"Kimmy! Erine!"
2 gadis yang namanya disebut menengok ke arah Lana yang datang dengan berlari menghampiri mereka. Dari ekspresi Lana tersebut Erine dan Kimmy menebak kalau teman mereka memiliki sebuah informasi yang ingin dibagikan ke mereka seperti biasa.
"Ada apa, Na?" tanya Erine.
"Beneran ternyata anak-anak Dahlia pindah ke sekolah kita," ucap Lana yang membuat beberapa teman-teman sekelasnya menengok dan menatapnya.
"Dahlia yang kemarin juara?" tanya seorang perempuan yang berada di samping meja Erine.
Lana mengangguk. "Iya, semuanya pindah ke sekolah kita."
Anak-anak kelas 11-A terkejut mengetahui 6 orang dari sekolah yang bandnya juara kemarin pindah ke sekolah mereka hari ini. Sangat diluar dugaan memang sehingga beberapa anak di kelas menebak-nebak apa alasan anak-anak Dahlia pindah ke sekolah mereka setelah menorehkan prestasi untuk sekolah yang mereka wakili kemarin.
Selain itu beberapa anak kelas 11-A memprediksi rivalitas Smartiv Boys dan Dahlia akan panas untuk memperebutkan tahta band sekolah mengingat persaingan kemarin yang dimenangkan Dahlia dan Smartiv Boys akan berusaha mempertahankan tahta tersebut.
"Permisi, Kakak-Kakak?"
Semua yang ada di kelas langsung melihat ke arah pintu ada 2 murid kelas 1 memasuki kelas dengan membawa 2 meja dan kursi. Melihat benda yang dibawa dan jumlahnya lalu kebetulan ada 1 meja dan kursi kosong di samping Kimmy menandakan ada 3 anak Dahlia yang masuk ke kelas 11-A sekaligus akhirnya diketahui kalau anak-anak Dahlia kelas 2.
"Buat murid pindahan ya?"
"Iya, Kak."
Kini pembicaraan anak-anak kelas 11-A terutama para cewek menebak-nebak dan berharap siapa 3 dari 6 orang yang pindah masuk ke kelas 11-A. Dari obrolan tersebut anak-anak di kelas tidak masalah anak-anak Dahlia masuk ke kelas mereka walaupun berpotensi situasi akan panas mengingat lomba kemarin, lalu banyak anak cewek di kelas berharap si kembar dan Ribko masuk ke kelas 11-A karena menurut mereka 3 cowok tersebut ganteng, keren dan cool.
"Micky, gua tahu ini sangat tidak lu sukai. Tapi gua minta lu untuk menahan diri terhadap mereka di kelas ini," ucap Arya setelah masuk ke kelas bersama teman-temannya melihat ada tambahan meja dan kursi di belakang.
"Bener, Mick. Intinya lu diam aja karena pasti mereka cepat atau lambat akan pergi dari sekolah ini karena ulah mereka," tambah Davin.
Yang tengah jadi pembicaraan anak-anak di SMA Mahadaya sekarang sedang memasuki ruang kepala sekolah bersama kepala sekolah yang baru datang. Saat anak-anak Dahlia tiba di sekolah, sang kepala sekolah belum datang sehingga mereka sempat menunggu.
"Yang mana Enilo Manuel?" tanya kepala sekolah.
"Saya, Bu. Terus di samping saya yang mirip saya Elion, yang di kanan saya Ribko. Yang di belakang dari kanan hingga kiri saya itu Larry, Regi, Nino," jelas Enilo.
"Oh, oke. Saya ucapkan selamat bergabung di SMA Mahadaya. Perkenalkan saya Shani. Sebelum saya menjelaskan tentang sekolah ini, saya mau bertanya sesuatu yang sangat penting."
"Bu Shani mau bertanya apa?" tanya Enilo.
"Kalian ada saran gak menu sarapan untuk saya?"
Enilo, Elion, Ribko, Regi, Nino dan Larry kaget dengan pertanyaan sang kepala sekolah. Mereka berenam kira wanita dewasa di hadapan mereka mau bertanya apa penyebab mereka dikeluarkan atau mengapa mereka ikut lomba band padahal statusnya sudah bukan murid sekolah yang diwakili.
"Emang Bu Shani belum sarapan?" tanya Nino.
"Kalau saya sudah sarapan, untuk apa saya minta saran ke kalian?" jawab Bu Shani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
FanfictionKisah Elion, Larry, Nino, Ribko dan Regi yang bertemu dengan takdir mereka setelah mereka meneruskan salah satu keinginan Enilo yang tiba-tiba saja meninggalkan mereka.