Halo Atsi dan teman-teman kak Findy, terima kasih sudah membaca sejauh ini.
Nggak ada kisah yang sempurna, semoga kisah ini menghibur dan bisa dijadikan pelajaran juga.
Selamat membaca!
.
.
Memasuki bulan Oktober tahun 2020, Mas Aska akhirnya wisuda setelah menempuh jenjang perkuliahan.
Sebelumnya, aku sudah menyiapkan kado berupa jam tangan couple untukku dan Mas Aska.
Ada frame juga yang isinya wajah dia yang diukir menggunakan daun.
Benda itu aku pesan tiga bulan sebelum Mas Aska wisuda dan tak lupa ada beberapa snack.
Ah, aku ingat, ada ciri khasku setiap memberikan kado pada Mas Aska.
Di kado-kado itu akan aku selipkan mainan anak laki-laki yang berukuran kecil-kecil, seperti mobil, motor, atau apa pun.
Aku sempat mengingatkan Mas Aska untuk tidak membuangnya atau diberikan pada keponakannya, karena aku ingin benda-benda itu ada sampai kami menikah nanti.
Mas Aska pun dengan senang hati mengiyakan.
Tepat di hari wisuda Mas Aska, dia memintaku untuk hadir di acara pesta wisudanya di salah satu hotel ternama di kota kami.
Acaranya hanya makan-makan dan juga ramah tamah.
Mas Aska memberitahuku lewat pesan, mendadak sekali. Ditambah aku belum memiliki kendaraan untuk ke kota.
Aku benar-benar bingung.
Si penakut sepertiku tidak bisa pergi sendirian, apalagi naik kendaraan umum. Ada banyak hal yang aku pikirkan, meskipun mencoba, rasanya sama saja. Aku tidak bisa melawan rasa takut itu.
Pada akhirnya aku memutuskan untuk mengirim pesan pada Mas Aska, meminta maaf karena aku tidak bisa hadir di acara wisudanya.
Alsa: Maaf Mas, kayanya aku nggak bisa dateng. Aku bingung ke sana naik apa.
Mas Aska: Gimana dong Ca, Mas nggak ada yang nemenin. Ibu nggak bisa hadir soalnya ada acara lain.
Mas Aska: Coba minta tolong temen buat anterin, nggak bisa ya?
Aku hanya membaca pesan dari Mas Aska, jujur aku bingung harus bagaimana.
Hari ini aku dijadwalkan untuk libur kerja, tapi teman-temanku semuanya sedang sibuk.
Mas Aska mungkin saja merasa kecewa karena aku tidak bisa hadir di acara wisudanya.
Mas Aska: Nggak ada teman yang bisa anterin ya? Nanti Mas jemput kamu di pintu masuk. Gampang kok carinya.
Masih, pesan Mas Aska tak kunjung aku balas juga.
Pikiranku sungguh kalut. Aku sudah mengirim pesan ke sahabat SMA-ku, menanyakan lokasi yang dikirim Mas Aska melalui WhatsApp.
Setelah mendapatkan penjelasan dari Restu aku langsung memahaminya, tapi aku tetap masih bingung bagaimana aku bisa sampai ke sana.
Restu: Mau kesana apa Mba?
KAMU SEDANG MEMBACA
USAI ✓
General FictionKetika aku memutuskan untuk mencintai seseorang, aku mencintainya mati-matian. Dan ketika aku terluka karenanya, harusnya aku sadar ... tidak baik jika terlalu mencintai. Terkadang aku merasa semesta tak adil untukku, tapi ternyata bukan, bukan seme...