Lumineous : Last Dream

281 48 4
                                    

Ini dimana?

Setelah dewi Agni menyanggupi permintaanku, dewi itu kembali menjentikkan jarinya, dan berakhirlah aku di sini, di sebuah tempat yang sangat asing. Aku mendesis jengkel, seharusnya, dia memberitahuku terlebih dahulu, dia akan membawaku kemana.

Aku melihat sekitarku dengan bingung, tempat ini begitu berbeda dengan bumi yang aku tahu. Banyak bangunan yang menjulang tinggi mencakar langit, jalannya bewarna hitam kelam, dengan garis putih ditengahnya. Diatasnya ada sesuatu yang bergerak, bewarna-warni dan terlihat keras seperti terbuat dari besi. Dan anehnya, orang-orang menaikinya.

"Apakah itu kereta kuda?" Gumamku, sembari celingukan mencari kudanya.

Tapi, lama aku mengamati, aku tidak bisa menemukan hewan itu dimanapun.

"Bagaimana benda itu bisa bergerak, padahal tidak ada kuda?, apakah itu kendaraan sihir?"

"Hahahahaha, dasar norak, itu mobil ege"

Aku menoleh ke arah seseorang yang sedang tertawa dengan keras.

"Tyler?"

"Tyler siapa?, nama gue Tama"

Tidak, dia jelas Tyler anakku, tapi?, kenapa dia memakai pakaian yang sama dengan orang-orang disini?, dan dia juga menggunakan bahasa aneh yang tidak begitu kumengerti.

"Ck, dahlah, terserah elu cil, gw lagi sibuk, bye!!"

Tunggu, sedari tadi Tyler berbicara denganku?, bukankah biasanya aku tidak terlihat?

Aku bergegas menyusulnya yang sedang berjalan ke arah jalan hitam itu, astaga, apa anakku mau bunuh diri?. Tidak bisa, aku harus menggagalkannya.

"Sat, lu apa-apaan sih?!!"

Aku sedikit tersentak ketika pria yang mirip dengan anakku itu berteriak marah, setelah ku tarik tubuhnya kepinggir jalan.

"Tidak boleh, kamu tidak boleh bunuh diri nak, Dewi Agni akan marah.."

Kulihat pemuda itu mendesis kesal.

"Lu manggil gue apa tadi?, Nak?, wtf, are you kidding me?, bocil kek elu, bisa-bisanya manggil orang segede gue nak!!!"

Aku menatap pemuda itu bingung, sungguh aku tidak mengerti apa yang sedang dia bicarakan.

"Kau, liat tubuhmu!!!, kau masih kecil, kenapa memanggilku nak?"

Pemuda itu mengulang ucapannya, kali ini, dengan bahasa yang sama dengan duniaku.

"Apa yang kamu kata...kan"

Tunggu!!!

Kenapa tanganku kecil!!!

Sialan, apa yang sebenarnya sedang dilakukan dewi Agni padaku!!!

.....

"Sebaiknya lu tinggal disini, gue ga setega itu untuk membuang anak kecil"

Aku hanya mengangguk, setidaknya pemuda yang mirip dengan anakku itu mau memberiku tempat tinggal.

"Nih, mandi"

Pemuda itu menyerahkan satu stel pakaian kearahku. Aku berjalan menuju sebuah pintu yang tadi ia beritahu. Begitu aku masuk, kepalaku mendadak pusing karena banyaknya barang di dalam kamar mandi ini, belum lagi, tidak ada bak penampung air, yang seperti di rumahku.

'bagaimana caraku mandi?, disini tidak ada air'

Akupun memutuskan untuk bertanya padanya.

Cklek

Kulihat pemuda itu melotot, "lu belum mandi juga!!!" teriaknya.

"Tidak ada air"

Pemuda itu berjalan cepat ke kamar mandi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Born To Be EmpressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang