10. LISA'S BIGGEST MISTAKE

553 55 10
                                    

Lisa dan Frédéric duduk di sudut yang tenang di Alfred Coffee Melrose Place, sebuah kafe nyaman yang sering menjadi tempat berkumpul para selebriti di Los Angeles.

Di sekeliling mereka, suasana kafe tetap riuh dengan percakapan santai dan suara mesin kopi yang menderu, namun di meja mereka, ada keheningan yang berbeda, penuh dengan ketegangan emosional.

Lisa menatap cangkir kopinya, seakan mencari jawaban di dalamnya. Frédéric duduk di depannya, menunggu dengan sabar, meskipun dia bisa merasakan beratnya apa yang akan Lisa katakan.

Lisa tahu bahwa pembicaraan ini sudah lama tertunda, dan sekarang saatnya bagi mereka untuk saling terbuka.

Akhirnya, Lisa mengangkat wajahnya dan menatap langsung ke mata Frédéric.

"Frédéric, aku ingin jujur denganmu," katanya dengan suara yang bergetar. "Aku mencintai Jennie. Aku selalu mencintainya. Tapi... aku juga punya perasaan terhadapmu."

Frédéric tetap diam, meski hatinya terasa berat mendengar pengakuan Lisa. Dia sudah menduga ini, namun mendengarnya langsung dari Lisa membuatnya lebih nyata.

"Aku mengerti, Lisa," jawabnya dengan suara lembut namun tegas. "Aku juga sangat menyukaimu. Sejak pertama kali kita bertemu, ada sesuatu tentangmu yang selalu menarik perhatianku. Dan aku ingin membuatmu bahagia, apapun caranya."

Lisa menarik napas panjang, mencoba menyusun kata-kata yang tepat.

"Aku bingung, Frédéric. Di satu sisi, Jennie adalah orang yang selalu ada di hatiku, tapi di sisi lain, kamu adalah seseorang yang memberikan perasaan baru yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Dan itu membuatku takut dan bimbang."

Frédéric mendekatkan tubuhnya sedikit ke arah Lisa, menatapnya dengan penuh pengertian.

"Aku tahu perasaanmu, Lisa. Dan aku tahu ini tidak mudah. Tapi aku ingin kamu tahu bahwa jika kamu memilih Jennie, aku tidak akan membencimu. Aku akan sedih, tentu saja, tapi aku juga akan lega karena kamu memilih seseorang yang benar-benar kamu cintai. Aku tidak ingin memaksakan diriku menjadi yang utama jika hatimu bukan milikku sepenuhnya."

Lisa terdiam sejenak, merasakan beban di dadanya semakin berat. Lisa tahu betapa tulusnya perasaan Frédéric, dan itu hanya membuat situasinya semakin sulit.

"Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan," bisiknya, hampir seperti berbicara kepada dirinya sendiri. "Aku ingin kamu di sampingku sekarang. Aku tahu itu egois, tapi aku tidak ingin kehilanganmu juga."

Frédéric tersenyum kecil, meski hatinya perih mendengar permintaan Lisa. "Aku akan berada di sampingmu, Lisa," katanya.

"Walaupun aku tahu aku mungkin hanya akan menjadi pilihan kedua. Aku mengerti bahwa tempat pertama di hatimu sudah dimiliki Jennie. Tapi jika kamu butuh seseorang untuk mendukungmu, untuk berada di sisimu, aku akan ada di sana."

Air mata mulai menggenang di mata Lisa. "Aku tidak ingin menyakitimu, Frédéric. Aku hanya... aku hanya tidak tahu bagaimana harus menjalani semua ini."

Frédéric mengulurkan tangannya, menggenggam tangan Lisa dengan lembut. "Kamu tidak perlu memutuskan sekarang, Lisa. Yang penting, kamu harus jujur dengan dirimu sendiri. Aku di sini untukmu, apapun yang terjadi."

Mereka berdua terdiam sejenak, tenggelam dalam pikiran masing-masing. Lisa tahu bahwa situasinya rumit, dan apapun keputusan yang dia buat, akan ada hati yang terluka.

Tapi di dalam hatinya, lisa tahu bahwa waktu akan memaksa dirinya untuk memilih antara cinta pertamanya yang selama ini dia pertahankan, atau perasaan baru yang mulai tumbuh bersama Frédéric.

THEY DON'T KNOW ABOUT US | JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang