"Sialan.."
Umpatan bernada jengkel itu keluar dari seseorang yang kini sedang merebahkan dirinya di atas ranjang.
"Lowska, jangan mengumpat kamu sedang hamil"
Tyler hanya mendengus malas mendengar teguran dari Zovan yang kini sedang memijit tangannya.
Zovan terkekeh, ia membuka jubah mandi bagian bahu Tyler, "Astaga.." ia memekik setelah melihat banyaknya tanda merah yang membentang mulai dari leher hingga bagian dada sang sahabat. Ya dewa, pantas saja sahabatnya itu mengeluh tubuhnya terasa remuk. Pipinya memerah membayangkan betapa ganasnya permainan mereka tadi malam.
Tyler yang melihat rona merah di kedua pipi Zovan hanya bisa menunduk malu, salah kan saja kaisar yang seperti orang kesetanan tadi malam, padahal ia sudah menangis dan memohon untuk berhenti.
'aku tidak akan menggoda Xavie lagi, tubuhku benar-benar remuk'
Sungguh ia sangat menyesal telah menggoda Melvin, ya walaupun dia juga merasakan kenikmatan yang luar biasa saat melakukannya, tapi tetap saja. Tubuhnya akan terasa sakit setelah semua itu selesai.
Tok
Tok
Tok
"Tuan, ini saya Aga"
Tyler merapikan jubah mandinya, dan segera mempersilahkan kaki tangannya itu untuk masuk.
"Ada apa?" Tanyanya setelah Aga sampai di samping ranjangnya.
"Tuan Henry mengirimkan barangnya tuan, dan beliau memohon untuk bertemu dengan anda.."
Tyler mengibaskan tangan kanannya malas, "bilang aku sibuk" jawabnya enteng, menurutnya tidak ada alasan lagi untuk berurusan dengan si botak tolol itu. Tyler hanya akan menemuinya ketika mengambil uang. Hohoho cerdas sekali bukan.
"Ngomong-ngomong, bagaimana persiapan untuk nanti malam?"
Hari ini adalah hari dimana tamu dari negara barat akan berkunjung, berhubung Tyler sedang kesakitan, ehem kelelahan, jadi kaisar menyuruh Travis, Dave dan Aga untuk menghandle semuanya.
"Semuanya sudah siap tuan, hanya tinggal bagian dapur, bahan akan dimasak menjelang makan malam"
Tyler mengangguk puas, "ibu suri?"
Aga mendekat, "tidak ada pergerakan yang mencurigakan tuan" bisiknya pelan.
Tyler menggigit bibir bagian bawahnya cemas, malah lebih mencurigakan jika nenek tua itu tidak berbuat ulah.
"Bagaimana dengan Kavin?"
Aga menggeleng, "setelah hari itu, dia menghilang, tidak ada seorangpun yang tahu keberadaannya"
Tyler mengepalkan tangannya kuat, sialan. Dia tidak menyangka teman pertamanya itu menghianatinya. Dia tidak bodoh jika Kavin mungkin bekerja sama dengan ibu suri, siapa lagi jika bukan nenek tua itu?, Fay?, oh ayolah, pemuda lembek itu terlalu bodoh untuk memikirkan rencana seperti itu.
"Terus awasi ibu suri Ag, jangan lengah, entah kenapa perasaanku tidak enak"
Ehemm
Sebuah deheman dari arah pintu masuk membubarkan sesi diskusi mereka, Tyler membuang pandangannya ketika melihat kehadiran pria sialan yang membuatnya seperti ini.
Melvin tersenyum geli melihat Zavinya yang enggan melihatnya. Ia tahu, jika omega itu sedang merajuk. Karena itulah dia disini, dibanding berkumpul di ruang rapat dengan para mentri, siapa yang peduli dengan para tua bangka itu. Jikapun dia mangkir dari pekerjaannya tidak ada yang akan berani menegurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Born To Be Empress
FantasyPerjalanan Tyler De Lowska budak omega yang diserahkan kepada kekaisaran Sig sebagai upeti perang, berhasil menarik perhatian kaisar Melvino Xaverious Joncheveevat. mampukah pria itu membuat kaisar gila perang seperti Melvin jatuh cinta?