Seungkwan berdiri cemas di depan rumah Hyesoo, menyadari bahwa hari ini akan menjadi hari yang berbeda dari biasanya. Kemarin, Miss Hyesoo mengabari bahwa anaknya yang akan menggantikan dia selama dia pergi untuk urusan pekerjaan. Seungkwan, yang sudah lama mengikuti les privat ini, merasa sedikit gugup dengan perubahan mendadak ini. Dia tahu betapa sulitnya mengajar dan khawatir jika dia akan merepotkan anak Hyesoo, yang tidak dia kenal sebelumnya.
Dia memeriksa jam di tangannya dan memastikan bahwa waktu untuk les hampir tiba. Dengan napas yang sedikit terburu-buru, Seungkwan menekan bel di depan pintu rumah Hyesoo. Dia berusaha tenang, tetapi rasa gugupnya semakin meningkat saat dia menunggu pintu terbuka.
Tak lama setelah bel ditekan, pintu rumah terbuka dan Seungkwan langsung terkejut. Di depan pintu, berdiri seorang pria yang Seungkwan kenal dengan wajah yang sedikit bingung, dan tampaknya dia juga terkejut melihat Seungkwan di sana.
"HANSOL?!" Seungkwan berkata dengan nada tidak percaya, hampir kehilangan keseimbangannya karena keterkejutan. Hansol segera bergerak maju, tangannya menyambar lengan Seungkwan untuk memastikan agar Seungkwan tidak jatuh.
"You're okay?" Tanya Hansol cemas.
Seungkwan mengangguk, berusaha menenangkan dirinya. "Jadi—Jadi lo anak nya Miss Hyesoo?"
Hansol mengangguk singkat, ekspresi nya datar seperti biasa.
"Tapi seingat gue nama anak nya Hong Jisoo?"
Hansol menghela nafas pelan, "Itu kakak gue, anak nya ada dua."
Seungkwan merasa sedikit lega dengan penjelasan Hansol, tetapi rasa gugup masih menghantui dirinya. "Oh! Sorry, maaf banget,"
"Iya, masuk."
"O-okee.."
Seungkwan melangkah masuk ke rumah Hyesoo, mengamati interior yang familier dan merasa sedikit terkejut dengan kenyataan bahwa hari ini dia akan diajar oleh Hansol, seseorang yang dia sudah lama kagumi. Meskipun rasa gugup masih ada, kehadiran Hansol memberikan rasa tenang yang sangat dibutuhkan. Seungkwan merasa sedikit lebih siap menghadapi sesi les hari ini, dengan harapan bahwa semuanya akan berjalan dengan lancar.
"Oke, hari ini kita bakal fokus ke grammar dan vocabulary." Ucap Hansol.
Dengan penuh rasa gugup, Seungkwan memasuki ruang belajar. Selama sesi pelajaran, Seungkwan mencoba keras untuk fokus, meskipun ketegangan dan rasa malu seringkali membuatnya sulit untuk konsentrasi. Hansol, dengan ketenangan dan kepiawaiannya, menjelaskan berbagai konsep grammar dan vocabulary dengan sabar. Ia berusaha membuat suasana menjadi lebih santai, mengingat betapa cemasnya Seungkwan.
"Gue buat lo nggak nyaman?" Tanya Hansol berhati-hati.
Seungkwan langsung panik, "Hah?! Ah, engga kok! Sorry,"
"Gue-.." Hansol ingin melanjutkan omongannya namun di potong oleh Seungkwan, "Nggak, Sol! Bukan lo yang salah, gue yang emang susah ngerti. Minta maaf banget ngerepotin lo..." Ucap Seungkwan dengan tulus dan gugup tentu saja.
Hansol terdiam.
"Nggak.. Lo nggak ngerepotin,"
Kali ini Seungkwan lagi yang terdiam. Mencoba kata-kata Hansol dan raut wajah Hansol, dia benar-benar tulus mengatakan itu.
Meskipun Hansol berusaha sebaik mungkin untuk menjelaskan materi dengan jelas, Seungkwan merasa masih kesulitan untuk mengikuti beberapa bagian, terutama karena pikirannya seringkali melayang kepada kenyataan bahwa Hansol adalah orang yang sangat berarti baginya. Ia berusaha keras untuk memahami perbedaan antara past tense dan present perfect, sambil mencoba membuat kalimat dengan vocabulary baru yang dipelajari.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW YORK LESSON || VERKWAN✔
Fanfiction[END]✔ ── Verkwan (Vernon x Seungkwan) Seungkwan sangat menyukai negara New York dan bertekad untuk kuliah disana, namun bahasa inggris nya kacau. Dia akhirnya pun harus mengikuti les privat untuk membantunya. ©yaywavey; 2024 (Disclaimer! BXB Story...