Sama. Perasaannya yang dahulu tetaplah sama. Namun, yang tidak dirinya sadari adalah rasa iri yang membuat rasa sukanya terhadap Hwang Hyunjin menjadi obsesi.
Ye Tak marah, dia kecewa, tak terkecuali juga kesedihan. Dirinya marah karena Hyunjin tidak menepati janjinya di masa lalu, dirinya kecewa Hyunjin tidak menunggu kedatangannya, dan dirinya sedih karena Hyunjin telah memiliki seseorang yang telah menggantikan posisinya.
Terlalu awal untuk menyatakan suatu perasaan yang mengganjal di hati, dan sekarang sudah terlambat untuk memiliki Hyunjin.
"Pergilah." Titah Ye Tak pada Felix.
Kepalanya menoleh, menatap Ye Tak dengan pandangan tak percaya.
Wanita itu menyuruh anak buahnya untuk melepas tali yang mengikat kaki tangan Felix selama kurang lebih 24 jam. Jangan khawatir, dirinya tetap diberi makan meskipun posisi mereka yang berada di tengah hutan seperti ini.
Felix yang kebingungan pun melawan. Mengira orang-orang berbadan besar itu benar-benar akan memperkosanya.
"Diam lah!!! Apa kau tidak ingin bebas???" Felix bungkam. Bebas? Bebas katanya!? Dirinya tersenyum dalam hati, diam menunggu tali yang mengikatnya terlepas.
Dia bebas.
•
Seharian penuh Hyunjin mondar-mandir di ruangan kantornya. Menunggu telepon yang tak kunjung berdering, untuk memberi kabar bahwa keberadaan Felix telah ditemukan. Dirinya benar-benar tidak menyangka, masalah yang dahulu belum selesai, namun datang kembali masalah baru yang menimpa.
Teleponnya berdering, dengan cepat dirinya berlari, dan mengangkat panggilan itu.
"Bagaimana!?" Tanya Hyunjin khawatir, marah, campur aduk sudah.
"Ini sulit" Singkatnya.
Benar, sulit menemukan keberadaan mereka karena tidak ada jejak yang tertinggal, bahkan sidik jari sang pelaku. Selain aroma bunga lavender yang menguar di seluruh ruangan tempat Felix dirawat. Pintu seperti terbuka dengan sendirinya, Cctv seakan tak berfungsi karena tak ada satupun hal mencurigakan yang menjadi bukti hilangnya Felix.
"Polisi terlalu lambat menangani kasus teroris-teroris itu. Aku sudah menemukan sejumlah bukti untuk diserahkan kepada pihak berwenang supaya menindaklanjuti laporan ini dengan cepat, agar segera menangkap wonbin dan Yizhuo."
"Datanglah ke tempatku, aku akan menceritakan segalanya padamu. Keberadaan Felix, dan fakta yang akan Christoper, dan adiknya sampaikan." Suruh Ryunjin meskipun tau bahwa bos nya itu sedang sibuk (mondar-mandir) di kantornya.
"Kenapa mereka ada di sana?"
"Cepatlah bajingan, kau terlalu banyak bertanya!"
Telepon dimatikan.
•
"Terbukti, korupsi yang merugikan banyak pihak dilakukan oleh ayah Yizhuo. Dia mempunyai gudang senjata yang dijual bebas secara ilegal dikalangan para penjahat. Selain itu, terdapat juga gudang bawah tanah yang menyimpan narkoba maupun obat-obatan terlarang lainnya."
"Jangan salah, ayahmu juga memakai produk buatan mereka. Bahkan (hampir) memanfaatkan pernikahan yang hampir saja kau lakukan dengan gadis itu. Cukup bodoh, padahal ayahmu mempunyai koneksi yang luas dengan pengedar narkoba yang lebih berkualitas."
"Bodoh! Memangnya narkoba mempunyai kualitas?" Seling Yeji yang segera dibumbui tawa oleh semua orang yang berada di sana.
Hyunjin hanya diam mendengar ocehan Ryunjin, karena rasa ingin tau akan keberadaan Felix yang masih menghantui kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Even You Don't Love Me /Hyunlix, BL/
RomanceBerawal dari obsesi seorang model muda pada seorang Hwang Hyunjin. Bxb, Gay, Homo area⚠️ DON'T REPORT ⚠️ Murni pemikiran author! Alurnya sedikit pasaran jadi maklum aja kalo bosan tengah jalan. Dom: Hyunjin Sub: Felix