Epilog

23 2 0
                                    

Hari ini aku kembali lagi ke tempat ini setelah cukup lama.

Pantai.

Semenjak hubungan itu berakhir, aku selalu ke pantai untuk menenangkan diri dari segala kepelikan yang ada.

Angin sore ini cukup kuat, tapi tidak sampai membuat tubuhku menggigil.

Lagi-lagi suara ombak menjadi penenang dikala hatiku sedang tidak baik-baik saja.

Ternyata mencoba untuk ikhlas tidaklah mudah.

Aku masih merasakan sakit ketika mengingat Mas Aska memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami.

Masih ada begitu banyak pertanyaan yang bermain di kepalaku, masih ada begitu banyak ungkapan yang tak sempat aku utarakan.

Apakah Mas Aska tidak tahu kalau aku begitu mencintainya?

Kenapa dia menyakitiku begitu dalam, membuat kubangan luka di hatiku semakin menganga.

Air mataku mengalir membasahi pipi, saat netraku tak sengaja menangkap sepasang kekasih yang tengah menikmati keindahan sore ini.

Keduanya berlarian kecil di bibir pantai sambil melempar canda tawa.

Aku tersenyum sambil memeluk erat tubuhku sendiri. Air mataku mengalir tanpa henti, ketika sekelebat bayangan tentang kisah kami berdua muncul lagi bagai sebuah proyektor yang tengah memainkan sebuah film.

Melelahkan ketika aku harus pura-pura kuat dan pura-pura seolah aku baik-baik saja ditinggal Mas Aska.

Aku ingin berdamai dengan luka ini, tapi mengapa terasa sulit. Mengapa aku masih terus memikirkan dia yang bahkan sudah melanjutkan kehidupannya dengan wanita lain.

Ternyata kehadiran orang-orang baru dihidupku tidak berpengaruh sama sekali, masih tetap dia pemenangnya.

Ya Tuhan, mengapa sakit sekali  mencintai salah satu makhluk ciptaanmu.

Aku menarik satu napas panjang sambil memejamkan mataku, berharap ini akan menjadi tangisan terakhirku untuknya.

Karena aku benar-benar ingin sembuh, aku benar-benar ingin mengobati luka di hatiku ini.

Kamu pasti bisa Alsa, kamu pasti bisa ngelupain dia yang udah nyakitin kamu.

Kamu pasti bisa melewati ini semua meskipun dengan uraian air mata.

Setidaknya kamu sudah menjadi sosok terbaik untuknya, tapi mungkin baginya itu belum cukup.

Kamu harus jadi wanita yang kuat.

Kamu harus jadi wanita yang hebat  dan wanita yang selalu ceria.

Tidak apa-apa, wajar kalau seseorang merasa terluka karena putus cinta. Terlebih lagi ketika cintanya lebih besar.

Kamu hebat sudah bertahan sampai sejauh ini.

Percayalah, lukamu pasti sembuh.

Pasti.

***

Kehidupanku kembali normal seperti awal sebelum aku mengenal dia.

Aku yang dulu si gadis cengeng dan juga kekanak-kanakan, kini mulai mendewasakan diri.

Hidupku yang sekarang lebih bahagia lagi meskipun tanpa kekasih, meskipun ada rasa iri ketika melihat pasangan lain, tapi itu tidak membuatku lantas menerima beberapa lelaki yang datang.

Pada akhirnya aku berhasil berdamai dengan luka ini.

Setiap harinya aku selalu menyibukkan diri untuk bekerja, lalu pergi bersama sahabat dan sepupuku tanpa merasa takut ada yang marah.

Kebebasan ini benar-benar aku nikmati.

Aku pernah terluka.

Namun, itu bukan alasan bagiku untuk berhenti melanjutkan hidup.

Ada banyak sekali orang-orang baik yang mengelilingiku, mereka adalah orang-orang yang selalu menguatkanku dan mengajarkanku untuk melupakannya.

Aku berterima kasih untuk kalian semua rekan-rekan kerjaku, sahabatku, dan sepupuku.

Yang paling utama untuk Mama, Bapak, dan Kakak.

Terima kasih kalian, tanpa kalian mungkin selamanya aku akan tetap terjebak di satu titik yang sama.

Aku tersenyum sambil menatap bangunan apotek yang masih berdiri kokoh di depan sana.

Ya Tuhan terima kasih atas kesempatan yang Engkau berikan, pada akhirnya aku sadar, terlalu mencinta itu tidak baik.

Aku berharap semoga kelak aku mendapatkan pasangan yang benar-benar tulus denganku.

Bukan seseorang yang hanya bisa berjanji, tapi pada akhirnya dia juga yang mengingkari.

Untuk Mama, akan aku sembuhkan lukamu dengan kebahagiaanku.

Aku janji.

Tidak akan membiarkan diriku tersakiti lagi.

Ya, itu janjiku.


The END

.

Hai, terima kasih buat kalian yang mampir di cerita ini.

Mohon maaf karena isi ceritanya banyak yang terlewat, bukan disengaja, karena memang hanya itu saja yang diingat.

Aku harap kalian bisa tau inti dari cerita ini.

Aku selalu berharap semoga kalian selalu terhibur dengan tulisanku baik fiksi maupun fanfic.

Terima kasih buat Kak Findy atas kepercayaannya untuk menyelesaikan cerita 'usai'

Pesan aku semoga kakak selalu bahagia.

Semoga ada seseorang yang benar-benar tulus sama kakak, dan semoga kelak kakak menjadi orang yang sukses.

InsyaAllah, orang baik seperti kakak akan diberikan ganti yang lebih baik.

Salam sayang dari Atayung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

USAI ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang