6. no, you're not!

121 22 7
                                    

Hyunjin beranjak dari ranjang setelah menerima telepon itu. Membasuh wajah dan rambut panjangnya di wastafel. Mengambil blazer yang ada di lemari, dan bergegas turun untuk memakai sepatu pantofel hitam mengkilat nya. Tangannya beralih pada kunci mobil di atas laci, meraih benda itu, dan mengunci pintu begitu ia keluar dari apartemennya.

Setelah pintu lift terbuka kakinya ia bawa berlari ke parkiran bawah tanah, mengambil mobilnya dari sana, dan melesat menuju rumah sakit.

Bahagia? Tentu. Sedih? Ia juga merasakannya. Marah? Ya. Hyunjin marah pada dirinya sendiri karena sekali lagi telah gagal melindungi orang yang ia sayangi.

Sungguh Hyunjin berterimakasih pada tuhan karna telah mengembalikan kekasihnya. Ia sungguh takut memakai jas hitam di rumah duka untuk yang kedua kalinya.

"Bukankah citra-mu akan menjadi buruk jika berita itu tersebar tuan Hwang?" Ujar pria tua di selingi tawa oleh teman-temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukankah citra-mu akan menjadi buruk jika berita itu tersebar tuan Hwang?" Ujar pria tua di selingi tawa oleh teman-temannya. "Itulah sebabnya saya menyuruh Hyunjin untuk menikahi model muda itu. Berani melakukan berarti harus berani bertanggung jawab, kan?"

"Dan anakmu mau?" Pria itu bertanya dengan rasa penasaran.

Tuan Hwang mengangguk. Tawa seketika pecah di ruangan mewah itu. Ada yang meremehkan dirinya, ada juga yang memuji karna ia berani melawan media-media yang siap menjadikan pernikahan itu menjadi sebuah gosip. Dengan kata lain ia tak takut lagi jikalau hubungan anaknya menjadi sebuah perbincangan hangat di antara masyarakat kota Seoul.

Itu lebih baik bukan? Tentu saja nama 'Hwang' akan lebih di kenal oleh dunia.

'Berita panas terkait 'Hwang Hyunjin' putra pertama dari keluarga Hwang yang menikah dengan seorang model muda! Apakah ada kata 'terpaksa' di baliknya? Bisakah para awak media membongkar semua ini? Selengkapnya.... '

Tolonglah, media sosial sangat berlebihan akhir-akhir ini.

"Syukurlah Hyunjin anak yang penurut. Jadi kita bisa lebih leluasa mendapatkan itu bukan? Ayah dari gadis itu adalah seorang bos perdagangan senjata ilegal terbesar ke 9 di negaranya, dan keluarganya masuk dalam daftar  3 orang terkaya di Harbin" Jelas pria lainnya.

"Jadi dia bukan kaya karna perusahaannya itu?" Tanya salah satu pria tua yang berada di sana.

"Aishh, perusahaan itu sukses karena disponsori oleh perusahaan besar saingan anakmu, Hwang." Pria itu menunjuk In-Youp." Park group, mereka adalah investor terbesar dari perusahaan itu. Anehnya, dia membasmi perusahaan kecil yang berdiri di sekitarnya tetapi tidak dengan perusahaan dari Ning. Dan yah, perusahaan milikku juga pernah terkena dampaknya" Jelas tuan seo kembali.

"Bukannya kita tidak bisa menggunakannya jika kalian bermusuhan?" Komentarnya.

"Aku hanya berurusan dengan kepala CEO dari park group, bukan dari Ning Group. Kau ini kehilangan signal atau bagaimana?" Terangnya kesal.

"Ahh, sepertinya antena di otakku sedang di perbaiki" Tawa pun menggema, pernyataan temannya sangat konyol. Humor mereka terdengar seperti kaum rendahan bukan? namun tak bisa di pungkiri bahwa tawa itu berbau uang, mobil mewah, bahkan gedung pencakar langit yang bernilai jutaan dollar.

"Seharusnya kau membeli antena yang berkualitas tinggi, bung" Ujar In-Youp menghisap cerutunya.

