"Cepat ambilkan aku buah!!"
Tyler mendengus jengkel, ia meletakkan kain pelnya, dan segera pergi ke dapur. Kakinya berjalan cepat, sebelum pemuda lembek itu berteriak murka. Sungguh, diistana ini, apa yang tahu sifat asli medusa itu hanya dirinya?. Ia berbelok ketika sampai diujung lorong. Memasuki dapur yang tampak sepi. Tangannya dengan lincah memilih buah dan kemudian membersihkannya.
"Kau sedang apa?"
Ia menoleh ke arah Kavin, "aku sedang menyiapkan buah untuk Fay"
"Ck, padahal disini ada budak yang khusus dijadikan untuk pelayan, kenapa dia malah memilihmu?"
Tyler mengedikkan bahu acuh, sebenarnya dia sudah tau jika pemuda lembek itu membencinya. Namun, ia tidak mau ambil pusing.
"Mau kubantu?"
"Tidak usah Kav, ini sudah selesai" - Tyler menunjukkan sepiring buah yang telah ia bersihkan kepada Kavin.
Kavin mengangguk, "baiklah kalau begitu, sebaiknya kita bareng saja, aku mau membersihkan lorong kamar kita" ucapnya yang dibalas anggukan Tyler.
Mereka pun berjalan beriringan, sembari membahas beberapa hal random yang muncul dipikiran mereka. ditengah obrolan mereka, tiba-tiba saja, mereka melihat Aga berlari sembari menyeret seorang lelaki.
"Eh, apa yang terjadi?"
Tanya Tyler ketika Aga melewati mereka.
Aga menoleh, "selir Fay terjatuh"
Tyler memelototkan matanya mendengar itu, ia segera berlari mengabaikan teriakan Kavin yang menyuruhnya untuk berhati-hati.
Sesampaimya ia didepan ruangan Fay, ia segera menerobos masuk, disana ia melihat Fay yang sedang merintih kesakitan. Matanya menunduk melihat genangan air di lantai.
Plakk
Kepalanya menoleh kekanan akibat tamparan tiba-tiba yang di dapatkannya dari ibu suri.
"Kau... kau berniat membunuh cucuku"
Tyler menggeleng, demi tuhan. Dia tidak memiliki niat sepicik itu.
Ibu suri mendengus tidak percaya, "pengawal..!!!, seret budak itu, dan hukum cambuk dia 100x, karena telah berani menyakiti calon putra mahkota"
Tyler memberontak ketika dua pengawal berbadan kekar menyeret tubuhnya, berkali-kali ia mencoba membela diri, tapi ibu suri malah membuang wajahnya ke arah lain. Matanya menatap tajam Fay yang kini tengah menyeringai ke arahnya.
Tyler mengangguk paham, ternyata ini memang rencana medusa busuk itu.'Sialan, lihat saja kalian nanti, aku akan membalas penghinaan ini' batinnya penuh dendam.
"Tunggu"
Terdengar teriakan Madev menghentikan para pengawal, ibu suri menatap tajam Madev yang berani melanggar perintahnya.
"Berani sekali kau menghalangi perintahku!!"
Madev menunduk hormat, "maaf yang mulia, kaisar sendiri yang memerintahkan saya untuk menjaga Lowska, jika kaisar tau anda menghukumnya, beliau akan murka"
Fay mengepalkan tangannya kuat ketika mendengar perkataan itu. Apa yang telah dilakukan budak itu sehingga kaisar begitu peduli padanya.
"Hiks benar ibu, jangan hukum Lowska, aku yang salah, karena tidak berhati-hati, padahal aku tahu kalau Lowska baru saja menumpahkan air pel"
Tyler melotot kaget mendengar tuduhan yang dituduhkan padanya, dalam hati ia menyumpahi omongan sialan yang keluar dari mulut pemuda lembek sok polos itu. Dia hendak membuka mulut untuk membela diri, namun sudah terlebih dahulu dihentikan oleh titah ibu suri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Born To Be Empress
FantasyPerjalanan Tyler De Lowska budak omega yang diserahkan kepada kekaisaran Sig sebagai upeti perang, berhasil menarik perhatian kaisar Melvino Xaverious Joncheveevat. mampukah pria itu membuat kaisar gila perang seperti Melvin jatuh cinta?