Sebelumnya..
'Kenapa Gawin diam, apakah sebesar itu rasa bencinya terhadap Joss. Sebaiknya ku batalkan saja, aku masih membutuhkannya untuk melakukan hal lain. Perkara Joss, aku bisa meminta bantuan Melvin'
"Baiklah, apa yang harus saya lakukan yang mulia?"
Tyler tersenyum cerah ketika Gawin mengiyakan permintaannya.
"Aku menginginkanmu untuk melakukan negoisasi dengan Joss"
"Negoisasi?"
Tyler mengangguk, "aku membutuhkan tanaman rami yang banyak tumbuh di wilayah Bfart"
Gawin menatap Tyler bingung, setaunya, rami itu tumbuhan liar yang sering digunakan untuk pakan ternak.
"Bukankah itu tumbuhan liar yang mulia?"
"Ya, yang terpenting saat ini, pastikan Joss setuju dengan negoisasi itu, nanti setelah dia setuju, aku akan menjelaskan semuanya padamu"
Rami, disini tumbuhan itu memang tidak berharga, terutama di daerah Bfart. Tanaman itu banyak tumbuh di sawah dan mengganggu tanaman yang memang di tanam oleh para petani. Namun, yang orang tidak tahu, tumbuhan itu adalah permata tersembunyi yang memiliki segudang manfaat. Daunnya bisa digunakan untuk obat demam, memiliki antioksidan setara dengan teh hijau yang terkenal mahal. Batangnya bisa dijadikan serat untuk membuat kain, akarnya juga bisa dimanfaatkan sebagai benih.
Inilah rencana besar yang sudah lama Tyler susun. Jika Joss setuju, dia akan menjadikannya sebagai pemasok bahan mentah yang akan di olah. Dalam hal ini, tentu saja tanaman Rami. Rencananya, dia akan mengolah tanaman itu menjadi bahan-bahan yang memiliki nilai jual mahal di pasar.
Sebagai contoh, untuk batang, Tyler berencana mengolahnya menjadi kain, walaupun membutuhkan waktu yang lama, tapi dia optimis rencananya akan berhasil, karena di dunia ini, ada sihir yang bisa membuat sesuatu yang mustahil menjadi mungkin.
Semua bahan mentah itu akan diolah di Nivalon, (wilayah bagian barat kekaisaran), kenapa di sana?, jawabannya simple, selain Tyler ingin membuka lapangan pekerjaan, di sana juga banyak tumbuhan kapas, yang juga bisa di gunakan sebagai bahan baku kain. Di dunia ini, kain dari serat tumbuhan masih belum ditemukan, hanya ada kain dari serat hewan, sutera contohnya. Biasanya digunakan untuk pakaian bangsawan.
Untuk bagian lainnya, Ia masih akan membicarakan hal ini dengan Melvin, karena pria itu jelas paling tahu, bagian-bagian wilayahnya yang cocok untuk menjalankan rencana itu.
"Baiklah, saya akan segera menjalankan perintah anda yang mulia, apakah ada hal lain yang harus saya lakukan?"
Tyler terdiam mendengar pertanyaan itu, 'Hal lain ya?, sebenarnya ada, aku memiliki firasat buruk tentang ibu suri. Aku membutuhkan kekuatan Gawin untuk mengawasi mereka, tapi, apakah tidak apa-apa jika aku membicarakan kerisauanku padanya?' batinya ragu.
Gawin tersenyum tulus, "Jika masih ada yang harus saya lakukan, silahkan perintahkan saya yang mulia, apapun itu, anda bisa mempercayakannya pada saya" ujarnya meyakinkan, dia bisa melihat tatapan keraguan Tyler padanya.
"Akhir-akhir ini, ibu suri terlihat begitu tenang, bukankah air yang tenang bisa saja menyimpan sesuatu yang berbahaya Caskey?"
Gawin mengangguk paham, "baiklah, saya akan mengawasi mereka. Anda tenang saja yang mulia, saya akan menjaga keselamatan anda"
Tyler mengangkat sudut bibirnya ke atas, memang tidak sia-sia membawa penyihir agung itu ke sisinya.
......
Brakk
"Anda gila!!!"
Joss mengaduh pelan ketika tubuhnya baru saja terhempas menabrak tembok akibat sihir yang dilayangkan oleh Gawin.
"B-bukan, bukan itu maksudku, maaf aku salah bicara" paniknya ketika melihat Gawin akan menyerang untuk yang kedua kalinya.
