Besoknya setelah keributan itu, Marsha dan Ashel mendatangi kembali markas mereka setelah Marsha menenangkan kepalanya dan mencoba untuk memperbaiki internal Taraksu yang sedang tidak baik baik saja itu. Tapi mereka baru menyadari jika Kathrina sudah tidak ada di sana, sehingga itu membuat niatan Marsha diundur hingga Kathrina datang.
Kathrina yang masih menahan rasa sakit di dadanya setelah insiden kemarin akhirnya datang ke markas, Ashel dan Marsha yang sudah menunggu Kathrina itu memanggil Kathrina untuk berdiri di sisi mereka yang berdiri di hadapan ratusan anggota lainnya.
"Tin, lu masih inget kan janji kita waktu awal geng ini dibentuk 2 tahun lalu tentang kepemimpinan geng ini?" -tanya Marsha
"Ya, yang berhak jadi ketua geng ini hanya kita bertiga, atau orang yang diberi kepercayaan oleh kita bertiga, dan jika ingin mengganti posisi ketua harus dengan cara berduel" -jawab Kathrina
"Jadi? Apa yang lu pengen sekarang di depan ratusan anggota yang dukung lu jadi ketua ini?" -lanjut Marsha
Kathrina tanpa menjawab pertanyaan Marsha, justru langsung berjalan ke hadapan Marsha dan membelakangi ratusan anggotanya itu, sontak itu mendapat sorakan dukungan dari anggota anggota yang mendukung Kathrina, dan kejadian itu justru membuat Ashel tegang.
"Oke kalo ini jawaban lu" -ucap Marsha sambil berjalan ke suatu tempat
Kathrina dan semua anggota Taraksu yang sudah tahu kemana tujuan Marsha mulai mengikuti Marsha. Tibalah mereka di tempat duel yang berada di Markas mereka, tempat itu cukup terbuka, jadi seluruh anggota Taraksu bisa menonton duel mereka.
Marsha dan Kathrina sudah bersiap di kedua sudut arena, dan Ashel lah yang akan menjadi wasit dari duel itu, di antara mereka justru Ashel lah yang merasa lebih tegang di bandingkan 2 temannya yang akan berduel itu.
Ashel masih belum memberi aba aba untuk memulai duel mereka, hingga Marsha dan Kathrina menatap Ashel dan meyakinkannya. Saat Ashel melihat mereka benar benar sangat yakin dengan pilihan mereka, Ashel langsung menarik nafas panjang dan memulai duel antar Marsha dan Kathrina.
Di awal mereka mereka bertarung sudah terjadi dua pukulan yang saling bertemu, karena power yang mereka keluarkan hampir setara itu membuat tangan mereka sedikit terpental ke belakang akibat dua pukulan yang bertemu tersebut.
Dalam pertarungan ini, orang awam yang menonton disana mungkin mengira ini adalah pertarungan yang sengit, tapi tidak dengan Kathrina, dia merasa jika Marsha masih menahan diri, sedangkan Kathrina sendiri benar benar ingin merebut posisi tersebut karena mengingat ancaman dari X.
Pertarungan mereka sudah berjalan selama 15 menit tanpa henti, Ashel yang mulai khawatir dengan mereka berdua berniat untuk menghentikan pertarungan itu, namun sorot mata Marsha yang masih fokus menatap Kathrina dan juga sebaliknya, Kathrina yang menatap balik mata Marsha, membuat Ashel mengurungkan niatnya.
Dan ketika di akhir pertarungan mereka, karena sudah mulai kehabisan tenaga, mereka berniat mengadu pukulan, pukulan Kathrina mengarah ke arah pipi kiri Marsha, sedangkan Marsha, hanya mengepalkan tangan saja, dia tidak berniat memukul sahabatnya itu, dan Marsha juga berniat untuk menerima pukulan terakhir itu, yang mengakibatkan Marsha terjatuh.
Ashel pun menghentikan pertarungan mereka, dan yang keluar sebagai pemenang adalah Kathrina, sorakan mulai bergemuruh dari sekeliling arena, mereka semua menyambut ketua baru mereka.
Tidak berakhir di situ saja...
"Gua mau, Marsha Lenathea, dan Adzana Ashel, angkat kaki dari geng ini!" -Kathrina berbicara dengan lantang dan secara terang terangan mengeluarkan mereka berdua dari geng ini.
Marsha yang masih tergeletak memperlihatkan senyumnya dan mulai berdiri dari sana, dia mulai berjalan meninggalkan tempat itu tanpa sepatah kata pun.
Sedangkan Ashel, dirinya merasa kecewa dengan keputusan yang sudah diambil oleh Kathrina, dan langsung berjalan menuju hadapan Kathrina, dan mendekatkan wajah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light Amidst the Urban Darkness
ActionCerita ini menceritakan perjalanan seorang gadis mungil bernama Freya Nashifa yang mengejar mimpinya di kota yang sangat kejam. Apakah Freya mampu mewujudkan mimpinya? atau dia akan gagal dan harus mengubur mimpinya?