CHP 3 - Salah Sasaran

1.7K 233 33
                                    

Di kelas Fiony, Fiony sedang duduk di kursinya kini sedang terlihat kurang vit, dia hanya bengong saja dan tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik, keadaannya semakin mengantuk seiring berjalannya waktu sehingga membuat dirinya tertidur di saat jam pelajaran berlangsung.

Jessi yang duduk di depan Fiony melihat Fiony tertidur langsung menutupi Fiony dari pandangan guru dengan tubuhnya bersama Muthe.

Hingga saat jam pulang sekolah kini Freya mengajak untuk melanjutkan tugas kelompoknya di rumah Zee agar cepat selesai, namun Zee ingat janjinya dengan X untuk bertemu di tempat kemarin di jam enam sore, Zee berusaha untuk menolak ajakan Freya tersebut hingga mereka berdebat panjang.

Mereka pun memutuskan untuk melakukan vote dan Kitty menjadi penentu mereka akan ke rumah Zee atau tidak, pilihan Kitty sudah jelas, dia sangat senang jika bersama mereka berdua jadi dia memilih untuk ke rumah Zee.

Zee yang pasrah hanya bisa memberitahu kalau mereka tidak bisa berlama lama di rumahnya, dan batasnya hanya sampai jam setengah enam sore saja, mereka berdua pun langsung mengiyakan kata kata Zee itu tanpa berpikir lagi.

Saat ini mereka bertiga sudah berada di rumah Zee untuk mengerjakan tugas kelompok, lebih tepatnya Zee dan Freya mengerjakan tugas, Kitty hanya melihat mereka mengerjakan tugasnya.

Tiga jam setelah mereka mengerjakan tugas akhirnya mereka memutuskan untuk menyudahi pekerjaannya itu dan dilanjut lain hari.

Zee yang sadar kini jam sudah menunjukan pukul 17.50 pun mulai bertanya pada mereka.

“kalian belom dijemput sama kakak kakak kalian?”-tanya Zee

“udah minta jemput tapi kak Flo lagi ada keperluan, paling aku pulang naik angkutan umum nanti” - jawab Freya

“kalo kak Chika emang lagi ga bisa jemput hari ini makanya aku tadi langsung jawab main ke rumah kamu dulu Zee” -jawab Kitty

“oke pertama kalian ga ada yang boleh naik angkutan umum, kedua kalian aku anterin ke rumah kalian masing masing, dan yang ketiga nanti oke aku mau ketemu orang dulu ada janji, aku ga tau sebentar atau lama, dan kalian jangan ada yang keluar dari rumah ini sampe aku pulang, oke” -minta Zee pada kedua sahabatnya itu

“okay kapten” -jawab kedua anak itu dengan kompak

“tapi Zee, kita bebas ngapain aja selama kamu keluar?” -tanya Freya

“boleh, anggap aja rumah sendiri, asal jangan di jual jualin aja barang barangnya” -jawab Zee sambil bercanda

“ahh bagus deh aku dari tadi nahan mules” -Freya langsung lari ke kamar mandi

“kocak banget anaknya, ngapain pake ditahan tahan segala kali, nanti sakit baru tau rasa dia” -ucap Zee sambil beres beres untuk bertemu si X

Kitty hanya bisa tertawa melihat Freya yang berlari sangat cepat ke kamar mandi.

Zee langsung keluar rumah dan menuju tempat kemarin dan masih belum ada siapa siapa di sana, nuansa jalan yang sepi sudah biasa di kota ini, terutama jika jam sudah menunjukan pukul 18.00 semua aktivitas di kota itu seperti terhenti, hanya orang orang nekat saja yang masih bekerja di atas jam enam sore.

Tanpa Zee sadari, si X sudah berada di sampingnya, dan membuat Zee terkejut atas kehadirannya itu. Tapi kali ini Zee tidak merasakan sosok itu sangat kuat, entah apa yang terjadi kepada dirinya, Zee berpikir kemarin dia sedang mengancam dirinya agar tidak melawan, dan sekarang dia sudah tahu jika Zee tidak akan melawan jadi tidak perlu mengeluarkan ancaman itu lagi agar Zee tidak tegang seperti kemarin.

“jadi? mau apa kita ketemuan lagi hari ini?” -tanya Zee

“liat belakang” -ucap si X, tanpa menjawab pertanyaan Zee

Light Amidst the Urban DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang