Bab 4 [ Serigala Berbulu Domba ]

19 5 3
                                    

Trio Vilian berlari secepat yang mereka bisa ke Villa, setibanya mereka disana mereka dikejutkan dengan sesuatu hal. Orang-orang yang Litt ikat di pohon tidak ada dimana-mana. Namun, sekarang bukan waktunya untuk mereka memikirkan teman sekelasnya, karena ada hal yang lebih penting untuk di urus.

Jejak yang Vio dan Litt temukan masih ada disana, jadi tanpa basa basi mereka mengikutnya dan sampai ke depan lukisan. Seperti yang Vio katakan sebelumnya, lukisan itu tidak bisa dibuka paksa. Darah yang tadi sudah lama mengering, dan Nea melakukan observasi menyeluruh tentang itu.

"Dilihat dari kondisinya, sepertinya waktu darah itu mulai jatuh dan menciprat adalah sekitar 3 jam yang lalu. Dengan kata lain, saat setelah kebakaran," terang Nea sambil menyentuh bekas darahnya.

"Apa tidak ada cara lain untuk membuka lukisan ini?" tanya Vio cemas. "Kalau kita terlalu lama, siapapun yang ada di dalam bisa mati kekurangan darah,"

"Kamu benar, aku juga khawatir mengingat lokasi Bu Tika tidak diketahui," ucap Lizza.
Nea menghembuskan napas panjang dan menutup matanya sejenak lalu berpikir. Yang Vio pikirkan saat melihat itu adalah bahwa Nea semakin lama semakin mirip agen kepolisian. Apalagi hal-hal yang Nea lakukan itu tidak normal untuk anak SMA biasa.

"Satu-satunya yang bisa kita lakukan sekarang adalah mencari petujuk apapun yang ada di Villa ini sambil menunggu si kembar membawa 'kunci'nya," kata Nea setelah membuka mata.

Merekapun berpencar sementara mengelilingi Villa. Vio mencari di lantai atas, Lizza di lantai bawah dan Nea pergi ke dapur untuk melihat tempat pembakaran.


=====OooooO=====


"Tidak ada sesuatu yang mencurigakan disini, hanya kamar-kamar biasa. Apa aku bisa menemukan sesatu yang berguna disini? Huft... disaat seperti ini aku benar-benar berharap Litt ada disini membantuku, walau kita ini satu orang tapi entah kenapa Litt jauh lebih cerdas dariku. Meski otaknya agak geser... tapi dia sangat cerdas," gumam Vio pada dirinya sendiri.

Tanpa Vio sadari, seseorang selalu mengamati dirinya dari dalam. Ya, seseorang itu adalah Litt. Vio hanya beranggapan bahwa Litt memiliki ingatannya, hanya itu. Tapi sebenarnya tidak begitu. Saat kontrol tubuh ada pada Vio, dalam pandangan Litt dia seperti sedang menonton sebuah film. Jadi dia sebenarnya selalu memperhatikan Vio.


~Alam Bawah Sadar Violet~

"Anak itu... sekarang masih terlalu naif. Tapi ini belum waktunya aku untuk keluar, kalau hanya kejadian di pulau ini, Vio pasti bisa mengatasinya sendiri asal dia memutar otaknya," kata Litt sambil tiduran dan memakan snack ( hanya imajinasi ).

"Yang jadi masalah sekarang adalah wanita itu, dulu 'kami' bisa mengatasinya tapi entah apa sekarang mereka bisa," lanjutnya.

"Yah... walau aku benar-benar ingin keluar atau setidaknya memberi lebih banyak petunjuk untuk adik kecilku ini, tapi aku tidak bisa melakukannya. Ini harus bisa di atasi Vio sendiri demi pertumbuhannya. Dia tidak bisa selamanya naif, lagipula dia juga adalah aku,"

"Apa yang harus aku lakukan sekarang adalah menyusun rencana dengan segala kemungkinan bahkan hingga yang terburuk agar hal itu tidak terulang lagi. Kalau bisa aku tidak ingin Vio mengalami kejadian mengerikan yang mengguncang mentalnya, tapi itu akan sangat sulit sejak dia adalah aku," kata Litt mengakhiri komentarnya.

Tidak ada yang bisa memahami apa yang Litt pikirkan. Tidak seperti Vio, mental Litt sangat kuat karena dia sudah sering mengalami berbagai hal mengerikan. Berbagai hal mengerikan? Memangnya apa yang Litt alami? Bukankah dia adalah kepribadian ganda Vio? Semua hal tentang Litt masih bersifat rahasia dan butuh waktu lama untuk itu terungkap.

The LivvyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang