Alsa Putri Pameswari, itu adalah namaku. Biasanya orang-orang memanggilku dengan sebutan Alsa.
Ada sebuah kisah yang ingin aku ceritakan pada kalian, kisah yang aku beri judul usai.
Kisah ini bermula pada tahun 2018, aku ingat saat itu aku baru saja lulus dari SMA ketika kisah berjudul usai ini ada.
Percayalah, begitu banyak rencana yang telah aku susun dengan sangat apik dan sudah aku persiapkan sedari jauh-jauh hari.
Dalam hati aku selalu berharap semoga rencanaku ini berjalan lancar. Namun, ternyata Tuhan berkendak lain.
Dua bulan setelah hari kelulusan, aku berencana ke Jakarta untuk liburan sambil mencari-cari pekerjaan di sana.
Aku pikir mungkin bekerja di Jakarta jauh lebih baik daripada di kota tempat aku tinggal.
Dan ya, lagi-lagi itu hanya menjadi sebuah rencana semata.
Jelang seminggu sebelum ke Jakarta, tiba-tiba saja sepupuku yang bekerja di sebuah apotek memberi kabar jika ada lowongan pekerjaan di sana.
Aku pun mempertimbangkan tawaran sepupuku itu, hingga akhirnya niatku untuk ke Jakarta gagal dan aku putuskan untuk kirim berkas ke apotek tempat sepupuku bekerja.
Normalnya mungkin butuh seminggu atau dua minggu untuk menerima informasi diterima atau tidaknya, tapi siapa sangka ternyata hanya berselang dua hari, aku diterima kerja.
Bagiku itu cukup mudah dan mungkin juga sudah rejeki untukku bekerja di sana. Namun, aku harus magang terlebih dahulu selama sebulan.
Apotek tempat aku bekerja memiliki dua cabang dengan tiga outlet di tempat yang berbeda.
Pertama ada Apotek Wiwit Farma, kemudian Apotek Puna Farma, dan yang terakhir toko obat Sehati.
Ketika pertama kali aku masuk kerja, aku langsung di tempatkan di apotek utama. Apotek Wiwit Farma.
Dari situlah kisah ini dimulai.
Kisahku dengan seorang laki-laki bernama Askara Mahendra Winata.
Mas Aska bagiku dia sosok yang biasa hanya saja dia sangat menarik, dengan warna mata kecokelatan ketika tertimpa bias cahaya matahari.
Dia lumayan tinggi, jika berdiri di sampingnya tinggiku mungkin hanya mencapai telinga Mas Aska.
Askara Mahendra Winata, nama yang indah. Biasa karyawan apotek memanggilnya Mas Aska, sedangkan di lingkungan rumah kami panggilannya Mas Aka.
Ya, kami masih satu lingkungan yang sama. Hanya saja rumah kami tidak begitu dekat.
Hari pertama magang di apotek, aku langsung dikenalkan ke beberapa tenaga medis farmasi dan karyawan lain.
Ada Bu Ayu, Mba Ratri, Mba Atin, Mba Tri, dan juga Mas Aska.
Aku ingat, orang pertama yang memberitahuku nama obat dan letak penataannya adalah Mba Ratri.
Sedangkan Mas Aska kebagian untuk memberitahuku beberapa obat yang wajib dikeluarkan setiap harinya.
Tidak terasa beberapa hari berlalu dan aku semakin akrab dengan karyawan-karyawan yang ada di apotek.
Kesekian hari magang, Bu Ayu menanyakan sesuatu. Di mana aku pikir mungkin saja ia sedang bercanda.
"Sa, kenal sama dia nggak?" tanya Bu Ayu sambil nunjuk Mas Aska yang saat itu duduk di sebelahku.
Aku pun langsung menjawabnya, "Kenal Bu, Mas Aka hehehe ...."
Mas Aska kelihatan tidak terima waktu aku menyebut namanya. "Kok Mas Aka. Aska dong, jangan Aka lah nggak mau!"
KAMU SEDANG MEMBACA
USAI ✓
General FictionKetika aku memutuskan untuk mencintai seseorang, aku mencintainya mati-matian. Dan ketika aku terluka karenanya, harusnya aku sadar ... tidak baik jika terlalu mencintai. Terkadang aku merasa semesta tak adil untukku, tapi ternyata bukan, bukan seme...