Bab 7 [ Pertarungan Yang Tertunda ]

10 5 2
                                    


~Alam Bawah Sadar Vio~

"Ahh... aku mengingatnya... kenangan buruk yang terlupakan itu," gumam Vio sambil memeluk lututnya.

"Aku benar-benar tidak pernah berpikir kalau Lizza yang kukenal sejak kecil dan Nea yang jadi murid pindahan dari awal hanyalah Doll-ku saja. Kalau begini... apa gunanya aku mengingat semua ini. Lebih baik tidak ingat saja... kalau ingatpun... apa gunanya berusaha menyelamatkan mereka. Toh dari awal mereka memang sudah mati... mungkin lebih baik aku ikut mati saja," ucapnya putus asa.

Vio yang diam termenung tanpa melakukan apapun tidak sadar bahwa ada orang lain dibelakangnya. Orang itu, Litt... mengangkat kerah baju Vio tinggi hingga Vio berdiri lalu menamparnya dengan keras.

PLAAAKKKKK

"Sepertinya aku benar-benar terlalu memanjakanmu! Bagaimana bisa aku menyebut pecundang sepertimu adalah diriku sendiri," kata Litt merendahkan Vio.

Matanya menatap Vio dengan tajam, dia marah... marah pada dirinya sendiri. Vio yang ditatap seperti itu tidak terima.

"TERUS AKU HARUS BAGAIMANA?!!!" jeritnya. "Aku tidak tau harus melakukan apa lagi... selama ini aku bisa berjuang begini karena ingin melindungi keluarga dan teman-temanku," lanjut Vio sedih.

Membuat Vio sekarang membuat Litt muak dengannya. "Hah!!! Saat umut kita 14 tahun... aku bertemu dengan seorang Livvy dengan kemampuan melihat masa depan. Anak itu mengatakan padaku bahwa 2 tahun lagi aku akan terlibat pembunuhan massal dan hanya aku yang akan selamat," terang Litt.

Vio bingung karena Litt tiba-tiba mengatakan hal yang tidak ada hubungannya dengan yang sekarang mereka bicarakan.

"Setelah itu karena depresi aku akan mengurung diri di rumah. Media dan masyarakat menuduhku sebagai pelaku pembunuhan itu, namun karena kurangnya bukti aku dianggap tidak bersalah. Karena tidak bisa menjeratku secara hukum, massa menerror keluarga kita lewat pembullyan langsung. Mereka selalu mengolok-olok keluarga kita setiap bertemu, sampah selalu dilemparkan kerumah setiap hari, dinding rumah dicoret-coret dengan kata-kata kejam."

"Kak Tika tewas saat berada di insiden itu, ayah bunuh diri karena pemecatan dan beban keuangan yang besar. Bunda meninggal karena kelelahan bekerja terlalu keras menggantikan ayah dan Lirv membenciku untuk semuanya lalu menjadi berandalan. Aku awalnya tidak percaya akan hal itu, yang namanya masa depan pasti bisa berubah. Tapi sekarang aku tau, kalau kamu tetap begini saja... masa depan seperti itu yang akan terjadi pada kita. Apa kamu mau itu?" tanya Litt.

"Tentu saja aku tidak mau!!" jawab Vio tegas.

"Kalau begitu, jangan bermalas-malasan. Bangkitlah! Masih ada musuh yang harus kita lawan," balas Litt sambil mencubit kedua pipi Vio.

"Litt... padahal kita satu orang, tapi kenapa kita begitu berbeda. Hei, katakan padaku... Litt itu sebenarnya siapa?" tanya Vio dengan mata berkaca-kaca.

"Aku ya... kemampuan Lizza tidak sepenuhnya bekerja pada kita. Karena kitalah yang mengontrol Lizza sehingga dia bisa melakukan itu. Hasil dari kecacatan itu membuat kepribadian kita menjadi ganda. Vio adalah Violet yang lupa ingatan dan memulai hidup baru tanpa tragedi berdarah sejak usia 6 ½ tahun. Sedangkan aku... Litt adalah Violet dengan ingatan utuh, aku punya ingatan Vio kecil dan Vio besar yang sudah bergabung menjadi satu. Itulah yang kausebut Litt," jelas Litt.

"Jadi begitu..." gumam Vio lega.

"Oh iya... aku punya beberapa pertanyaan. Bisakah kamu bantu aku jawab?" tanya Vio begitu sadar.

"Tentu, tanyakan apapun."

"Kenapa rambutku kembali jadi pirang dan mataku kembali normal? Lalu kalau aku tidak salah ingat, dulu aku pernah bilang kalau selama menunggu kekuatanku kembali... aku akan memikirkan cara menghidupkan kembali Nea dan Lizza. Apa kamu sudah memikirkannya? Kalau iya, bagaimana?" tanya Vio beruntun.

The LivvyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang