Kali ini beralih ke markas Kage, di sana hanya ada Zee saja dan beberapa anggotanya termasuk 2, 3, 4, 5, dan 7 yang baru saja sampai di sana, mereka langsung melaporkan apa yang terjadi secara detail, mulai dari korban dan apa yang Freya lakukan di sana.
Zee menunjukan ekspresi kebingungan, dia sangat bingung dengan apa yang diceritakan oleh lima orang bawahannya itu, bahkan Zee sempat berpikir jika mereka sedang dalam keadaan mabuk, dan menyuruh mereka berlima untuk beristirahat dulu baru memberikan laporan dengan benar.
Si 5 mengeluarkan belati miliknya yang masih penuh dengan darah untuk di tunjukan pada Zee sebagai barang bukti jika cerita mereka itu tidak mengada ada bahkan sampai mabuk.
Setelah melihat belati itu Zee malah mengira mereka berlima habis membunuh seseorang dan sengaja mengarang cerita agar tidak kena marah oleh dirinya.
"Udah gapapa kalo kalian habis bunuh orang, selama alasan kalian benar pasti gua bela kok, ga bakal gua marahin, jadi apa alasan kalian ngelakuin itu?" -tanya Zee yang masih tidak percaya oleh cerita mereka berlima
"Akhhh gimana caranya biar orang ini percaya sama kita" -dumel si 5
Tiba tiba saja si 9 berdiri lalu menatap ke arah mereka berlima, si 1 mulai mengepalkan tangannya dan di ikuti 2, 3, 4, 5, dan 7. Mereka berenam mulai mengucapkan sesuatu.
"Poin 1" -ucap si 9
"Kami tidak akan berbohong antar satu sama lain" -ucap 9, 2, 3, 4, 5, dan 7 secara bersamaan
"Oke bos Zee, saya berani jamin mereka ga akan bohong" -ucap si 9 meyakini Zee agar percaya
"Barusan kalian ngapain?" -tanya Zee terheran dengan apa yang mereka lakukan tadi
"Itu salah satu sumpah kita sebelum ikut bos X, ada beberapa sumpah lainnya, di poin 2 kita ga boleh saling melukai satu sama lain, itu 2 sumpah terpenting dan kita masih pake sampe sekarang" -jawab si 9 menjelaskan ke Zee
"Oke oke, gua bakal anggap itu beneran, makasih ya laporannya" -ucap Zee mengalah, walaupun dia masih tidak percaya dengan cerita itu
...
Beralih ke suatu jalan kosong, di sana ada seorang wanita berjalan pulang dari suatu tempat dan ingin ke rumahnya, namun sialnya dia bertemu oleh salah satu geng yang suka berbuat onar, wanita itu tidak memiliki pilihan lain selain melewati segerombolan orang itu karena itu satu satunya jalan menuju ke rumahnya.
Nasib sial benar benar menghantui wanita itu, segerombolan orang itu mulai berjalan ke arahnya, mau tidak mau dia harus melarikan diri dari sana jika ingin selamat, wanita itu pun berlari ke arah yang berlawanan, akan tetapi salah satu dari orang orang itu ikut berlari mengejarnya.
"TOLONGGGGGG" -teriak wanita itu harap harap ada yang dengar
Saat tangan wanita itu sudah tertangkap oleh orang yang mengejarnya, tiba tiba saja ada pukulan yang melayang ke arah orang yang mengejar itu.
"Gede juga nyali lu jam segini udah berulah" -ucap Amanda yang baru saja memukul orang itu
"Hadeh masih sore udah nyari mangsa, ga tahan apa gimana bang?" -satu orang lagi muncul, dia adalah Indira
Melihat temannya kena pukul membuat teman temannya tidak tinggal diam, mereka mulai menghampiri arah keributan itu dan siap berperang dengan siapapun itu yang mengusik mereka.
"Yaelah, baru selesai makan masa langsung berantem" -ucap Callie sambil memasang wajah cemberut
"Yap, kamu diem di belakang aku aja ya" -Gabi menarik wanita itu ke belakangnya dan Raisha
"Mereka dari geng mana Sha?" -tanya Gabi pada Raisha
Raisha langsung membuka buku kecil, itu adalah buku catatan Raisha, dia suka mencari informasi tentang geng geng lain, mulai dari geng besar hingga geng kecil sekalipun, informasi di buku itu juga cukup lengkap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light Amidst the Urban Darkness
ActionCerita ini menceritakan perjalanan seorang gadis mungil bernama Freya Nashifa yang mengejar mimpinya di kota yang sangat kejam. Apakah Freya mampu mewujudkan mimpinya? atau dia akan gagal dan harus mengubur mimpinya?