5. Cepat datang!

125 18 16
                                    

Sebulan berlalu. Awal November telah tiba.

Hari-hari Hyunjin lewati dengan baik, setiap hari juga ia menjenguk Felix yang kini telah di pindahkan ke ruangan VVIP.
Jujur, Hyunjin sangat takut entah kenapa.

Sebulan yang lalu Jeongin –kerabatnya– datang menjenguk Felix. Ia sedikit terkejut karna—musuhnya? datang menjenguk sang kekasih. Sebenarnya boleh-boleh saja, akan tetapi Hyunjin sulit melupakan fakta bahwa dahulu rubah nakal itu pernah menyukai kekasihnya.

cemburu bang?(⁠'⁠ε⁠`⁠ ⁠)

Tenang Hyunjin, mereka hanya sebatas teman sekarang. Mungkin tidak?

"Ini kantor polisi. Hwang Hyunjin, kekasih dari korban penembakan. TKP, Glad Gangnam Coex Center, Korban bernama Lee Felix. Benar?"

"Ya saya,"

"Setelah menemukan satu-satunya bukti yang ada, nyatanya, tragedi penembakan di Glad Gangnam Coex Center bukanlah terror melainkan sebuah percobaan pembunuhan," Jelas polisi itu di seberang sana.

"Tidak ada jejak yang tertinggal oleh sang pelaku, selain sebuah foto berukuran 2,5× 3,5 inchi yang merupakan foto kekasih anda. Seseorang mencoba menghabisi nyawa Felix Lee dengan menjadikannya target pembunuhan dengan senjata api, namun gagal"

Kantor sangat sibuk saat ini, hari yang berat sekaligus melelahkan bagi Hyunjin. Sepertinya ia akan lembur lagi. Moodnya menjadi lebih buruk setelah menerima telepon dari kantor polisi.

Tidak ada bukti yang cukup untuk membantu menangkap sang pelaku, sehingga orang itu atau bahkan 'mereka' masih dalam proses pencarian selama beberapa Minggu terakhir. Itu sangatlah lama dan memakan waktu. Apalagi saat polisi itu berkata bahwa kekasihnya adalah seorang target pembunuhan.

Felix adalah pribadi yang baik, parasnya cantik, namun sedikit keras kepala dalam hal-hal tertentu. Sedikit cerewet dan manja, namun sikap itu hanya berlaku untuk Hyunjin. Apa yang membuatnya menjadi target pembunuhan coba?

Menghela nafas, melepas kacamata yang sedari awal singgah di hidungnya. "Ahh, hidungku sakit," Gumamnya seraya memijat pelan pangkal hidungnya.

Suara pintu kayu di ketuk beberapa kali sebelum seorang pria masuk yang ternyata adalah asistennya. "Seseorang ingin bertemu dengan anda, Tuan Hwang" Pria itu menunduk hormat.

"Siap—

—Sayang!!" Teriak nyalang seorang gadis yang tiba-tiba muncul dari balik pintu.

"Nona, seharusnya anda menunggu di luar!" Ujar asisten terkejut.

"Aku calon nyonyamu, oke? " Senyum sang gadis dibalas delik mata oleh Hyunjin. Ia berdiri, "Keluar," titahnya pada sang asisten yang langsung mengangguk, kembali menunduk, dan keluar dari ruangan itu.

Pintu sudah tertutup barulah Hyunjin bersuara, "Apalagi? Kenapa kau selalu menggangguku?" Hyunjin kembali duduk. "Padahal aku telah membayar cukup mahal," Gumam si pria sembari menaikan satu kakinya.

"Aku bukan gadis murahan, dan aku tidak butuh uang itu" Ujarnya seraya tersenyum.

"Lalu apa yang kau butuhkan?" Dirinya melipat kedua tangan di depan dada.

Gadis itu mendekat tersenyum ke arah Hyunjin. Menopang dagu dengan tangannya, dan dengan lembut ia berkata–

–Kamu," Tersenyum sembari menaruh sesuatu di atas meja.

Hyunjin melirik sekilas. "Maksudmu?" Tanya-nya kemudian.

"Aku hamil Sammy! apakah itu masih kurang jelas?" Ujarnya yang langsung melompat-lompat kegirangan.

Even You Don't Love Me /Hyunlix, BL/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang