Saat ini Anin sedang berada di pusat perbelanjaan, dia berniat untuk menemui seseorang yang sudah lama tidak bertemu dengannya, Anin mulai merasakan kedatangannya, karena itu juga Anin sangat penasaran kenapa orang ini tidak menekan Aethra miliknya, hingga orang itu sudah berada di belakang Anin saat ini, dia masih belum menekan Aethranya.
"Tekan sedikit Aethra lu itu, Ayana bodoh" -ucap Anin yang sudah menyadari ada Ayana di belakangnya
"Itu tujuan gua ngajak lu ketemu, mau bahas Aethra punya Adiknya Flora itu, kalo ga salah namanya Freya" -ucap Ayana
"Percuma aja lu nanya itu ke gua, bahkan Flora juga ga tau apa apa tentang itu, jadi ga usah bahas Freya" -jawab Anin
"Oke kalo gitu gua pulang" -ucap Ayana sambil berjalan meninggalkan Anin
"Duduk dulu sini, gua punya pembahasan menarik" -ucap Anin yang membuat langkah Ayana terhenti
Ayana langsung duduk berhadapan dengan Anin, dan mendekatkan telinganya pada Anin, sebagai code untuk memberi tahu inti pembahasan ini terlebih dahulu.
"Shima" -Anin yang peka dengan itu langsung mengucapkan sepatah kata yang membuat bulu kuduk Ayana berdiri
"Gua masih belum mau bahas trauma masa lalu" -Ayana kembali berdiri dan hendak meninggalkan Anin
Namun langkahnya terhenti ketika tangan Ayana ditahan oleh Anin.
"Gua cuma mau ngasih tau, kalau mereka berkumpul lagi dengan jumlah pasukan yang lebih besar, walaupun di perang terakhir lawan Pentarchy mereka kehilangan dua petingginya dan satu petinggi mereka juga berkhianat, tapi itu seakan akan ga ngaruh ke mereka, mereka bikin pasukan yang lebih besar lagi, selama dua tahun ini mereka berempat berpencar ke empat daerah berbeda dan mereka berhasil menjadi pemimpin di masing masing daerah yang mereka tempati itu" -Anin menjelaskan masalah besar yang sudah ada di depan mata mereka secara singkat
"Jadi? Maksud lu mereka bakal nyerang pusat secara bersamaan gitu?" -tanya Ayana
"Gimana Fiony sama gengnya masih berusaha buat rebut posisi Flora kah?" -Anin mengalihkan pembicaraan sambil tertawa cengengesan
"Woy, jangan mengalihkan pembicaraan" -bentak Ayana
"Udah jelas kan tujuan mereka gabung lagi apa? Ya buat bales dendam ke Flora" -ucap Anin dengan entengnya
"Apalah mereka itu, awalnya kan mereka yang mulai rebut daerah pusat ini dari kita, ehh giliran direbut balik sama Flora kok dendam, mereka juga cuma kehilangan 2 teman dekat mereka, sedangkan kita? Kita kehilangan sampai 7 orang sahabat gara gara mereka" -ucap Ayana yang mengingat masa lalunya
"Cukup Na!" -Anin sedikit membentak Ayana
"Maaf Nin, kebawa suasana, ngomong ngomong Flora keren juga ya, baru dua tahunan jadi pemimpin tapi udah bisa bikin daerah ini jadi jauh lebih damai" -Ayana mulai mengalihkan pembicaraan
"Iyaa lah anak gua, anak lu gimana? Masih berusaha kah? -ledek Anin pada Ayana
"Gua rasa udah engga sih, justru sekarang dia lagi deket sama Freya" -jawab Ayana
...
Beralih ke Chika dan Kitty yang sedang berada di luar untuk belanja kebutuhan bulanan mereka di rumah
Saat mereka keluar dari salah satu supermarket di daerah pusat, Chika dan Kitty dihadang oleh tiga orang orang.
"Yo, Chika, kayaknya hidup lu bahagia ya tinggal di sini" -ucap satu orang lainnya yang muncul dari belakang mereka
"Mau apa kalian ke sini? Dan gimana cara kalian bisa sampe sini? Gua juga udah ga ada hubungan apa apa lagi sama kalian" -ucap Chika yang panik karena dia sedang bersama Christy
KAMU SEDANG MEMBACA
Light Amidst the Urban Darkness
ActionCerita ini menceritakan perjalanan seorang gadis mungil bernama Freya Nashifa yang mengejar mimpinya di kota yang sangat kejam. Apakah Freya mampu mewujudkan mimpinya? atau dia akan gagal dan harus mengubur mimpinya?