°

Lampu diskotik dengan alunan musik yang begitu keras menjadi hiburan tersendiri bagi para pengunjung di bar ini.
Wanita sexy yang tengah melakukan pole dance memanjakan mata para pria hidung belang yang memandang tubuh polosnya dengan tatapan lapar.

Penyiksaan, pemerkosaan, dan hal buruk lainnya tak jarang terjadi di tempat seperti ini. Baik wanita maupun pria yang melakukan maupun menikmati seks bebas untuk melupakan masalah yang mereka alami sejenak. Bukan hal yang baik, namun tak ada lagi yang bisa membantu untuk meringankan beban pikiran anda selain alkohol berkadar tinggi juga lubang becek yang memanjakan milik anda.

"Jadi kau akan menikah dengannya?" Ujar si pria di tengah gemerlapnya lampu diskotik. Bersandar pada dinding, berbicara pada wanita yang duduk di depannya.

"Bukankah memang itu tujuan awalku datang kemari? Kenapa? Kau protes karna rencana ku berhasil?" Terang sang gadis sembari mencicipi Margarita yang ia pesan.

"Yizhuo, apa kau tau tingkahmu itu sudah melewati batas?" Ungkap pria itu.

"Apa maksudmu? Kau juga akan mendapat bayaran berkali-kali lipat dari gajimu sebenarnya, aku juga sudah menyerahkan tubuhku kan! Kenapa kau masih protes?" Celetuk Yizhuo kesal dan menghabiskan setengah dari gelasnya.

"Tapi aku lebih tampan darinya," pungkas pria itu, berdecak, sembari melipat kedua tangannya. Tersenyum remeh karna selera gadis itu benar-benar terlihat buruk.

"Melebarkan kakimu di depanku hanya untuk pria konyol itu? Bukankah itu termasuk dalam menurunkan harga dirimu? Aku sungguh tidak paham, seleramu benar-benar buruk" Lanjut pria itu.

Hening sejenak di antara keduanya, hanya terdengar alunan musik yang keras juga desahan para jalang yang membuat celana pria itu terasa lebih sempit.

Akhirnya pria itu kembali bersuara, "Bukankah kau membenci fakta bahwa itu adalah anakku bukan? Sayang sekali," Pria itu kembali tersenyum remeh kepada Yizhuo. Tidak peduli jika dirinya di pecat atau sebagainya oleh anak bos nya itu. Ia hanya benci, benci bahwa anak di rahim Yizhuo, Yizhuo akui sebagai anak pria lain.

"Lebih baik jangan berlebihan, sayang. Aku hanya memberikan dirimu peringatan, jangan sampai kanvas putih mulus milikmu di lukis oleh ayunan tali lagi" Pria yang merupakan bawahannya itu tersenyum sinis, dengan segera ia pergi menghampiri wanita yang tengah melakukan pole dance di lantai bawah sana. Dirinya siap membawa wanita itu ke hotel mewah hanya untuk sekedar sex dan melupakan rasa cemburu yang tertahan di hatinya.

Pria yang malang. Meskipun kau tampan, akan tetapi nasibmu tidak akan seindah parasmu.

°

"Kamu siapa?" Hyunjin langsung diam mematung kala mendengar apa yang Felix katakan saat dirinya masuk ke dalam ruangan itu. Bukan ucapan rindu yang sang kekasih sampaikan, namun pertanyaan yang membuat Hyunjin bingung.

"Aku, kekasihmu, sayang" Ujarnya sembari berjalan mendekati si empu.

"No, you're not!" Lantang Felix membuat Hyunjin menghentikan langkahnya.

"Kenapa kau menikah dengan orang lain disaat orang yang kau anggap kekasihmu ini terbaring di ranjang rumah sakit!?" Teriak nyalang Felix. Hyunjin diam. Jadi kekasihnya sudah mengetahui akan hal ini?

"Saya–

–Keluar"

"Felie.."

"Jangan memanggilku dengan panggilan menjijikan itu! Keluar dari ruangan ini, sekarang."

See, handsome isn't everything, right?


NEXT!

Even You Don't Love Me /Hyunlix, BL/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang