Seungkwan bangun pagi dengan perasaan berdebar-debar. Hari ini adalah hari pertamanya mengikuti les privat bahasa Inggris di rumah seorang dosen yang direkomendasikan oleh guru bahasa Inggris di sekolahnya. Dosen itu dikenal sangat baik dan ahli, tetapi juga tegas dan memiliki standar yang tinggi. Ini adalah langkah besar bagi Seungkwan yang selama ini merasa kurang percaya diri dengan kemampuan bahasa Inggrisnya, terutama karena impiannya untuk kuliah di New York semakin mendekat.
Sambil mengumpulkan keberanian, Seungkwan berangkat dari rumah dengan membawa buku catatan, kamus, dan beberapa alat tulis yang disiapkannya sejak semalam. Cuaca pagi itu cerah, dengan langit biru yang menyambutnya di sepanjang perjalanan. Sesampainya di depan rumah sang dosen, Seungkwan berdiri sejenak, menatap rumah yang tampak hangat dengan taman kecil yang rapi di depan pintu masuknya. Rumah itu terletak di lingkungan yang tenang, jauh dari keramaian, memberikan suasana yang nyaman untuk belajar.
Dengan sedikit ragu, Seungkwan mengetuk pintu. Tak lama, pintu terbuka, memperlihatkan seorang wanita paruh baya dengan senyum lembut di wajahnya.
"Selamat datang, Seungkwan. Silahkan masuk," sapa dosen itu dengan ramah. Seungkwan membalas senyumnya dan melangkah masuk.
Ruangan di dalam rumah itu tampak nyaman dan dipenuhi dengan buku-buku. Di sudut ruangan terdapat sebuah meja besar yang di atasnya terdapat beberapa buku bahasa Inggris, kamus, dan papan tulis kecil. Dindingnya dihiasi dengan beberapa gambar dan lukisan, serta foto-foto keluarga yang tertata rapi. Seungkwan bisa merasakan aura intelektual dari ruangan tersebut, namun juga merasakan kehangatan dan keramahan yang memancar dari sang pemilik rumah.
"Nggak perlu gugup. Saya nggak galak kok, jadi jangan sungkan bertanya kalo emang ada yang nggak kamu mengeri, ya." kata sang dosen itu dan Seungkwan mengangguk.
"Nama saya Hyesoo, kamu bisa panggil Miss Hyesoo, ya."
Seungkwan mengangguk pelan. "Baik, Miss Hyesoo. Mohon bantuan nya untuk mengajari saya bahasa inggris!" Ucap Seungkwan dengan semangat.
Hyesoo tersenyum mendengar semangat Seungkwan. "Semangat seperti ini yang saya mau! Tapi ingat, belajar bahasa itu adalah proses yang perlu kesabaran dan ketekunan. Kita bisa mulai dari dasar-dasar aja hari ini dan pelan-pelan kita tingkatkan."
Les pun dimulai. Hyesoo mengajak Seungkwan untuk mempelajari beberapa frasa dasar, tata bahasa, dan sedikit percakapan. Awalnya, Seungkwan merasa kesulitan mengikuti kecepatan Ibu Kim. Beberapa kata terasa asing di telinganya, dan aturan tata bahasa membuatnya bingung. Namun, setiap kali dia merasa frustasi, Hyesoo dengan sabar menjelaskan kembali, memberikan contoh-contoh praktis, dan memotivasinya untuk mencoba lagi.
"Nggak perlu buru-buru, Seungkwan. Yang penting kamu paham dan ngerti, ya." kata Hyesoo sambil mengoreksi beberapa kalimat yang ditulis Seungkwan di buku catatannya.
Seiring berjalannya waktu, Seungkwan mulai merasa sedikit lebih nyaman. Dia bisa menyelesaikan beberapa latihan dengan baik, meski masih ada beberapa kesalahan. Setiap kali dia berhasil menyelesaikan satu bagian, rasa percaya diri mulai tumbuh dalam dirinya. Waktu berjalan tanpa terasa, hingga dua jam berlalu begitu saja.
Setelah pelajaran selesai, Hyesoo memberikan beberapa nasihat kepada Seungkwan.
"Terus belajar juga di rumah, ya. Karena belajar bahasa itu kayak olahraga, semakin sering kamu berlatih kamu bakal semakin jago juga,"
"Siap, Miss! Thank you so much for today!" jawab Seungkwan dengan senyum di wajahnya, meski dia merasa lelah.
Saat hendak pulang, mata Seungkwan tertarik pada beberapa foto yang tergantung di dinding ruang tamu. Foto-foto itu memperlihatkan seorang anak laki-laki kecil yang tampak sangat tampan dengan senyum ceria. Seungkwan merasa wajah anak itu sangat familiar, namun dia tidak bisa mengingat di mana dia pernah melihatnya. Dia ingin bertanya, tetapi merasa itu terlalu privasi dan takut akan terlihat tidak sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW YORK LESSON || VERKWAN✔
Fanfikce[END]✔ ── Verkwan (Vernon x Seungkwan) Seungkwan sangat menyukai negara New York dan bertekad untuk kuliah disana, namun bahasa inggris nya kacau. Dia akhirnya pun harus mengikuti les privat untuk membantunya. ©yaywavey; 2024 (Disclaimer! BXB Story...