Gawin menatap dingin ke arah Joss yang kini sedang bersandar di tembok, "Jadi?, bagaimana?, apakah anda menyetujui negoisasi ini?" Tanyanya datar.
Joss mengangguk cepat, apapun itu, dia tidak peduli lagi, dari pada nyawanya melayang di tangan Gawin.
Disisi Lain, di ruang kerja Melvin.
"Ada apa sayang?" Melvin bertanya ketika melihat Tyler melotot kearahnya.
Tyler mendesis jengkel, "Saya tadi kesini ingin berbicara serius, tapi anda malah menyerang saya!!!"
Melvin terkekeh, biarlah Zavinya merajuk, yang penting dia sudah puas.
"Maaf sayang, kamu terlihat begitu menggoda" balasnya santai yang dibalas delikan tajam oleh Tyler.
Melvin memeluk tubuh dipangkuannya erat.
"Maaf ya?" bisiknya.
Tyler menghembuskan nafasnya kasar, dan mengangguk.
"Ngomong-ngomong, apa yang ingin kamu bicarakan?"
Tyler pun memberitahukan semua rencananya pada Melvin.
"Bagaimana menurut anda baginda?"
Tanyanya pada Melvin yang tengah terpaku."Luar biasa!!!, bagaimana kamu bisa mengetahui semua itu sayang?"
Tyler menatap Melvin ragu, apakah tidak apa-apa jika dia menceritakan semuanya pada Melvin, mau sekuat apapun dia, Tyler tetap butuh sandaran.
"Tidak apa-apa jika kamu tidak bisa memberi tahuku sayang, terkadang, ada suatu hal yang memang harus tetap menjadi rahasia"
"Tidak, saya mencintai anda yang mulia, saya tidak ingin menyimpan apapun dari anda"
Melvin mengalihkan pandangannya ketika mendengar ucapan itu, demi tuhan, tidak bisakah otaknya tidak berpikiran mesum ketika sedang bersama Zavinya. Bukannya bersemu karena mendengar pernyataan cinta pujaan hatinya, Melvin malah bernafsu karena melihat bibir merah yang baru saja mengucapkan kata cinta itu.
"Anda tahu kan ayah saya beberapa tahun sebelum kematiannya, memutuskan untuk mengasingkan diri?"
Melvin mengangguk, dia sudah menyelidiki semua tentang Tyler.
"Ketika saya berusia 19 tahun, ayah sempat tertidur selama tiga hari baginda. Setelah sadar, ayah menceritakan bahwa dewi Agni baru saja membawanya ke sebuah dunia yang berbeda dengan tempat ini. Dunia itu begitu maju dengan pengetahuannya. Sesaat setelah terbangun, ayah langsung memutuskan pindah ke perbatasan desa, yang jauh dari hiruk-piruk orang-orang, tidak ada seorangpun yang mengetahui dimana tempat tinggal kami, bahkan paman sekalipun"
Melvin mengangguk paham, jadi ini alasan isi laporan bawahannya, terputus di usia Tyler yang ke 19, dan dilanjutkan ketika pujaan hatinya telah tinggal bersama pamannya.
"Apa yang dilakukan ayahmu sayang?"
"Ayah melakukan penelitian tentang banyak hal yang dia lihat ketika di dalam mimpi, seperti pohon yang menyimpan air, penyebab kekeringan, dan tentang serat kain tumbuhan itu baginda"
"Apakah ada orang lain yang mengetahui hal ini?" Tanya Melvin was-was. Karena, utusan tuhan tidak boleh terhubung pada pengetahuan dunia, ada pasal yang dibuat oleh kuil suci, yang membahas tentang hal itu.
Tyler mengangguk, "paman, tapi dia tidak bisa menemukan bukti bahwa ayah telah melakukan pelanggaran"
Melvin menatap Tyler penasaran.
"Apakah ayahmu menghancurkan semua bukti itu?" Tanyanya yang di balas anggukan oleh Tyler."Bahkan buku?, apa tidak ada yang dia sisakan?" Tanya Melvin heran, bukankah akan sia-sia jika mertuanya itu melakukan penelitian, tapi di akhir hasilnya di hancurkan?.
"Ayah tidak pernah menulis penelitiannya baginda. Bagi ayah, buku itu adalah saya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Born To Be Empress
FantasyPerjalanan Tyler De Lowska budak omega yang diserahkan kepada kekaisaran Sig sebagai upeti perang, berhasil menarik perhatian kaisar Melvino Xaverious Joncheveevat. mampukah pria itu membuat kaisar gila perang seperti Melvin jatuh cinta?