HAPPY READINGS!!!
***
12.33 WIB.
Seperti yang sudah Guntur katakan kemarin di chat, lelaki itu datang setelah Michelina memberikan alamat kost nya kepada Guntur. Agak terkejut sebenarnya, karena Guntur datang menggynakan mobil. Padahal, akses menuju kost nya Michelina sangat sulit dilalui oleh mobil dan hanya bisa oleh motor saja karena berada diantara gang rumah.
Meski begitu, Guntur tetap datang.
"Jadi, kamu tinggal sendirian disini?" Tanya Guntur.
Michelina mengangguk singkat, "Iya gitu deh..."
"Masa iya aku kerja kaya gini harus tinggal bareng sama orang tua, yang ada mereka sedih liat anaknya kerja kaya gini, kan?" Tambah wanita itu.
Guntur hanya diam saja. Ia duduk di lantai teras kost Michelina tanpa merasa risih sama sekali. Sempat terkejut juga karena Guntur pikir wanita yang ia kenal ini tinggal di rumahnya sendiri, tapi ternyata tidak begitu.
"Mau langsung berangkat atau kamu mau istirahat dulu aja? Mau aku buatin minuman apa?" Tawar Michelina.
Guntur menggeleng, "Gausah..."
"Kalo bisa kita langsung berangkat. Lagian, saya juga harus ketemu sama klien saya sebentar."
Michelina mengangguk saja dan langsung bergegas mengambil ponsel juga tas selempang kecil miliknya. Oh ya, Michelina hanya menggunakan gaun yang simple saja. Simple tapi elegan dan begitu cantik. Apalagi rambut Michelina yang dibiarkan tergerai begitu saja.
Glek!
Guntur menelan ludahnya disaat ia terlalu lama memperhatikan Michelina.
"Bukannya kamu bilang sekarang itu istirahat kerja, kan? Kenapa harus ketemu klien? Kan bisa nanti aja," ucap Michelina tak sadar dengan tatapan Guntur saat ini.
Sebelum Michelina menyadarinya, Guntur langsung memalingkan wajahnya. Ia pun beranjak dari duduknya.
"Karena itu kerjaan saya," jawab Guntur.
Michelina menghela napas, ia juga tak mengerti sih jadi yasudahlah ambil jalan pintas dengan anggukan kecil dan kembali berjalan menuju tempat dimana mobil Guntur diparkirkan.
Selama perjalanan menuju tempat parkir pun banyak mata yang melihat dan tentu tertuju pada sosok Guntur. Wajar saja jika banyak yang berbisik secara terang-terangan, Michelina sudah dikenal sebagai wanita panggilan. Ditambah sekarang, Michelina malah berjalan bersama lelaki berjas dengan wajah yang tampan dan tinggi. Siapa pun yang melihat pasti akan berpikiran yang sama.
"Orang-orang disini emang pada suka ngomongin orang lain secara terang-terangan, jadi gausah dianggap aja, oke?" Ujar Michelina.
Guntur menoleh, melihat reaksi wanita disampingnya membuat Guntur yakin jika Michelina memang sudah terbiasa dengan perlakuan para tetangga nya.
Tapi, Guntur secara mendadak berhenti melangkah dan berbalik.
"Kita makan siang dulu, gapapa? Saya lapar," ungkap Guntur seraya mengelus perutnya sendiri.
Michelina menahan tawanya dengan mengulum senyumnya sendiri. Kenapa bisa lelaki segagah Guntur dan seganteng Guntur bersikap seperti anak-anak? Apa Michelina tidak salah lihat?
Michelina bisa mengklaim jika Guntur adalah laki-laki pertama sekaligus pelanggan pertama yang menurut Michelina unik.
"Yaudah, aku mah ikut aja. Kan kamu bilang kemarin aku harus ikutin apa yang kamu bilang, kan?" Goda Michelina dengan memeluk lengan Guntur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cit-Chat [21+]
RomansaArea 1821+ *** Guntur Gumantara, lelaki matang yang masih belum menjalin hubungan dengan wanita mana pun. Bahkan, Guntur sampai dijodoh-jodohkan oleh orang tua nya sendiri tapi tetap saja, Guntur menolak atau dengan sengaja pergi dari rumah. Tapi ma...