Setelah Zee tiba di rumah sakit, di sana sudah ada Flora dan Anin yang menjaga Freya, dan juga ada Fiony yang tertidur dengan infus terpasang di tangannya.
Zee merasa sangat tegang karena keberadaan Anin di ruangan itu, mungkin orang awam akan biasa saja melihat sosok dari orang tua Freya dan Flora ini, tapi Zee yang sudah tau latar belakang keluarga mereka bahkan latar belakang dari individu yang bernama Anin ini, Zee sangat tahu betul jika dia adalah orang yang sangat berbahaya dan tidak bisa dipandang remeh.
"kayaknya kamu udah tau ya" -ucap Anin
"ga usah gitu, dia temen Freya" -balas Flora
"malam tan maaf ganggu, saya mau nengokin temen saya aja" -ucap Zee
"santai aja Zee, sini gua mau ngobrol, tapi ke toilet dulu sana, bersih bersih dulu dari darah di tangan lu itu" -ucap Flora
"ohh iyaa kak, sebentar ya" -jawab Zee
Setelah Zee membersihkan darah di tangannya, dan sedikit mengambil nafas sebelum masuk kembali ke ruangan Freya di rawat.
"maaf ya kak, tan, gara gara saya Freya jadi gini" -ucap Zee
"engga engga engga, Christy udah cerita semuanya, lu ga salah, jadi ga usah merasa bersalah di sini" -ucap Flora
"gua mau tau aja, sejauh apa lu bales perbuatan mereka itu?" -lanjut tanya Flora
Zee menceritakan apa yang dia lakukan pada sepuluh orang itu ke Flora, Anin yang mendengar cerita itu langsung mendekatkan wajahnya ke wajah Zee hingga hampir tak ada jarak diantara wajah mereka dan mata mereka saling menatap satu sama lain.
"keliatan ga bohong, lu berani ngelakuin itu tapi takut pas ketemu gua? aneh" -ucap Anin
"lu udah gila ya? bakal repot gua ngurusnya ini kalo geng mereka ga terima terus ngajak perang lawan lu yang sendiri gini" -ucap Flora
"tenang aja kak, gua udah ada perjanjian sama ketua mereka, jadi itu bukan masalah" -jawab Zee
"lu tau dari geng mana mereka?" -tanya Flora
"tau, mereka dari Taraksu, tapi gua mohon jangan ikut campur dulu, biar gua beresin ini sendiri" -jawab Zee
"kalo butuh bantuan bilang aja" -ucap Flora
"kalo gitu gua pulang duluan ya kak, besok gua ke sini lagi pagi pagi, ohh iyaa tolong jagain yang di sana juga ya, dia murid Rouge High School juga" -ucap Zee sambil menunjuk Fiony
"iyaa gua tau kok" -jawab Flora
Zee langsung meninggalkan rumah sakit karena tahu sudah ada Flora dan Anin di sana, sudah dipastikan mereka akan aman, hingga saat Zee sampai di mobilnya, ada seseorang yang muncul menggunakan topeng, Zee yang belum terbiasa masih sedikit kaget dengan kemunculan mereka yang selalu tiba tiba.
Mereka menunggu perintah lanjutan dari Zee, namun Zee hanya menaikan dua jari, yang bermaksud untuk tetap menjaga Freya tapi dengan mengurangi jumlah mereka menjadi dua orang saja agar yang lain bisa beristirahat.
Bawahan Zee yang mengerti kode dari Zee langsung pergi dari sana dan menyisakan dua orang saja untuk tetap berjaga sepanjang malam di sana.
Kembali ke kamar rawat Freya dan Fiony, suasana di sana tiba tiba menjadi dingin, Flora menaikan selimut Freya dan Fiony hingga leher mereka agar tidak kedinginan.
"siapa Taraksu?" -tanya Anin yang memecah keheningan ruangan itu
"salah satu geng yang lumayan besar di sini juga, beberapa hari lalu ada konflik sama Vulture, gengnya anak ini, kayaknya Taraksu ga puas waktu itu dibubarin sama Oniel waktu mau perang lawan Vulture, jadi mereka ngincer ketua Vulture ini" -analisa dari Flora dengan menggunakan semua informasi yang dia dapat
KAMU SEDANG MEMBACA
Light Amidst the Urban Darkness
ActionCerita ini menceritakan perjalanan seorang gadis mungil bernama Freya Nashifa yang mengejar mimpinya di kota yang sangat kejam. Apakah Freya mampu mewujudkan mimpinya? atau dia akan gagal dan harus mengubur mimpinya?