Gelap
Sunyi
Aku melihat ke sekitar dengan bingung, kenapa berbeda?, biasanya setiap kali dewi Agni datang ke mimpiku, aku akan berada di sebuah taman yang sangat indah, taman yang dipenuhi dengan bunga bewarna-warni dan juga aliran sungai yang bewarna putih, seputih susu.
Tapi kali ini, aku berada di sebuah tempat yang sangat gelap, tidak ada sedikitpun cahaya didalamnya. Dimana ini?, kenapa setelah 19 tahun dewi tidak muncul, dia kembali datang dan menunjukkan pemandangan menyeramkan ini kepadaku?
"Lowska.."
Aku menoleh ke kanan, ke arah suara itu berasal, aku bernafas lega karena melihat adikku datang dengan membawa obor yang menerangi tempat ini. Aku tersenyum dan ingin memanggilnya. Namun, adikku itu malah berjalan melewatiku. Aku berbalik, mengikuti langkahnya.
Dan saat itulah, aku melihat putra semata wayangku dalam ke adaan yang sangat mengenaskan. Tempat ini, adalah gudang lama rumahku. Tapi, kenapa tempat ini menjadi kamar putraku?, aku bisa menebaknya karena terdapat ranjang kayu dan juga selimut tipis yang terletak di samping tembok. Benar-benar tidak ada apa-apa disini, selain tumpukan barang yang sudah tidak terpakai. Sialan, apa yang sebenarnya sedang terjadi?.
"Kau bisa apa Lowska, jika tidak ada paman, setelah kematian kedua orang tuamu"
Jadi aku sudah mati?, tapi ngomong-ngomong, apakah adikku itu mabuk, jikapun aku mati, Tyler tetap bisa hidup enak, karena aku sudah menyimpan sebagian hartaku, untuk masa depannya.
"Besok, kau akan ku kurim ke kerajaan Karavan, jangan berbuat ulah, karena mereka telah membayar mu mahal"
Aku melotot, "kurang ajar, apa maksudmu sialan..!!" Tanganku bergerak hendak meninjunya. Namun, sebelum itu terjadi, latar tempat yang semula gudang, berubah menjadi ruang pertemuan.
Terdapat banyak orang diruangan ini, dari semua itu, yang menarik perhatianku adalah, raja kerajaan Karavan yang tengah bersujud di bawah kaki seorang paruh baya bertubuh gemuk, dan memakai mahkota di kepalanya. Apakah pria itu kaisar?
"Yang mulia, ampuni hamba, hamba berjanji akan menjadi bawahan yang taat, tolong, jangan bunuh hamba dan keluarga hamba.."
Terdengar tawa keras dari mulut pria gemuk itu, "apakah kau memiliki sesuatu yang bisa membuatku berubah pikiran?" Ucanya sinis.
Kulihat raja kerajaan Karavan itu mengangguk semangat, "Saya memiliki seorang budak yang sangat cantik yang mulia, anda pasti menyukainya, apalagi ketika anda menatap mata bernetra biru safir langkanya"
Aku melotot, jangan bilang..
"Bawa dia kesini..!!"
Detik itu juga aku ingin melenyapkan raja tamak itu, benar dugaanku, bahwa budak yang dia maksud tadi adalah Tyler, putra semata wayangku. Setelah semua pengabdianku pada Karavan, inikah balasannya?, jika tahu begini, kudoakan saja Karavan mendapat bencana, alih-alih berkah.
Putraku yang malang, dia terlihat begitu ketakutan, apalagi, ketika kaisar bau tanah itu melihatnya dengan pandangan tak pantas.
Sreekk
"Bajingan..!!!, Aku berteriak murka ketika kaisar itu dengan santainya menyobek baju anakku, tepat di depan semua orang.
Aku berlari ke arah kaisar, berniat mencekiknya, namun, lagi dan lagi, latar tempat kembali berubah.
Kali ini, latar tempat menunjukkan sebuah kamar yang sangat berantakan, dengan putraku yang sedang menangis didalamnya. Aku memukul dadaku yang terasa sesak, aku tahu apa yang baru saja ia alami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Born To Be Empress
FantasíaPerjalanan Tyler De Lowska budak omega yang diserahkan kepada kekaisaran Sig sebagai upeti perang, berhasil menarik perhatian kaisar Melvino Xaverious Joncheveevat. mampukah pria itu membuat kaisar gila perang seperti Melvin jatuh cinta?