Chapter 04

150 0 0
                                    

Waktu itu jam telah menunjukkan pukul 9 pagi, Haerin kecil berlari larian di depan halaman rumahnya yang luas sambil memeluk boneka kesayangannya, hari ini dia sangat bahagia sekali karena ibu mengajak Haerin berkeliling Kota. Kali ini Haerin menggunakan baju kodok berbahan jeans, dengan rambut yang
dikepang.

Haerin terlalu bersemangat, bahkan dia tidak sadar jika sudah berlari sangat jauh, dan kehilangan ibunya.

"Ibuuu ..." Gadis kecil itu mulai panik, Haerin mencari sang ibu ke sana ke mari dengan kedua bola yang berputar cepat.

"Ibuu, kamu di mana?" Haerin ketakutan, ini adalah hari pertamanya menginjakkan kaki di rumah mewah milik Jeon Joshua ayah tirinya. "Aku takut, aku tersesat."

Tidak bisa menahan lagi Haerin pun berjongkok sambil memeluk boneka kesayangannya itu, dia mulai menangis dengan bayangan menakutkan semakin menekannya. Haerin tidak tahu harus pergi ke mana? Rumah milik ayah tirinya ternyata sangat besar dan luas, bahkan dia sudah tersesat di halaman rumahnya.

"Oiii, siapa kamu?!" Tiba tiba seseorang menegur Haerin, dengan langkah yang lebar anak remaja itu pun mendekat. "Kenapa kamu ada dirumahku?"

"Tolong, aku tersesat, namaku Haerin."

“Kim Haerin, anaknya wanita licik itu," kata Jungkook sambil menatap wajah Haerin yang polos dan sangat ketakutan, lalu dia mendengus kasar.

“Kamu siapa?" tanyanya bingung.

“Jeon Jungkook, aku anaknya pemilik rumah ini, dan aku adalah pewaris tunggalnya!" tukas Jungkook dengan angkuh, dia terus memperhatikan wajah Haerin kecil, lalu mengulurkan tangannya ke arah gadis itu. “Bangunlah, aku memang membenci ibumu, tapi bagaimanapun mulai hari ini kita akan menjadi saudara tiri."

Di depan komputer lagi dan lagi Jungkook mengingat pertemuan pertama mereka sewaktu kecil dulu, sejak kemunculan Haerin di Kantor dia tidak fokus bekerja, karena kehadirannya memang sangat menggangu.

Braaak!

Jungkook meninju meja yang ada di depannya, ini tidak bisa dibiarkan, dia terus merasa tidak tenang selama Haerin berkeliaran di sekitarnya.

Melirik jam tangannya yang melingkar Jungkook bergegas masuk ke dalam ruangan yang lain, hampir tiga jam dia mengurung Haerin di dalam kamar, bahkan tidak berminat menjenguknya sama sekali, tetapi kali ini dia terpaksa mendatanginya karena persoalan yang penting. Dia harus memperingati Haerin sekali lagi, sebelum melepaskannya pulang.

"Bagaimana Haerin, apakah berubah pikiran?” Jungkook mendapati Haerin yang meringkuk di ujung ruangan, gadis itu menangis dan menyayangkan apa yang telah terjadi.

“Kenapa kamu melakukan ini padaku, Jungkook, kenapa kamu sangat jahat kepadaku. Hah?!"

"Tidak ada yang jahat kepadamu, aku hanya mengikuti permainanmu, Haerin." Pria itu berjalan mendekati Haerin, sorot matanya begitu lekat dan tajam, lalu dia berjongkok di hadapannya yang langsung membuang muka. "Aku akan melepaskanmu jika kamu berjanji akan merahasiakan tindakan kriminalku di waktu lalu."

"Hah?" Haerin menatap Jungkook dengan sebelah mata, lalu dia pun berdecih.

"Keputusan ada di tanganmu, jika kamu terus menantangku, maka kemungkinan terbesar aku akan mengurungmu seumur hidup di sini."

"Tidakkah kamu merasa berdosa atas perbuatanmu itu, Jungkook, kenapa kamu terlihat sangat tenang?"

“Tentu saja tidak, karena aku telah melakukan yang paling tepat." Jungkook menyeringai lebar, lalu dia pun menyentil dahi Haerin yang lebar. "Wanita itu halal dibunuh, dia pantas mendapatkannya!"

⚠️I HATE YOU BUT I LOVE U [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang