Gabi sedang berjalan di jalan yang hanya dihiasi oleh lampu jalan yang sudah redup, selama perjalanan tangan Gabi sangat berkeringat di cuaca yang dingin ini.
Saat Gabi sampai di depan markasnya, sebelum masuk Gabi benar benar menarik nafas sangat panjang bahkan sampai lima menit Gabi hanya berdiri diam, walaupun di dalam markas mereka masih belum ada siapa siapa, dan akhirnya Gabi memberanikan diri untuk masuk ke dalam markasnya sambil menunggu kehadiran X.
Gabi sedikit terkejut setelah melihat ada keempat sahabatnya yang sudah berada di dalam sana.
"Loh, kalian ngapain?" -tanya Gabi pada mereka berempat
"Lu pikir kita bakal diem aja ngeliat lu ngatasin masalah ini sendirian?" -ledek Amanda sambil berdiri dan memberikan minuman pada Gabi
"Ga usah sok keren deh maju sendirian gitu" -kali ini Indira yang meledek Gabi
Gabi menoleh ke arah Callie.
"Ya, mau gimana lagi, masa gua doang yang ga ikut" -kata kata Callie lebih ke arah pasrah dengan keadaan ini
"Tapi kak Gabi maaf, aku ga bisa dapet info tentang orang aneh kemaren" -setelah mereka berlima kemarin di acak acak oleh satu orang itu, Raisha berusaha mencari tahu siapa orang itu, namun hasilnya nihil
"Gapapa kok Rai, makasih ya udah ikut ke sini juga" -setelah mereka dibantai kemarin, senyuman Gabi baru kembali detik ini setelah melihat teman temannya itu
Saat mereka sedang berdiskusi soal rencana mereka, jika orang misterius yang mereka belum ketahui itu menyerang mereka lagi, muncul lah seseorang dari balik pintu markas mereka.
"Yoo" -X menyapa mereka semua, dan di balik topeng itu X sangat terlihat bahagia setelah melihat mereka berlima datang semua
Sapaan itu membuat Callie, Indira, Amanda, dan Raisha sangat tegang, berbeda dengan mereka berempat, Gabi justru terlihat jauh lebih tenang dibanding sebelumnya.
"Siapa dia, kaya beda orang sama yang sebelumnya" -monolog Gabi dalam pikirannya
X berjalan menghampiri mereka semua dan langsung menepuk pundak mereka satu per satu.
"Maafin aku ya, Amanda, Callie, Indira, Raisha, Gabi, kemarin aku nakutin kalian hehehe" -ucap X pada mereka
Tentu saja itu membuat mereka canggung, terutama Indira Amanda dan Callie yang mulai menyerang X terlebih dahulu, sedangkan sosok yang mereka serang itu malah meminta maaf.
"Tunggu, dari mana l- ehh kamu tau nama kita" -tanya Gabi
"Itu ga penting Gabi" -jawab X
"Kalo begitu kasih tau kita siapa lu sebenarnya dan apa tujuan lu?" -kali ini Indira lah yang bertanya
"Nama ya, kalian bisa panggil aku X, kalo tujuan... ga ada, iseng aja" -jawab X
"X? Aneh banget masa X doang" -ucap Raisha
"Ohh iyaa, aku boleh nanya sesuatu?"-Gabi mencoba untuk mulai bertanya apa yang dia rasakan kemarin
"Boleh Gabi, mau nanya apa?" -X mengizinkan Gabi bertanya
"Yang kemarin itu apa? Dan kenapa sekarang udah ga ada?" -tanya Gabi tentang Aethra
X mengeluarkan Aethra yang dari tadi dia tahan selembut mungkin, dan Gabi mulai merasakan perasaan yang sama kembali seperti kemarin, namun kali ini terasa jauh lebih lembut dibandingkan kemarin.
"Maksud kamu ini?" -tanya X
"Ya, apa itu, dan kenapa sekarang berbeda?" -tanya Gabi
"Ini adalah Aethra, sebenarnya kalian juga memiliki ini, bukan hanya kalian, tapi seluruh manusia memiliki Aethra, hanya saja tidak semua orang bisa merasakannya, semakin kuat Aethra kamu, maka kamu akan semakin peka dengan Aethra orang lain, dan jika kamu sudah berada di titik bisa mengendalikan Aethra kamu, kamu bisa membuat orang yang bahkan belum bisa merasakan Aethra menjadi bisa merasakan Aethra milik kamu" -X menjelaskan secara singkat tentang Aethra ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Light Amidst the Urban Darkness
ActionCerita ini menceritakan perjalanan seorang gadis mungil bernama Freya Nashifa yang mengejar mimpinya di kota yang sangat kejam. Apakah Freya mampu mewujudkan mimpinya? atau dia akan gagal dan harus mengubur mimpinya?