelina pun terbangun dan langsung panik disaat menyadari Guntur sudah menghilang dari tempat tidurnya.

"Guntur?" Panggil Michelina.

Sial, kenapa Michelina malah bangun kesiangan. Ini sudah jam 7 pagi, tidak biasanya juga Michelina terbangun di jam-jam seperti ini. Tapi bukan itu masalah utamanya, melainkan, kemana Guntur pergi? Jika memang lelaki itu pulang, setidaknya beritahu atau tinggalkan pesan.

"Lah, ini hp nya ada disini," gumam Michelina disaat pandangannya terjatuh pada ponsel milik Guntur yang ada di atas meja rias miliknya.

Tidak mungkin jika Guntur lupa, ponselnya jauh lebih penting pasti.

Ceklek!

Refleks perhatian Michelina pun teralihkan dan langsung berbalik.

"Ya ampun, kamu..." ucap Michelina lega kala melihat Guntur.

Lelaki itu malah menatap heran Michelina.

"Saya kenapa? Kamu tidur nyenyak barusan, saya ga tega bangunin nya. Jadi saya pergi keluar buat beli sarapan sebelum kita pergi nanti," ujar Guntur.

Michelina geleng-geleng kepala, bukan masalah sih tapi... apa serius Guntur membeli sarapan dengan bertelanjang dada begini?

"Kamu serius beli sarapan ga pake baju kaya gini?" Tanya Michelina memastikan.

Guntur mengangguk singkat, "Gerah."

"Lagian diluar juga kebanyakan pada liatin dan ga komen apa-apa," tambahnya.

Hadeuh...

Michelina tak tau harus berkomentar apa lagi, tapi yasudahlah syukur tidak terjadi apa-apa juga. Tapi, beruntung juga yang melihat Guntur bertelanjang dada di pagi hari, apalagi penghuni kost kebanyakan cewek dan para mahasiswi. Michelina seketika bisa membayangkan reaksi mereka.

"Diluar cuma ada bubur sama siomay ini, kamu suka?" Tanya Guntur.

"Aku ga masalah, tapi kamu yakin mau makan itu?" Tanya balik Michelina. Terlebih, Michelina tau betul kebiasaan orang kaya.

"Asalkan bukan makan batu sama kayu," jawab Guntur dengan santai nya.

Michelina terkekeh pelan, jawaban yang diluar dugaan. Apalagi raut wajah Guntur malah datar, jika laki-laki lain mungkin diiringi dengan senyuman atau tawa renyah.

"Yaudah, kamu duduk aja dulu. Aku siapin alas nya," tutur Michelina sambil mengambil keresek bawaan Guntur.

"Kamu mau mandi duluan atau aku duluan?" Tanya Michelina.

Cit-Chat [21+] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang